Home Biogas Tentang MenBUMN Erick Thohir (Garuda Indonesia), Ini Kata Uchok Sky Khadafi (CBA)

Tentang MenBUMN Erick Thohir (Garuda Indonesia), Ini Kata Uchok Sky Khadafi (CBA)

704
0
Uchok Sky Khadafi Pengamat Anggaran Politik dan Direktur Center For Budget Analysis (CBA).

ENERGYWORLDINDONESIA – Direktur Center for Budget Analysis (CBA) Uchok Sky Khadafi, angkat bicara soal  sepak terjang Menteri BUMN Erick Thohir dalam perombakan jajaran direksi PT Garuda Indonesia yang lalu dan juga soal laporan keuangan tahun 2020 perusahaan Garuda yang belum dipublikasikan.

“Kalau melihat atau naik pesawat Garuda, selalu ingat Ari Askhara yang telah dicopot dari jabatannya sebagai Direktur Utama PT Garuda Indonesia. Pria bernama lengkap I Gusti Ngurah Askhara Danadiputra ini dipecat setelah tersandung kasus dugaan penyelundupan motor Harley Davidson dan sepeda lipat Brompton,” demikian diungkapkan Uchok kepada redaksi Energywolrd, Jumat, 1 Mei 2020.

Dalam kasus penyelundupan ini, jelas  Uchok, bukan hanya Ari Askhara yang dipecat, tapi ada empat direksi yang menjabat di Garuda Indonesia juga dipecat oleh Menteri BUMN Erick Thohir, yang saat itu baru diangkat oleh Presiden Jokowi.

“Namun demikian, sepertinya kasus penyelundupan di Garuda ini hanya sampai pemecatan para direktur saja. Tak lebih dari itu. Selain itu, pemecatan direktur dimanfaatkan sebagai ajang pencitraan seorang Menteri BUMN Erick Thohir agar bisa naik lebih tinggi dan bisa mengalahkan citra Presiden Jokowi,” papar Uchok.

Lebih lanjut menurut Uchok, dalam mengangkat kasus Garuda, Erick Thohir benar-benar menikmati sekali. Beliau memang sangat lihai dalam permainan ini, seperti berenang sambil minum air. Hanya sekadar menyikat atau memecat Ari Askhara, dan lalu mengangkat Irfan Setiaputra sebagai Direktur Garuda Indonesia.

“Setelah Irfan Setiaputra jadi Direktur Utama Garuda Indonesia, seperti kinerja perusahaan bukannya meningkat dengan lebih baik, malahan tambah mengemeskan dan sungguh sangat memprihatinkan dengan kondisi keuangan perusahaan yang semakin memberatkan pada perusahaan plat merah tersebut,” beber Uchok.

Istimewa

Beratnya kondisi keuangan ini, kata Uchok, benar-benar akan berdampak pada, misalnya pada tertundanya pembayaran gaji karyawan. Untuk saat ini alasannya beratnya keuangaan perusahaan disebabkan dari dampak pandemi virus Covid 19. Padahal pada tutup buku laporan keuangan tahun 2019, Garuda Indonesia masih meraup untung sebesar USD.6.4 Juta.

“Tetapi memasuki tanggal 31 Maret 2020, banyak masyarakat belum tahu sama sekali, apakah perusahaan plat merah ini rugi atau untung. Karena perusahaan Garuda belum mempublikasi laporan keuangan Triwulan pertama mereka. Hal ini mungkin disebabkan ketakutan manajemen yang dipimpin Direktur Utama Garuda Irfan Setiaputra. Seorang direktur utama yang diangkat oleh Erick Thohir,” beber Uchok.

Belum dipublikasi laporan keuangan tahun 2020 perusahaan Garuda ini, menurut analisa Uchok, mungkin Direktur Utama Irfan Setiaputra masih trauma lantaran laporan keuangan PT Garuda Indonesia (persero) tahun buku 2018 pernah ditolak dua komisarisnya, mereka adalah Chairul Tanjung dan Doni Oskaria.

“Tetapi meskipun belum mempublikasi laporan keuangan tahun 2020, Perusahaan penerbangan nasional ini sepertinya merugi, hal ini dilihat dari indikasi bahwa PT. Garuda Indonesia akan menunda gaji 25.000 karyawan,” pungkas Uchok. |AME/EWINDO

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.