Home BUMN Bos Garuda Indonesia Mantan Bos PT INTI

Bos Garuda Indonesia Mantan Bos PT INTI

614
0
Istimewa

ENERGYWORLD – Akhirnya, Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk, memutuskan untuk menunjuk Irfan Setiaputra sebagai direktur utama (dirut) perusahaan. Ia menggantikan dirut Garuda Indonesia sebelumnya Ari Askhara yang dicopot karena skandal penyelundupan Harley Davidson dan sepeda Brompton yang menggunakan pesawat baru maskapai ini yang baru tiba.

Mantan Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) Triawan Munaf, juga ditetapkan dalam RUPSLB sebagai Komisaris Utama Garuda. Triawan dipercaya untuk menggantikan Komisaris Utama sebelumnya Sahala Lumban Gaol.

Berikut ini adalah susunan komisaris dan direksi Garuda Indonesia hasil RUPSLB 2020:

Komisaris
1. Komisaris Utama: Triawan Munaf
2. Wakil Komisaris Utama: Chairal Tanjung
3. Komisaris Independen: Yenny Wahid
4. Komisaris Independen: Elisa Lumbantoruan
5. Komisaris: Peter F Gontha

Direksi
1. Direktur Utama: Irfan Setiaputra
2. Wakil Direktur Utama: Dony Oskaria
3. Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko: Fuad Rizal
4. Direktur Operasi: Tumpal Manumpak Hutapea
5. Direktur Human Capital: Aryaperwira Adileksana
6. Direktur Teknik: Rahmat Hanafi
7. Direktur Layanan, Pengembangan Usaha, dan IT: Ade R. Susardi
8. Direktur Niaga dan Kargo: M. Rizal Pahlevi

Tentang Dirut Garuda

Melalui RUPSLB, para pemegang saham  PT Garuda Indonesia (Persero), telah memutuskan secara resmi untuk menunjuk Irfan Setiaputra sebagai Direktur Utama perusahaan maskapai penerbangan berpelat merah ini.

Memang dilihat dari rekam jejaknya, Irfan yang saat ini tengah menjabat sebagai CEO Sigfox Indonesia, pengelola jaringan Internet of Things (IoT) sejak Februari 2019 tersebut memang memiliki pengalaman yang mumpuni.

Laki-laki kelahiran Jakarta 24 Oktober 1964 ini, setelah menamatkan kuliahnya di Fakultas Teknik Informatika ITB di tahun1989 tercatat sudah melanglang buana di beberapa perusahaan bidang teknologi informatika yang ternama seperti IBM, LinkNet, dan Cisco,

Tidak hanya mencicipi karir di perusahaan swasta, Irfan juga pernah dipercaya untuk menjabat sebagai Direktur Utama perusahaan BUMN yaitu PT INTI pada Maret 2009 saat dibawah kepemimpinan Menteri BUMN Sofyan Djalil.

Namun sayangnya, ketika Kementerian BUMN dipimpin oleh Dahlan Iskan, tepatnya pada Juli 2012, Irfan mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Dirut PT Inti dengan alasan gajinya terlalu kecil dibandingkan ketika bekerja di tempat sebelumnya. Kala itu Dahlan Iskan sebagai Menteri BUMN yang menerima surat pengunduran diri Irfan.

“Saya ingin membereskan kondisi keuangan saya yang sudah menipis. Soalnya gaji saya di PT Inti turun di atas 50 persen dibanding gaji sebelum masuk perusahaan BUMN,” ujar Irfan waktu itu selepas konferensi pers di Kementerian BUMN Jakarta, Senin (30/7/2012)

Setelah mengundurkan diri dari BUMN tersebut Irfan kembali ke sector swasta. Ia sempat berkarier di PT Titan Mining Indonesia dari Agustus 2012 hingga Juni 2014. Kemudian menjadi CEO PT Cipta Kridatama pada rentang Juli 2014 hingga Mei 2017.

Di Mei 2015, Irfan sempat dipercaya menjadi COO ABM Investama Tbk PT (ABMM) hingga Mei 2016. Setelah itu ia juga dipercaya menjadi President Director & CEO Reswara Minergi Hartama pada Mei 2017 hingga Desember 2017, sampai yang terakhir ia menjabat sebagai CEO Sigfox Indonesia, sebelum dipercaya untuk menjadi Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) sekarang.

Nah jika dilihat dari pengalaman tersebut, semoga saja kali ini gaji sebagai Dirut Garuda Indonesia tidak lebih kecil dibandingkan dengan gaji di Sigfox sehingga Irfan tidak perlu harus mengundurkan diri lagi seperti yang dilakukan saat menjadi Dirut PT Inti dahulu. |WAW-EWINDO

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.