ENERGYWORLDINDONESIA – Berdasarkan hasil rapat Dewan Petroleum Dunia, yang berlangsung dalam rangka Kongres Petroleum Dunia ke-22 di kota Istanbul, Turki, pada 9 Juli 2017, dimana pelaksanaan Forum Pemimpin Masa Depan ke-6 tahun 2019 terpilih kota Saint. Petersburg, Rusia.
Forum ini merupakan satu dari sekian acara utama pada industri minyak dan gas dan diadakan sekali dalam 3 tahun di salah satu dari 70 negara anggota Dewan Petroleum Dunia.
Tujuan pengadaan event adalah untuk mewadahi pelajar dan professional muda berbagi pengalaman dalam menyelesaikan isu-isu strategis yang dihadapi industri petroleum, bertukar informasi terkait pencapaian-pencapaian penting pada industri ini, sekaligus memperkuat interaksi dan menjalin kontak dengan pemimpin-pemimpin sektor petroleum Dunia.
Forum Pemimpin Masa Depan ke-6 berlangsung dari tanggal 23-28 Juni 2019 di kompleks multifungsi Universitas Pertambangan Saint Petersburg. Panitia acara di kota Saint. Petersburg ini merupakan Dewan Petroleum Dunia Komite Nasional Rusia yang kredibel dan berpengalaman menyukseskan acara-acara tingkat tinggi, antara lain kongres petroleum dunia ke-21 di Moskow tahun 2014 yang terdiri dari 16000 peserta dari 119 negara Dunia, 30 menteri dan 700 pembicara.
Forum yang disponsori oleh seluruh perusahan petroleum nasional, swasta, dan internasional yang beroperasi di Rusia ini berhasil menghadirkan aktor-aktor penting dalam dunia petroleum antara lain Menteri Energi Federasi Rusia – Aleksander Novak, Menteri Energi Republik Azerbaijan – Parviz Shahbazov, Presiden Dewan Petroleum Dunia – Tor Fjaeran, Presiden Asosiasi Petroelum Geologi Amerika (AAPG) – Denise M. Cox, Sekretaris Jendral Forum Energi Internasional – Sun XIansheng, dan CEO (Presiden) atau perwakilan eksekutif dari CNPC, GAZPROM, Saudi Aramco, Shell, Halliburton, Shchlumberger, Total E&P, Conoco Phillips, Salym Petroleum, Zarubezneft, LukOil, Rostneft, Socar, Amei, Tatneft dan perusahan petroleum lainnya.
Auditorium dipadati 1500 peserta terdiri dari 30 pembicara kunci, 200 pembicara professional pada 23 sesi, ratusan perwakilan industri, ratusan pembicara dan delegasi dari kalangan pelajar, dan 200 sukarelawan Internasional, media dan panitia penyelenggara.
Ketua Panitia Vlada Streletskaya mengatakan, Forum kami adalah yang terbaik pada banyak kriteria. Ini adalah yang paling representatif. Delegasi dari 65 negara hadir. Dalam hal intensitas program bisnis dan komposisi pembicara, kami juga yang terbaik. 140 pembicara dari 40 negara akan berbicara pada sesi pleno dan forum.
“Selain itu, untuk pertama kalinya dalam sejarah Forum Pemuda Dewan Petroleum Dunia (WPC), pembicara sesi teknis pemuda dipilih berdasarkan hasil kompetisi internasional terbuka – semua orang dapat mengajukan aplikasi dan kami pilih yang terbaik,” ungkapnya.
Pada forum pemuda ini, Muhammad Iksan Kiat, Mahasiswa master jurusan teknik pengembangan & produksi lapangan gas dan jurusan ekonomi & manajemen industri petroleum pada Gubkin Russian State University of Oil and Gas, adalah satu-satunya perwakilan Indonesia yang hadir.
Iksan memberikan laporan kepada ENERGYWORLDINDOENSIA bahwa dirinya terpilih sebagai salah satu pembicara pada Youth Technical Session. “Bagi saya, forum ini memperluas wawasan pemuda terkait tantangan masa depan dunia Energi, khususnya petroleum, dari segi teknis sampai sosial-politik-ekonomi,” ujar Koordinator Pusat Kajian dan Gerakan Strategis PPI Dunia 2019-2020.
Ditambahkan Iksan, Banyak pembicara membahas tentang ketahanan energi, penerapan kecerdasan buatan, dan politik-ekonomi energi dunia. Tidak hanya berpartisipasi pada sesi panel, disini kami berkesempatan untuk memaparkan gagasan, menerima masukan-masukan penting atas hasil penilitian, dan ikut serta pada berbagai acara kultural yang sangat berkesan, yang paling penting adalah kesempatan untuk memperluas jaringan professional, bertemu dan bercakap-cakap dengan sesama pelajar muda, maupun perwakilan industri, pemerintah dan universitas dari berbagai belahan dunia.
“Banyak yang tanya tentang keterlibatan Indonesia, sayangnya pada event penting ini, tidak ada perwakilan pelajar maupun industri Indonesia yang hadir selain saya,” jelas Iksan.
Ketika ditanya terkait bagaimana upaya mendorong keterlibatan pemuda Indonesia pada kegiatan energi internasional?
“Saya akan coba menghubungi Bapak Denie Tambupolon, sekretaris komite nasional Indonesia, Dewan Petroleum Dunia, untuk membahas partisipasi pemuda dan professional Indonesia pada kegiatan-kegiatan prospektif Dewan Petroleum Dunia. Saya dan rekan-rekan PPI Dunia juga dalam waktu dekat akan menghubungi berbagai pihak baik nasional dan Internasional untuk membahas potensi-potensi kolaborasi dengan Komisi Energi, PPI Dunia. Saatnya pemuda Indonesia ambil dan perkuat peran di arena Internasional,”pungkasnya. |AME/EWINDO