Dikabrkan bahwa Jim Bob Mofett meninggal dapat di rumahnya yang berada di Austin, Texas, Jumat (8/1/2021).
Jim Bob mendirikan McMoRan Exploration bersama W. K. McWilliams Jr and B M Rankin pada tahun 1969. 12 tahun kemudian, McMoran Oil & Gas Co merger dengan Freeport Minerals dan menjadi Freeport-McMoran Copper & Gold Inc.
Bloomberg menyebut bahwa Moffett adalah ahli geologi dan ahli geolog legendaris yang memiliki kredit termasuk deposit tembaga Grasberg di Indonesia, serta membangun Freeport menjadi raksasa industri pertambangan selama dua dekade sebagai CEO dan tiga dekade sebagai kepalanya. Catatan Bloomberg juga menyebutkan dalam pengawasannya, perusahaan tersebut mengalami ledakan komoditas yang belum pernah terjadi sebelumnya. Bahkan, Freeport memperluas bisnis untuk menantang Codelco sebagai penambang tembaga terbesar di dunia kala itu.
Sebagai warga Papua yang menjadi tempat berdirinya Freeport, Natalius Pigai memastikan bahwa belasungkawa yang terucap berasal dari lubuk hatinya yang paling dalam.
“Dari lubuk hati terdalam, saya ingin memberikan ucapan belasungkawa kepada keluarga Pak Jim Bob Mofet pendiri sebenarnya dari Freepost Mc Moran,” ujarnya yang disebarkan lewat akun Twitter pribadi, Senin (11/1/2021).
Lebih lanjut, Pigai menjelaskan bahwa Jim Bom Moffet tutup usia 82 tahun setelah menjalani perawatan usai terinfeksi Covid-19.
Freeport yang merupakan perusahaan tembaga dan emas yang bermarkas Phoenix, AS dan melebarkan usahanya dari wilayah Amerika Utara, Selatan hingga Indonesia. Freeport-McMoran kemudian membangun tambang emas dan tembaga Grasberg di Papua pada tahun 1972.
Jim Bob kemudian memutuskan mengundurkan diri sebagai CEO Freeport McMoran setelah investor Carl Icahn mengakuisisi 8,5 persen saham di Freeport pada tahun 2015 silam.
Dalam Catatan Energy World Indonesia Mofett menjadi salah satu pendiri McMoRan Exploration Co. pada 1969, kemudian bergabung dengan Freeport Minerals Co. pada 1981 untuk membentuk Freeport-McMoRan.Moffett menjabat sebagai CEO dari 1984 hingga 2003 dan pemimpin perusahaan dari 1984 hingga 2015. Aset perusahaan termasuk tambang yang menjadi andalannya, yakni tambang Grasberg, Papua, serta operasi tembaga dan molibdenum di Amerika.
Moffett mengundurkan diri sebagai ketua eksekutif pada 2015, karena ledakan harga komoditas dan diadiangkat sebagai ketua emeritus dan konsultan dewan Freeport.
Namun dari cerita lain bahwa Moffett yang diumumkan (28 Desember 2015) menurut pengamat energi dan peneliti pada Indonesia Today Ferdy Hasiman bahwa mundurnya Mofett menimbulkan berbagai spekulasi di tanah air.
Kepada ENERGYWORLD Ferdy waktu itu menyatakan bahwa timing pengunduran diri Moffett terasa tak tepat, karena Presiden Direktur MS Freeport Indonesia, anak usaha Freeport McMoRan sedang dalam proses penyelidikan di Kejaksaan Agung,terkait kasus papa minta saham yang melibatkan ketua DPR Setyo Novanto dan pengusaha MRC.
“Pengunduran diri ini terkesan bahwa Moffett ingin melepaskan tanggung jawab atas dugaan korupsi bisnis-politik ini. Dia harus bertanggung jawab langsung dan tak membiarkan MS berjuang sendirian berhadapan dengan proses hukum Republik Indonesia,” ujar Ferdy.
Ferdy menambahkan, “Bagaimana pun peristiwa pencatutan nama Presiden dan Wapres oleh Novanto untuk mendapat jatah saham yang didivestasikan ke pihak nasional oleh Novanto sudah diketahui Moffett seperti yang diakui MS dalam sidang etik MKD DPR-RI. Alasan pengunduran diri Moffet karena penurunan harga komododitas tembaga dan emas, tak masuk akal dan tak beralasan. Penurunan harga komoditas tambang itu bukan karena faktor kesengajaan, tetapi sebagai implikasi langsung dari penurunan dan perlambatan ekonomi global.”
Ferdy juga mengungkapkan akan adanya spekulasi lain bahwa pengunduran diri Moffett wajar dan masuk akal karena Freeport adalah salah satu perusahaan Trans National Corporation yang sangat berpegang teguh pada Inter-American Convention Against Corruption (IACC) dan OECD Convention On Combating Bribery of Foreign public official in international bussiness trasaction (OECD Anti-bribery convention). Karena itu, kasus “papa minta saham” dan pencatutan nama Presiden dan Wapres bisa jadi menampar muka Freeport McMoRan sebagai perusahaan trans national corporation. Percobaan melakukan korupsi yang dilakukan politisi dan pengusaha lokal bisa membuat image Freeport di mata internasional buruk.
Meski spekulasi di atas cukup masuk akal, namun Ferdy tetap menyayangkan pengunduran Moffett tersebut. “Namun alangkah bijak jika Moffet mengundurkan diri setelah proses penyelidikan atas kasus ini tuntas dan terang benderang,” harap Ferdy menyesalkan.
Kini Mofett telah pergi dan langkah Freeport kedepan yang katanya sudah milik Inalum 51% akan seperti apa kedepan, kita lihat saja nanti?
(AME/EWINDO)