Home Migas Asosiasi Tak Pernah Henti Rokhmin Dahuri Kontribusikan Ilmuannya Demi Kehidupan Nelayan

Tak Pernah Henti Rokhmin Dahuri Kontribusikan Ilmuannya Demi Kehidupan Nelayan

457
0

ENERGYWORLD.CO.ID — Pemerhati Nelayan Teddy Syamsuri ditengah masih merasa kecewa yang sifatnya manusiawi. Dalam rilisnya kepada pers (31/10/2019), semangat dirinya tetap mendukung dan mengawal pemerintahan Presiden Ir. H. Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Prof. Dr. (Hc) K.H. Ma’ruf Amin sampai tuntas untuk periode 2019-2024, terutama di sektor pembangunan kelautan dan perikanan (KP).

Untuk Prof. Dr. Ir. H. Rokhmin Dahuri, MS. yang asalnya anak nelayan, oleh Teddy Syamsuri diutarakan tidak akan pernah berhenti untuk mengkontribusikan keilmuannya sebagai Guru Besar Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Institut Pertanian Bogor (IPB) terhadap kepentingan bangsa dan negara, khususnya demi kaum nelayan dan pembudidaya perikanan agar segera bisa hidup sejahtera.

Sejak 1 Juni 2017 dan dengan disaksikan oleh Presiden ke-5 RI Hj. Dr. (Hc) Megawati Soekarnoputri, Prof. Dr. Ir. H. Rokhmin Dahuri, MS. sudah menunjukkan kontribusinya secara luas. Rokhmin Dahuri menyerahkan karya buku ke-18nya berjudul “Sustainable Coastal and Ocean Development Towards Indonesia as The World Maritime Axis” kepada Wakil Presiden ke-45 Amerika Serikat (AS) Al Gore, di acara Jeju Word Peace and Prosperity Forum di Jeju, Korea Selatan.

Pada hari Selasa, 29 Oktober yang baru lalu, mantan Menteri KP di era Kabinet Persatuan Indonesia Presiden K.H. Abdurrahman Wahid (Gus Dur) dan dilanjutkan di era Kabinet Gotong Royong Presiden Megawati, diundang di Busan Design Council (BDC) yang disambut baik oleh Chairman BDC, Prof. Dr. Kang.

Setelah itu pada hari yang sama, Rokhmin Dahuri menyambangi Balaikota Busan memenuhi undangan Walikota Busan Metropolitan City, Dr. Oh Godon.

Memang akhir-akhir ini Ketua Umum Masyarakat Akuakultur Indonesia (MAI), dari catatan pemerhati nelayan Teddy Syamsuri yang Ketua Umum Lintasan ’66 dan Sekretaris Dewan Pembina Seknas Jokowi DKI, justru Rokhmin Dahuri lebih banyak berkiprah di luar negeri.

Namun demikian kendati seringnya Rokhmin Dahuri mondar-mandir Korea Selatan – Indonesia, seolah-olah banyak mendapat kesempatan seminar-seminar di luar negeri. Dengan kerendahan hati Rokhmin Dahuri, itu mengatakan hanya kebetulan saja. Sebab suasana kebatinan yang terpendam dalam sanubari Rokhmin Dahuri, senantiasa tetap memperhatikan kondisi perikanan dan kelautan di dalam negeri.

Dari pengakuan Rokhmin Dahuri yang Teddy Syamsuri bisa catat. Katanya kalau mau melihat, apakah kita bisa mengelola laut kita dengan baik atau tidak? Menurut Rokhmin Dahuri, itu banyak indikatornya.

“Ada nelayan, pembudidaya, industri perikanan, atau industri pendukungnya. Kalau kehidupan mereka (nelayan, pembudidaya dan industri perikanan) bertambah baik, berarti kondisi kelautan dan perikanan kita makin membaik”, demikian Rokhmin Dahuri menjawabnya.

Sebelum bertolak ke Busan Korea Selatan, pada 28-29 Oktober 2019 di Botani Square Building Bogor, Rokhmin Dahuri lebih dulu mengisi materi Konperensi Internasional bertajuk “Ecological Intensification : A New Paragon for Sustainable Aquaculture”, dan dia sempat memberikan rekomendasi terkait pembangunan akuakultur secara berkelanjutan.

Salah satu rekomendasi Rokhmin Dahuri adalah perlunya revitalisasi (intensifikasi), diversifikasi dan perluasan pengembangan akuakultur berdasarkan prinsip skala ekonomi, sistem manajemen rantai pasokan yang terintegrasi, best aquaculture practices (BAP) dan teknologi canggih (industri 4.0) disetiap rantai sistem rantai pasokan, dan prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan.

Dengan demikian semakin jelas bahwa sosok atau figur Rokhmin Dahuri tak akan pernah berhenti untuk menyumbangkan keahliannya.

Mungkin ketika mendengar Menteri KP Edhy Prabowo dalam kunjungan kerja pertamanya ke Pelabuhan Perikanan (PP) dan Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Muara Angke Jakarta Utara pada 27 Oktober yang lalu, yang meninjau dermaga PP dan aktivitas TPI Muara Angke dengan membuka dialog dengan nelayan.

Kemudian Menteri KP Edhy Prabowo sempat menyatakan kalau tidak sanggup, dirinya siap mundur. Tapi sebelum mundur, ujar Edhy Prabowo, akan berusaha kalau dirinya mampu untuk membela kaum nelayan semua.

Hal ini menjadi catatan pemerhati nelayan Teddy Syamsuri, dengan harapan semoga saja Edhy Prabowo mampu. Dalam artian mampu mensejahterakan kaum nelayan yang lima tahun silam termarjinalkan oleh kebijakan Menteri KP sebelumnya.

Dengan demikian dan insya Allah, menurut hemat Teddy Syamsuri, jika Menteri KP Edhy Prabowo membutuhkan Prof. Rokhmin sekalipun banyak aspirasi kaum nelayan, praktisi dan akademisi maritim, kelautan dan perikanan, serta pengajuan asosiasi kepala daerah pesisir seluruh Indonesia pada realitanya tidak terakomidir dan terkecewakan.

“Namun jika kebijakan Menteri KP Edhy Prabowo mampu menjadikan nelayan dan pembudidaya perikanan hidup sejahtera, serta industri perikanan dan industri pendukungnya bisa bangkit kembali dan maju. Tentunya Prof. Rokhmin Dahuri akan berkenan menyambutnya dengan baik”, pungkas pemerhati nelayan Teddy Syamsuri yang didampingi Koordinator Lapangan Eddi Samsuri. |ATA/EWINDO

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.