Home Energy BBM HARGA BBM BELUM TURUN LALU USUL CETAK UANG YANG NGGAK BAKAL BISA...

HARGA BBM BELUM TURUN LALU USUL CETAK UANG YANG NGGAK BAKAL BISA KALAU OTAKNYA KEYNESIAN

671
0
Ilustrasi

ENERGYWORLD.CO.ID – Mengapa harga minyak murah tetapi Pertamina belum turunkan harga? Wajar pertanyaan seperti ini keluar dari banyak sahabat, terutama yang tidak faham dunia oil n gas. Kalau bertanya ke saya yang 25 tahun nasi dan lauknya dunia beginian maka jawabnya harus siap hatinya, lapangin ya.

Nanti kalau ternyata ngak berpihak kepada sahabat yang mengharapkan harga turun seperti negara lain, misalnya malaysia, jangan terlalu kecewa ya. Landasan kita harus fakta dan kebenaran. Setuju ya.

Maaf nih, kalau bossman tahu -ahu infonya terlihat membela Pertamina. Tapi pokoknya si sontoloyo ini, jujur. Semoga jadi makin kenal siapa dan apa isinya otak bossman. Sungguh, kita ini NKRI garis lurus, bener ya bilang bener, salah ya bilang salah.

Kalau pemerintah bener, ya bener. Kalau salah kita kasih tahu salah DAN CARA LAIN yang bisa benar.

Mardigu Wowiek Prasantyo/ist

Begini info dunia perminyakan yang saat ini harganya murah bahkan pernah di bawah 10 dolar perbarel.

Ini semua Amerika yang mau, Amerika yang tekan saudi, dan bukan Saudi yang action dengan go ahead atau di setujui oleh Amerika, tidak. Amerika YANG MAU bahkan minta di tekan lagi dalam waktu dekat kalau perlu.

Seperti dalam informasi saya tentang mafia internasional perminyakan, membeli minyak bukan seperti membeli di market place tokopedia, bukalapak. Bisa banyak pilihan. Minyak timur tengah sudah di OFF TAKE/diambil oleh banyak mafia minyak terutama kontraktor pertahanannya Amerika seperti blackrock, blackwaters.

Sudah ngak usah saya terang lagi apa itu blackwaters dan lain sebagainya cek dewe di wikipedia, panjang urusan ne.

Sekadar info dunia perminyakan dan gas. Sumur minyak dan gas, kalau sudah produksi kecil kemungkinan bisa di SHUT DOWN atau di matikan karena bisa “rapture” atau rontok dinding sumurnya dari minyak dan gas tadi. Apa efeknya? tersering gas tadi hilang, berpindah. Sumber minyaknya bisa geser.

Jadi sekali produksi kemungkinan akan terus produksi sampai habis walau ada cara menurunkan produksi tetapi shut down, atau memberhentikan produksi itu gambling, berjudi. Banyak oil drilling yang mau shut down di tengah peak produksi.

Dunia saat ini industrinya sedang turun rendah, hingga 50% dari kapasitas normal, ini peristiwa seluruh dunia.

Belum pernah dalam sejarah modern manusia, kapal tanker tidak bisa menurunkan muatan-nya karena semua tangki, storage full. Di seluruh dunia. Saat ini ada lebih 30.000 tanker besar hingga LCT yang terkecil, semua terisi oil n gas yang tidak bisa di un-load di seluruh dunia, semua merapat di pinggiran negara negara.

Biaya “tahan” bisa 30.000 dolar perhari. Jadi pada saat ini kapal kapal tadi penuh,dan biaya demorage nya besar. Bahkan analis menghitung biayanya bisa 5-10 dolar perbarel per bulan dan banyak yang sudah 2 bulan ini “nyangkut”.

Di tambah lagi, semua harga murah tadi di BELI AMERIKA. Jadi kalau sahabat cari minyak yang harga 20 dolar, 11 dolar, 15 dolar, habis di beli Amerika. Amerika nyetok minyak.

Jadi kalau sahabat jadi Direktur Pertamina, ya pecah kepala nya. Mau tukeran? Banyak tuh pejabat pertamina yang tegang dan kelelahan. Bekerja sebagai pengawal sumber energi negara saat ini berat satu karena pandemic , kedua pada saat economic at war dan pada saat di pejabat teras pemerintahnya tidak faham geopolitik dunia.

Ok sahabat, yang saya infokan di atas adalah kendala lapangan saat ini. Jadi untuk beberapa saat harga BBM tersebut BELUM BISA TURUN dulu, sabar ya.

Perlu di ulang, yang minyak murah sudah di beli Amerika, yang kedua cari kapal buat angkut barang ke Indonesia ngak ada karena semua kapal belum bongkar muat di pelabuhan tujuan, karena bahan bakar penuh di tangki. Dan di Indonesia tangki tersebut penuh dengan minyak harga 40 dolar-an dulu yang belum habis juga.

Beli yang murah ngak ada, tambah biaya “tahan” barang. Minyak jadi ngak bisa turun cepat. Mulai kebayang? Ngak suka ya kalau informasinya seakan bela pemerintah. Maaf loh ya, tetapi ini fakta.

Kita khan bilang, kita ini NKRI garis lucu. Berpihak ke kebenaran. Lalu kalau yang usulan printing money? Ini ngak salah, dan tidak akan menimbulkan inflasi. Ini harus di luruskan. Pertanyaan kunci. Cetak duitnya buat apa dulu. Sekali lagi, pertanyaan ini kuncinya!!! Jawab dulu.

Jangan ngomong nyablak aja, nanti ketahuan kita ngak punya ilmu ekonomi terus teriak teriak. Cetak duit = inflasi. Kita jelaskan perlahan.

Kalau printing moneynya untuk BLT- Bantuan Langsung Tunai, nah ini harus di ancuk ancukin kalau dilakukan. Printing money HARUS UNTUK SEKTOR RIIL dan industri produktif. Ngak bisa pakai teori keynesian, mencoba “menciptakan kebutuhan”, dengan itu menyiram BLT try to create demand, dan pakai printing money, itu ngak kena. Bukan begitu Fergusso!!!

Dengan guyuran dana bersumber bukan printing money boleh, namun kalau printing money HANYA BOLEH untuk sektor produktif, manufaktur, bahkan untuk perdagangan trading ngak boleh, apa lagi create demand untuk BLT bantuan langsung tunai, untuk konsumtif. Ambyar dah. Mulai faham?

Sudah lah mbok tanya sama yang promosiin sejak 5 tahun lalu tentang strategi printing money-nya ben ora salah.

Printing money itu cocok untuk ekonomi normal dan ekonomi kena kanker stadium 1, atau 2 dimana ENGINE MANUFAKTUR turun 40% an paling top. Jelas ya?!!

Kalau sudah turun 60%, bahkan lebih, kemudian di guyur uang ngak bisa jalan, karena siapa yang beli. Jadi di kondisi ekonomi kanker stadium 3, printing money jalannya berbarengan, misalnya mau guyur 600 T. 100 tiliun untuk create demand, 200 triliun UKM trading dalam negeri, 300 triliun untuk UKM INDUTRI MANUFAKTUR.

Yang jadi masalah, kita harus JUJUR mengatakan saat ini stadium berapa kanker ekonominya? Menurut saya sudah STADIUM 2 akhir kanker ekonominya.

Pertanyaan berikutnya, ada BIJI nggak untuk ngaku jujur status ekonominya atau masih optimis ngak mau lihat fakta dan mengatakan ekonomi hanya kontraksi turun 20% an, sampeyan ngitung pake ilmu kira kira?

Berani jujur mengatakan sampai turun berapa engine produksi dan pengangguran setelah lebaran? Ya wis lah, kalian yang pegang semua informasi kok, berapa data aja mau di perlihatkan, asal bikin senang ya sak karep mu lah.

Intinya, ada solusi disetiap level permasalahan, dan beda beda strateginya penyelesaiannya. Terutama ubah cara mikir bahwa sekarang ekonomi at usual, ini economic at war. Dan apa yang di kerjakan mengenai stimulus, itu bukan economic at war. Kok sulit banget ya percaya? #peace

– Mardigu Wowiek Prasantyo

(sumber: telegram)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.