Home Ekbiz Corporate 10 Tokoh Energi yang Layak Duduk Jadi Menteri ESDM (Bagian 1)

10 Tokoh Energi yang Layak Duduk Jadi Menteri ESDM (Bagian 1)

1050
0
Istimewa
Menteri ESDM Ignasius Jonan /Istimewa

ENERGYWORLDINDONESIA  –  Dunia Energi secara luas adalah sebuah kekuatan penting saat ini. Kami di ENERGYWORLDINDONESIA-EWINDO (ENERGYWORLD.CO.ID) sejak 20 Agustus – 5 September 2019)  tim riset melakukan lanhkah kecil tapi rasanya sangat penting. Sekali lagi penting karena banyak yang harus diciptakan yang bertujuan untuk membawa kita (bangsa) untuk memiliki kemandirian negara dalam energi.

Kita tak bisa larut dalam mimpi besar bahwa kita punya banyak lahan energi. Kalau biacara soal perkembangan energi kita harus siap kedepan. Sekarang saja, energi kita belum utuh dan mandiri. Kini sudah masuk era baru energi itu yang berkembang ke arah olahan teknologi digital. Energi dan Teknologi tak bisa dipisah sekarang sudah bertujuan untuk membawa kita dalam kekuatan masa depan bangsa dimana energi adalah yang kita tuju kemandirian yang hakiki.

Nah energi saat ini Indonesia masih merasa punya potensi alam yang banyak. Tak tak ada yang punya gagasan yang kedepan kita menjadi penting terdepan dalam energi global. Yang dapat mewujudkan ini adlaah bekerja keras untuk semuanya, sehingga publik bisa menikmati energi yang murah dan mandiri tanpa takut kehilangan kekayaan SDA yang kaya raya.

Berikut ini ada 10 orang paling bisa dipertimbangkan dan berpengaruh dalam dunia energi tanah air sebagai daya consider, ke 10 ini dirasa bisa mimpin Kementrian ESDM kedepan seperti rangkuman (Tim Ewindo -ENERGYWORLDINDONESIA) dari berbagai sumber dan kami disajikan hasil olahan Tim Riset yang ditulis dalam beberapa bagian;

1. Ignasius Jonan

Ia Lahir di Singapura 21 Juni 1963, kita tahu saat ini dia adalah Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Indonesia sejak 14 Oktober 2016. Ia memimpin ESDM dari mengantikan Sudirman Said MenESDM sebelumnya yang terkena (reshuffle) pergantian menteri. Sebelumnya, Ignasius Jonan menjabat sebagai Menteri Perhubungan Indonesia sejak 27 Oktober 2014 hingga di reshuffle oleh Presiden Joko Widodo dan digantikan oleh Budi Karya Sumadi pada tangga 27 Juli 2016.

Dia juga pernah menjabat sebagai Direktur Utama (Dirut) PT Kereta Api Indonesia (KAI) (Persero) tahun 2009 – 2014. Jonan menjabat sebagai Dirut PT KAI (Persero) sesuai dengan penugasan pemerintah melalui Kementerian Badan Usaha Milik Negara Indonesia (BUMN) yang dipimpin oleh Menteri BUMN Sofyan Djalil, menggantikan Ronny Wahyudi yang menjabat sejak September 2005 yang kemudian Ronny diangkat kembali oleh pemerintah sebagai anggota Dewan Komisaris PT Industri Kereta Api (Inka). 

Ignasius Jonan terpilih kembali sebagai Dirut PT KAI (Persero) pada tahun 2013 oleh Menteri BUMN saat itu, Dahlan Iskan Pada 26 Oktober 2014, Ignasius Jonan diangkat menjadi Menteri Perhubungan dalam Susunan Kabinet Kerja Joko Widodo. Setelah hampir 2 bulan pasca terjadi kekosongan jabatan Menteri ESDM sejak Arcandra Tahar diberhentikan pada 15 Agustus 2016 oleh Presiden Jokowi karena masalah dwikewarganegaraan, pada 14 Oktober 2016, Jonan kembali masuk ke dalam Kabinet Kerja Jokowi dan diangkat menjadi Menteri ESDM bersama Arcandra Tahar yang diangkat sebagai Wakil Menteri ESDM. Selama ini Jonan memang dikenal sebagai professional dalam karir yang masuk ke pemerintahan dimana lulusan Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Jurusan Akuntansi, Universitas Airlangga (Unair), Surabaya Fletcher School, Tufts University, Amerika Serikat ini awal kariernya di sebagai Direktur Citibank, 1999-2001
Direktur Utama PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia, 2001-2006
Managing Direktor Citigroup, 2006-2009.

Lantas sukseskah Jonan di bidang Energi saat menjabat MenESDM? Ada catatan misalnya kisah Freeport, Kisah Blok Mahakam dll dan yang menarik sekali adalah isu suap Jonan sebagai saksi dalam kasus suap PLTU Mulut Tambang Riau-1 ke Komisi VII sebesar 10rb $ SIN. Enny saragih sudah di penjara Jonan masih sbeagai saksi. Bahkan Jonan pernah dipangil KPK 3 kali dan yang ke empat kali  baru hadir.

“Pentingnya Jonan sebagai saksi dalam kasus suap PLTU Mulut Tambang Riau-1 kan jelas ucapan mantan Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Eni Maulani Saragih mengaku menerima uang senilai Sin$10 ribu dari Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan. Uang itu diterimanya dalam amplop yang diberikan melalui staf Jonan bernama Hadi Mustofa Juraid,” ujar Uchok Sky Khadafi pengamat anggaran dari CBA kepada Redaksi.

Terungkpanya ada aliran dana ke Eni dari Jonan adalah dalam persidangan di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta Pusat. Eni menjalani pemeriksaan terdakwa dalam sidang kasus dugaan suap proyek PLTU Mulut Tambang Riau-1.

“Saya terima amplop itu dari Pak Jonan, dari stafnya Pak Jonan, amplopnya masih utuh sebenarnya sebesar Sin$10 ribu,” ucap Eni dalam sidang itu.

Eni mengungkapkan penerimaan uang dari Jonan tersebut setelah Jaksa Penuntut Umum (JPU) menanyakan perihal uang sebanyak Sin$10 ribu. KPK menanyakan soal ini karena ada bukti soal pengembalian uang Sin$10 ribu oleh Eni. Eni kini sudah dipenajra dan bahkan proyek di PLN ini juga menjadikan Dirut PLN pun harus menjadi penghuni hotel Prodeo berrompi orange.

Nah kira-kira Jonan kepilih lagi tidak ya?

Bersambung ke bagian 2 dalam 10 Tokoh Energi yang Layak Duduk Jadi Menteri ESDM.  tokoh berikutnya   Archandra Thahar  Simak terus……

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.