ENERGYWORLD.CO.ID – Soal adanya keluhan dari masyarakat terkait adanya kabar peningkatan tarif secara tiba-tiba oleh PLN direspon Fadli Zon, politisi Gerindra. Menurut Fadli, apa yang terjadi, kemudian direspon demikian adanya oleh PLN menandakan cara-cara PLN itu sangat tidak profesional dan sangat merugikan konsumen.
“Tak ada pemberitahuan kepada konsumen dan mengambil langkah seenaknya shg tagihan meningkat tajam. Setelah byk komplain baru ada penjelasan,” kritisnya, ketika merespon berita di salah satu media dengan judul: “Banyak Dikomplain Pelanggan, PLN Akui Tambahkan Tagihan Listrik di April”, di akun Twitter-nya baru-baru ini.
Seperti dikutip dari media yang Fadli respon, bahwa terkait hal itu, PLN menegaskan bahwa tidak ada kenaikan tarif listrik. Tapi diakui PLN, ada tambahan tagihan listrik di bulan April. Sejak bulan Maret, PLN tak lagi mengirim petugas pencatat meteran ke lapangan untuk mencegah penyebaran virus corona.
Sebagai gantinya, PLN menagih sesuai rata-rata pemakaian pelanggan dalam 3 bulan terakhir. Tagihan untuk pemakaian listrik di bulan Maret sesuai dengan rata-rata pemakaian 3 bulan sebelumnya. Tapi dalam perkembangannya, PLN mengubah kebijakan itu.
Pemakaian listrik di Maret meningkat karena pembatasan sosial, artinya ada kelebihan pemakaian yang belum dibayar karena PLN hanya menagih sesuai rata-rata pemakaian 3 bulan terakhir ketika aktivitas masyarakat masih normal, belum ada PSBB. Kelebihan ini kemudian diakumulasikan PLN ke tagihan pemakaian bulan April.
Pada bulan April sendiri pun tagihan meningkat karena konsumsi listrik bertambah seiring dengan pemberlakuan PSBB. Alhasil, tagihan listrik untuk bulan April jadi meningkat pesat. Pemakaian April sudah meningkat, lalu ditambah lagi ada sisa tagihan dari Maret.
Fadli mengingatkan, harusnya PLN jangan berlaku demikian. Setelah diprotes banyak org baru ngaku.
“Permasalahannya jelas, tiba2 tagihan listrik naik n ternyata ada kebijakan seenaknya yg tdk diberitahukan ke masyarakat. Cara kerja harusnya profesional jgn sembunyi2 kayak maling. Trus apa pertanggungjawaban @pln_123?”
RI-JKST/EWINDO