Oleh : Ahmad Daryoko
Koordinator INVEST.
Seingat ku pak Harto selama Pemerintahannya sama sekali tidak bersinggungan dengan RRC. Hal ini tentunya karena beliau konsisten dng TAP MPRS No XXV/1966 tentang larangan keberadaan Partai Komunis dan ajaran-ajarannya. Meskipun misalnya hanya dalam konteks dagang sekalipun yang sifatnya teknis dan tidak ideologis beliau menghindar bersinggungan dengan China.
Berbeda dengan JK dan Dahlan Iskan yang memang pedagang tulen, yang dipastikan fully pragmatis tanpa Ideologi apalagi berpikir untuk ukuran kemajuan bagi bangsanya. Yang ada di benak pedagang hanya hitung-hitungan untung/rugi dari setiap langkahnya.
Yang bisa dijual akan dijual. Aturan/konstitusi tidak penting ! Makanya jangan heran bila Negeri yang katanya ber Pancasila (yang didalamnya ada semangat agama) karena dikelola para pedagang maka kemudian berada di mulut “harimau” Komunis dan “buaya” Kapitalis ! Yang akan membawa NKRI ke jurang “bancakan” antara Komunis dan Kapitalis!
Dimana China dalam program OBOR (One Belt One Road) yang Komunis, dan AS/Barat dalam program Globalisasi nya .
GANYANG KOMUNIS/PKI !!
GANYANG KAPITALIS !!
HIDUP PANCA SILA !!
ALLOHUAKBAR !!
MERDEKA !!
JAKARTA, 9 PEBRUARI 2021.