ENERGIWORLD – Warga Sungai Pakning Kecamatan Bukit Batu Kabupaten Bengkalis harus rela mengantre berjam – jam untuk mendapatkan Gas Elpiji 3 kg.
Seperti dilansir halloriau.com pemandangan miris itu terlihat pada Selasa (4/2/2020) di Pangkalan Elpiji 3 kg Maju Jaya Jalan Sudirman Desa Sungai Selari. Sedikitnya seratusan warga yang terdiri ibu – ibu maupun bapak – bapak terlihat berdesak-desakan berbaris sambil membawa tabung gas elpiji kosong 3 kg. Mereka menunggu Pangkalan Elpiji Maju Jaya tersebut buka, karena pada pukul 07.00 WIB masih dalam keadaan tertutup.
Menyikapi permasalahan tersebut Pertamina menghimbau warga agar mewaspadai isu kelangkaan elpiji 3 kg. Pertamina dalam keterangan persnya (5/2/2020) memastikan penyaluran elpiji 3 kg di kabupaten itu di Januari 2020 ini, bahkan sudah lebih banyak dibanding periode serupa tahun lalu.
“Mohon warga tidak termakan isu kelangkaan elpiji di Kabupaten Bengkalis. Memang sempat terjadi antrian di pangkalan elpiji. Hal itu disebabkan warga menyerbu stok yang baru tiba,” jelas Roby Hervindo, Unit Manager Comm, Rel & CSR Pertamina Marketing Operation Region (MOR) I.
Menyrut Roby, pasokan elpiji sebanyak 540 tabung baru tiba di pangkalan Maju Jaya pada Senin (03/02) sore. Sehingga baru mulai didistribusikan pada warga pada Selasa (04/02) pagi. Alhasil terjadi antrian warga yang menyerbu elpiji yang baru tiba tersebut.
“Pada Januari 2020 ini, kami menyalurkan sebanyak 398.160 tabung ke wilayah Bengkalis. Melalui 279 pangkalan elpiji di 11 Kecamatan. Jumlah ini, bahkan sudah meningkat hampir tujuh persen ketimbang penyaluran Januari 2019. Saat itu, disalurkan sebanyak 374.225 tabung,” ungkap Roby.
Lanjut Roby, terkhusus di Kelurahan Selari Kecamatan Bukit Batu, penyaluran elpiji 3 kg sebanyak rerata 2.800 tabung per bulan. Kebutuhan warga dilayani oleh dua pangkalan. Adapun harga eceran tertinggi (HET) pangkalan sesuai dengan SK Bupati Kabupaten Siak adalah Rp 19.100 per tabung.
“Isu kelangkaan umumnya membuat warga panik. Sehingga membeli lebih banyak dari kebutuhan normal. Kondisi ini pun seringkali dimanfaatkan pengecer untuk menaikkan harga,” tegas Roby.*lMANG