Oleh : Ahmad Daryoko
Koordinator INVEST.
Menteri BUMN lewat beberapa media sdh sampaikan statement tentang akan dicabut nya subsidi listrik lewat PLN. Subsidi akan diberikan secara langsung ke penerima subsidi digabung dng “bansos”.
Perlu diketahui bahwa istilah subsidi ini di cetuskan oleh John Perkins seorang anggota CIA bidang ekonomi (di akui dalam bukunya The Confession Of an Economic Hit Man) pada 1975. Saat itu dia ditugaskan “merusak” ekonomi Indonesia lewat “grand design” system ketenagalistrikan kedepan. Intinya untuk Jawa-Bali kelistrikan harus di kelola oleh swasta (terutama Asing) dan kelistrikan luar Jawa-Bali diserahkan ke PEMDA Propinsi ! Selanjutnya PLN harus bubar !!
Bubarnya PLN ini tdk bisa dilakukan secara “ujug2” (bhs Jawa, tiba2).
Tetapi melalui tahapan spt ini :
1). PLN Jawa-Bali mayoritas harus dikuasai swasta dulu (saat ini 90% sudah dikuasai Aseng/Asing kerja sama dng Luhut Binsar P, Erick T, JK, Dahlan Iskan, Taipan 9 Naga).
2). Karena saat ini Jawa-Bali sdh dikuasai Aseng/Asing dan para oknum itu, maka Jawa-Bali saat ini sdh mengikuti mekanisme pasar bebas (MBMS). Sehingga saat ini sebenarnya tarip listrik sudah mahal sekali (sekitar Rp 6000 per kWh). Tetapi karena ditutup subsidi oleh Pemerintah sebesar Rp 200,8 triliun atau membengkak 400% dari biasanya (Repelita Online 8 Nopember 2020) maka sampai saat ini tarip listrik masih sekitar Rp 1.300 per kWh.
3). Karena Pemerintah sudah terlalu berat menanggung beban subsidi yang ratusan triliun itu maka dipakailah ide dari John Perkins diatas, yaitu strategi “subsidi”. Yang intinya jurus subsidi itu adalah bagian dari jurus Kapitalis berupa cara “ngeless” penguasa (bersifat sementara). Tetapi ujung2 nya , nantinya semua konsumen hrs mengikuti mekanisme pasar bebas !
4). Karena kelistrikan Jawa-Bali menguasai 90% kelistrikan nasional, maka apa yg terjadi di Jawa-Bali akan mepengaruhi kelistrikan secara nasional ! Artinya kalau kelistrikan Jawa-Bali naik maka secara nasional akan mengikuti juga !
5). Selanjutnya secara Nasional tarip listrik akan naik antara 5 – 6 kali lipat dari sebelumnya . Dan ini diperkirakan akan terjadi pada pertengahan tahun ini !
6). Setelah itu PLN luar Jawa-Bali diserahkan ke PEMDA dan selanjutnya PLN secara keseluruhan dibubar kan !
7). Selanjutnya yang tidak mampu bayar listrik silahkan beralih ke lilin, sentir, teplok, blencong, upet, petromax dll ( sebagaimana terjadi di Philipina mulai 2007 sampai saat ini).
JAKARTA, 22 PEBRUARI 2021.
