Oleh : Ahmad Daryoko
Koordinator INVEST.
Tahun 2020 subsidi listrik melonjak dari rata2 Rp 50 triliun menjadi Rp 200,8 triliun (Repelita On line 8 Nopember 2020).
Mengapa melonjak sampai 400 % ?
Karena mulai 2020 kemarin pembangkit2 yang dioperasikan 90% sudah milik Asing dan Aseng ! Bukan punya PLN lagi !
Ditambah lagi ritail PLN sudah dimiliki oleh Taipan 9 Naga. Karena sudah dijual Dahlan Iskan saat ybs menjadi DIRUT PLN !
PLN mulai 2020 kemarin hanya menjadi penjaga tower Transmisi dan Distribusi. Atau hanya menjadi kuli panggul pembawa “stroom” dari pabriknya ke ritail (konsumen).
Dari kondisi diatas maka tarip listrik ditetapkan oleh pabrik stroom (pembangkit) dan pembeli (pedagang ritail) sebelum dibeli konsumen !
Karena pabrik stroom nya Asing dan Aseng sementara pedagang Ritailnya mayoritas Taipan 9 Naga maka harga listrik dipasaran menjadi mahal. Dan terjadilah lonjakan harga listrik itu ! Yang harus dibeli Pemerintah dengan memasukkan unsur subsidi sebelum dijual ke rakyat sebesar Rp 200,8 triliun atau 400% dari biasanya yang hanya rata2 Rp 50 triliun per tahun !
KESIMPULAN :
Harga listrik menjadi mahal bukan karena Covid ! Tetapi karena sudah dipegang oleh pedagang Aseng/Asing dan Taipan 9 Naga ! Dan mereka ini tdk peduli dng pasal 33 ayat (2) UUD 1945 karena pedagang ! Yang penting untung !
Apalagi sang penjaga Konstitusi seperti JK, Luhut Binsar Panjaitan , Erick Thohir , Dahlan Iskan dll justru “menjual” Konstitusi tersebut guna kepentingan pribadi !
Sehingga harga listrik sebelum di subsidi Pemerintah “menjadi jadi” !
PAHAM SAMPAI DISINI SAUDARA2 ?
JADI BUKAN KARENA COVID 19 !!
***