Home BUMN Mengapa Lifting Minyak Tidak Naik-Naik, Bahkan Dalam 2 Dekade Turun 50 %

Mengapa Lifting Minyak Tidak Naik-Naik, Bahkan Dalam 2 Dekade Turun 50 %

461
0
Ilustrasi
Kilang Minyak/ Ilustrasi

ENERGYWORLD – Mengapa lifting minyak gak naik naik, 2 dekade turun 50 %, dimasa Jokowi terjun sampai dibawah 700 ribu barel sehari ;

1. Terlalu banyak pungutan, ketebelece, investasi belum jalan, rambut belum tumbuh sudah dipungut pungut.

2. Impor lebih membawa nikmat, banyak sekali yang bisa digoreng dari ijin, kuota dan lain sebagainya.

3. Perusahaan sibuk mengejar cost recovery, lifting bocor, lebih baik mengejar cost recovery ketimbang nambah produksi tapi beresiko; kasus ONWJ kerawang.

4. Lebih enak melakukan markup biaya biaya dalam rangka menagih cost recovery yang besar di awal. Boleh jadi ditempuh dengan produksi fiksi.

5. Nama kementerian ESDM gak ada kata minyaknya. minyak itu kekayaan alam bukan sumber daya. Ini kurang bagus.

6. Menteri ESDM gak fokus minyak. Urusannya banyak sekali. Nafsu besar tenaga kecil. Kebanyakan yang diurus.

7. Orang orang kementerian ESDM jago di batubara. Dugaan banyak drop dropan pejabat dari perusahaan batubara.

8. Satuan khusus kerja migas harus diubah namanya menjadi duaan khusus atau tigaan khusus kerja migas. Namanya tidak jelas dan dibuat terburu buru oleh SBY.

9. Nama SKK migas tidak bisa dibahasa Inggriskan, jadi bule gak paham apa itu satuan.

10. Pencarian minyak kurang kemenyan, kurang spirit, kebanyakan teori bule.

11. Menteri ESDM dan SKK migas terlalu banyak seminar tapi tidak pernah keluar dengan solusi bagaimana menakkan lifting.

12. Sampai sekarang mereka belum tau Mengapa produksi minyaknbisa turun. Apa memang pemrintahan ini dijauhkan dari rejeki?.

13. Menteri ESDM dan SKK migas gagal menarik investasi masuk ke migas. Sektor migas makin kering kerontang.

14. Menteri ESDM dan SKK migas gagal meyakinkan bank bahwa investasi hulu migas menguntungkan.

15. Meneri ESDM dan SKK berpotensi menggagalkan peralihan blok rokan ke Pertamina. Semua kebijakannya mengarah pada kegagalan operasi blok rokan pasca Chevron.

16. Menteri ESDM dan SKK migas kurang gaul sehingga kurang terobosan. Coba kalau gaul pasti minyak langsung muncrat.

Mudah mudahan presiden segera mengatasi masalah ini.

-SALAMUDDIN DAENG

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.