ENERGYWORLDINDONESIA – Emangnya yang diproduksi pemurnian dari smelter itu hanya tembaga? Emas, perak dan platinum group minerals nya kemana?
Kok smelter di Jepang, China, Jerman dan Spanyol dan smelter lain yg memurnikan konsentrat tembaga dari PTFI kok bisa untung selama ini ??
Mana suara PT Inalum yang mayoritas? Apa tujuan divestasi yang lalu oleh Pemerintah ?
Sebenarnya apa isi detail perjanjian divestasi yang lalu itu ????
Jangan jangan PT Inalum masuk “lingkaran setan”!!!!!
Karena sejak tahun 2014 PT Freeport sudah menempatkan jaminan kesungguhan USD 115 juta, yaitu 5 % dari nilai smelter USD 2,3 miliar, kemana uang itu sekarang ?.
Sejak saat ini PT Freeport Indonesia menikmati bea ekspor konsentrat hanya 5 % dgn mengakali pembobotan nilai kemajuan pembangunan smelter, apakah ini bukan perbuatan pidana penipuan ???
Karena bea keluar kulit sapi saja bisa kena 25% sesuai Permenkeu nmr 13/ PMK.010/2017 tentang ” Penetapan Barang Ekspor yang Dikenai Bea Keluar” yang merupakan perubahan dari Permenkeu nmr 153/PMK.010/ 2014 yang mensyaratkan adanya jaminan kesungguhan dari perusahaan membangun smelter senilai 5 % dari nilai investasi smelter.
Sementara di Morowali yang belakangan bangun smelter untuk Nikel, sekarang sudah tumbuh untuk menghasilkan barang jadi dan menuju produk turunannya.
Mengapa smelter untuk PT Vale Indonesia, PT Aman Mineral Sumbawa dan PT Freeport Indonesia progresnya hanya jalan ditempat alias poco poco.
Anehnya lagi, dalam kondisi sempoyongan PT Inalum disuruh beli 20% saham PT Vale Indonesia dgn nilai Rp 5, 2 Triliun, pertanyaan apa yg bisa diperbuat PT Inalum dgn nilai saham hanya 20% , sementara di PT Freeport Indonesia saja PT Inalum punya saham 51% terkesan kental kalah dari Freeport Mac Moran dalam hal realisasi pembangunan smelter.
Ingat loh, sumber uang akuisisi Freeport itu dari penjualan global bond senilai USD 3,85 miliar pada tahun 2018.
Wakil rakyat di komisi VII DPR mana suaramu ?, jangan kalian makan gaji buta saja.
Jakarta 5 September 2020
Direktur Eksekutif CERI
Yusri Usman.