ENERGYWORLDINDONESIA – Pengiriman ventilator pertama yang diadakan oleh Program Pembangunan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNDP), Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM) tiba di Jakarta. Pengiriman ini adalah bagian dari upaya bersama oleh tiga organisasi PBB untuk memberikan bantuan kepada Pemerintah Indonesia untuk menanggulangi COVID-19.
Bersama-sama, UNDP, WHO dan IOM akan menyediakan total 33 ventilator selama empat minggu dengan perkiraan biaya 762.460 dolar AS. WHO akan berkontribusi 27 ventilator didukung melalui kemitraan dengan Pemerintah Jepang, dan masing-masing tiga dari IOM dan UNDP. Operasi pengadaan logistik dilakukan oleh UNDP.
Pengiriman pertama — yang mencakup dua ventilator masing-masing dari WHO dan IOM dan satu dari UNDP — akan diserahkan ke Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Ventilator akan dikirim ke fasilitas kesehatan yang sangat membutuhkan di seluruh Indonesia.
“Dampak pandemi COVID-19 di Indonesia membutuhkan dukungan dan kemitraan semua pihak. Peralatan medis, yang dibeli oleh UNDP sebagai bagian dari inisiatif bersama dengan WHO dan IOM, akan membantu mengatasi salah satu kebutuhan yang paling mendesak dan akan memberikan perawatan kesehatan vital bagi para korban COVID-19. Sebagai tambahan, UNDP bersama dengan Sistem Pembangunan PBB akan mengintensifkan dukungannya untuk membantu mengatasi dampak sosio-ekonomi pandemi pada masyarakat Indonesia dan mempersiapkan pemulihan hijau berkelanjutan dalam kemitraan erat dengan Pemerintah. Pengiriman pertama ini adalah bagian dari komitmen kami untuk memberikan perawatan kepada mereka yang paling membutuhkan dan untuk memastikan tidak ada seorangpun yang tertinggal, ”kata Kepala Perwakilan UNDP, Christophe Bahuet dalam rilisnya yang diterima Redaksi ENERGYWORLD pada hari Senin, 1 Juni 2020.
UNDP adalah organisasi PBB terkemuka yang berjuang untuk mengakhiri kemiskinan, ketimpangan dan perubahan iklim. Bekerja dengan jaringan luas para pakar dan mitra kami di 170 negara, kami membantu negara-negara membangun solusi yang terintegrasi dan berkelanjutan untuk masyarakat dan planet ini.
Meskipun banyak pasien yang terinfeksi COVID-19 tidak memerlukan perawatan di rumah sakit, penyakit ini dapat menyebabkan kerusakan pada paru-paru dan memerlukan penggunaan ventilator untuk membantu mengatur pernapasan.
“Secara global, ada permintaan tinggi untuk peralatan penting untuk mengobati COVID-19, sehingga ventilator ini, akan memberikan dampak yang signifikan untuk memberikan perawatan kritis kepada pasien yang paling terkena dampak di seluruh Indonesia,” kata Dr N. Paranietharan, Kepala Perwakilan WHO untuk Indonesia.
“Bekerja dalam semangat solidaritas, kita dapat mengatasi beberapa kebutuhan kesehatan vital.” lanjutnya.
WHO adalah Organisasi Kesehatan Dunia adalah pemimpin global dalam bidang kesehatan publik dalam sistem Perserikatan Bangsa-Bangsa. Didirikan pada tahun 1948, WHO bekerja dengan 194 Negara Anggota, di enam wilayah dengan lebih dari 150 kantor perwakilan untuk meningkatkan kesehatan, memastikan dunia yang aman dan melayani populasi rentan. Tujuan kami untuk 2019-2023 adalah meningkatkan jumlah orang yang memiliki cakupan kesehatan universal sebesar satu miliar jiwa, meningkatkan jumlah orang dengan perlindungan terhadap keadaan darurat kesehatan sebesar satu miliar jiwa serta meningkatkan jumlah orang dengan kesehatan dan kesejahteraan yang lebih baik sebesar satu miliar jiwa. #HealthforAll
“Selain konsekuensi kesehatan COVID-19, pandemi ini berdampak signifikan pada mobilitas masyarakat secara domestik maupun antar negara, dan pada mata pencaharian, keamanan, dan kesejahteraan manusia,” kata Louis Hoffmann, Kepala Misi dari Organisasi Internasional untuk Migrasi. “IOM bangga mendukung upaya respon Pemerintah RI untuk menanggulangi COVID-19, dan pengiriman ventilator ini adalah bagian dari paket persediaan dan peralatan medis yang akan diberikan IOM untuk mendukung masyarakat, migran dan pengungsi di Indonesia.”
IOM sendiri didirikan pada tahun 1951, Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM) adalah organisasi antar pemerintah terkemuka yang didedikasikan untuk mempromosikan migrasi yang manusiawi dan teratur untuk kepentingan semua. Ini dilakukan dengan memajukan pemahaman tentang masalah migrasi, membantu pemerintah dalam menghadapi tantangan migrasi, mendorong pembangunan sosial dan ekonomi melalui migrasi, dan menjunjung martabat dan kesejahteraan migran, keluarga dan komunitas mereka.
Seperti kita tahun bahwa pada tanggal 30 Mei 2020, ada 25.773 kasus COVID-19 yang dikonfirmasi di Indonesia, dengan 1.573 kematian. Kasus COVID-19 telah dilaporkan di 414 kabupaten di 34 provinsi di Indonesia. Dalam keterangan UNDP bahwa pengiriman ventilator berikutnya diharapkan tiba dalam beberapa hari mendatang. (aen/ewindo)