BY William Win Yang*)
Belakangan ini ekonomi dunia sedang mengalami penurunan akibat kerusakan krisis 2008 yang belum sepenuhnya pulih, dan banyaknya miss manage dalam ekonomi. Pukulan terberat muncul datang awal 2020, saat dunia di lockdown karena Covid 19.
Ekonomi dunia dalam sekejab beralih dari mengalami penurunan menjadi terjun bebas.
Untuk menopang ekonomi yang kacau ini, pemerintah dunia melakukan cetak duit sebesar- besarnya, yang digunakan untuk jaminan sosial, dan memutar roda ekonomi keatas. Sementara itu, orang-orang, baik yang ahli atau merasa ahli, atau orang biasa yang ingin kelihatan ahli berkoar mengkritisi kebijakan ini.
Dari motivator dadakan, maupun penipu investasi ikut bersuara. Pemerintah dituduh tidak kompeten dan menyebabkan uang mereka makin tidak bernilai.
Suara-suara untuk kembali ke standard emas atau crypto, dan meninggalkan uang fiat yang bisa dicetak seenaknya oleh negara bergema di mana-mana, bahkan ada yang sempat menciptakan pasar tertutup menggunakan mata uang dinar alias standard emas.
Saya tidak akan membicarakan barang kemahalan yang dijual di pasar dinar ataupun klaim mencurigakan dari motivator yang jualan crypto yang katanya di back dengan emas itu. Tapi lebih pada inti standard emas itu sendiri.
Seperti yang anda semua pasti alami, sejak beberapa tahun yang lalu saya juga di approach oleh banyak misionaris gold standard, dari para ahli sampai yang sok ahli, yang mewartakan keunggulan standard emas, dan betapa bobroknya standard fiat seperti yang kita jalani sekarang.
Kira-kira keunggulan standard emas bagi mereka adalah sebagai berikut :
1. Jumlahnya terbatas
2. Karena jumlahnya yang terbatas itu tidak akan ada satu institusi yang bisa seenaknya
mencetak uang secara tanggung jawab, hingga kita akan terhindar dari yang dihadapi oleh zimbabwe (kalau tidak tahu apa yang terjadi pada zimbabwe, please search google)
3. Karena itu nilai uang akan tetap
4. Karena itu inflasi tidak ada, yang artinya harga-harga tidak akan naik
5. Dengan demikian para penabung akan menang. Kita tidak perlu dipaksa terus mencari uang dan memusingkan investasi karena kekayaan mereka tidak akan menurun
Emmm yeah…. Itu semua benar. Itu semua keunggulan dari sistem standard emas atau standard perak atau standard crypto. Namun mereka hanya melihat separuhnya saja. Gold standard memiliki kelemahan yang sangat fatal dan kelemahan itu adalah 5 hal yang sebutkan diatas.
YES!!! Anda tidak salah baca. Kelemahan utama dari gold standard adalah keunggulannya. Kelangkaan adalah keunggulannya, dan kelangkaan juga yang menjadi kelemahannya.
How come?
Karena dunia ini adalah Yin dan Yang. Selalu ada sisi lain dari logam yang sama. (bingung ya?)
Well kali ini saya tidak akan membahas konsep Yin Yang ini (silahkan baca buku The Dragon Slayer Strategy kalau mau mendalami). Kali ini saya akan menanyakan pada anda semua para pemuja gold standard, untuk menanyakan pada diri anda sendiri bagaimana nasib kalian jika hari ini gold standard diberlakukan kembali?
1. Apakah anda akan sejahtera?
2. Apakah anda akan jatuh miskin nelangsa?
So, kenapa gold standard itu adalah produk yang tidak sesuai lagi jaman sekarang?
Well, sederhananya, karena seperti yang kita tahu, bahwa di dunia ini ada segelintir orang seperti Apple, Google, Facebook, Alibaba, Tencent, Amazon, dan Taipan-Taipan lainnya yang begitu jago mencari uang, dan menyedot seluruh kekayaan dunia kepadanya jauh melampaui apa yang mereka bayarkan pada dunia.
Sebagai bandingannya, nilai satu saja dari perusahaan-perusahaan yang disebutkan itu, bisa beberapa kali lipat dari nilai seluruh saham perusahaan yang ada di BEI.
Akibatnya, seluruh uang cepat atau lambat, atau bahkan katakanlah memakan waktu 100 tahun, seluruh uang di dunia akan terpusat ke tangan segelintir orang itu. Dan saat itu terjadi, uang akan habis dari pasaran. Lalu apa yang terjadi saat uang habis dari pasaran? Atau katakanlah langka di pasar?
1. Karena uang langka di pasar, anggaplah tahun lalu ada 10.000 ton emas yang dibelanjakan, dan hari ini hanya 5000 yang dibelanjakan di pasar.
2. Maka penjualan perusahaan akan menurun 50%
3. Karena penjualan menurun, maka stok di gudang akan menumpuk
4. Perusahaan bisa memilih terus menumpuknya, dengan resiko busuk, dan bayar biaya simpan terus menerus, atau segera menjualnya dengan rugi.
5. Sebagian bisa bertahan (misalnya perusahaan tambang), namun sebagian lagi sangat teramat rentan (seperti perusahaan penjual makanan yang gampang busuk).
6. Maka perusahaan akan mulai jual dengan harga diskon
7. Diskon gagal akan jual rugi
8. Setelah jual rugi dan cut loss, maka perusahaan akan mulai mengurangi biaya.
9. Dan coba tebak, biaya apa yang paling sering di kurangi? Karyawan
10. Karyawan mulai dikurangi gajinya atau dipecat
11. Akibatnya, mereka kehilangan penghasilan
12. Penghasilan yang hilang akan berujung pada penghematan
13. Penghematan berarti uang yang dibelanjakan di pasar semakin berkurang
14. Karena semakin berkurang, mereka mulai jual aset
15. Aset dibeli oleh para Taipan yang mana memegang uang paling banyak.
16. Karena pada saat yang bersamaan banyak yang mau jual aset, maka nilai aset akan jatuh, dan mereka yang pegang cash akan memborongnya dalam harga yang amaaat murah (seperti yang kita lihat saat ini)
17. Dan seterusnya, dan seterusnya…. (you know the point)
Dan inilah yang terjadi pada tahun 1929. Dimana mayoritas uang terkonsentrasi pada segelintir Taipan seperti Rockefeller, Carnagie, dan JP Morgan.
Prospek dunia terlihat sangat suram, dan tidak ada yang tahu solusinya.
Seorang ekonom Inggris JM Keyness muncul dengan solusi yang mengatakan bahwa pemerintah harus menjadi trigger pemulihan ekonomi dengan meningkatkan belanja negara.
Dengan kata lain, Keyness menyuruh pemerintah membuat proyek-proyek yang mana proyek itu akan memberikan pekerjaan pada sektor swasta, yang berlanjut pada di rekrutnya banyak tenaga kerja. Dengan banyaknya tenaga kerja yang di rekrut, maka orang akan kembali memiliki pekerjaan, kemudian menjadi lebih kaya, dan mulai belanja.
Setelah mampu belanja, maka akan harga akan naik, dan keuntungan akan naik, kemudian karena keuntungan yang menggiurkan para entrepreneur akan tergoda untuk membuka bisnis, kemudian merekrut lebih banyak orang, yang akhirnya membuat orang berbelanja lebih banyak lagi. Dan seterusnya (you know what I mean).
Ide yang sangat bagus, namun saat itu cadangan negara menipis akibat belum pulih dari perang dunia pertama, dan reaksi yang sangat terlambat terhadap dampak sistemik krisis 1929. So, how we survive this?
Solusi muncul dari kandidat presiden berikutnya : FD Roosevelt, dengan program new dealnya. Singkat cerita program new deal adalah :
1. Pemerintah akan meningkatkan belanja secara massive dalam bentuk bantuan sosial dan proyek-proyek raksasa yang mampu menyerap banyak sekali tenaga kerja.
2. Sebagai gantinya, pemerintah meminta rakyat menyerahkan seluruh emas mereka sebagai back terhadap US Dollar, dan melarang siapapun untuk menyimpan emas.
Selain itu, nilai dollar terhadap emas dikurangi sampai 1/3 nya dan dikurangi terus seiring berjalannya waktu. Tujuannya adalah agar bisa tetap menghasilkan cash yang melimpah untuk mensupport program-progam pemerintah memutar laju perputaran ekonomi. Dengan kata lain, pemerintah mulai memfiatkan mata uang dollar.
Hasilnya? Kisaran tahun 1933, ekonomi Amerika mulai pulih, dan terus membaik, kemudian menjadi super power pada tahun 1945. Ekonomi Amerika terus tumbuh, hingga suatu titik tidak ada cukup emas lagi untuk memback dollar. Pada tahun 1971, akhirnya Amerika melepas sepenuhnya ikatan mereka pada emas dan menjadi sepenuhnya fiat yang bisa di cetak seenak udel The Fed.
Singkat cerita : Amerika 1929 hancur karena standard emas, dan kemudian diselamatkan oleh Fiat.
Mari kembali ke pertanyaan kita di awal : Jika kita sekarang mengubah fiat kita ke standard emas, kira-kira anda di posisi dimana? Mereka yang hidupnya makmur kelimpahan? Atau gelandangan tidak punya kerjaan yang terpaksa menjual aset kalian secara bertahap sampai habis, kemudian menggelandang dan terpaksa melakukan pekerjaan apapun seperti melacur atau jual organ tubuh dengan harga sangat murah, hanya untuk memperpanjang hidup anda beberapa lama? (apapun itu, tebakan saya mayoritas orang akan mengalami kesialan)
Lalu bagaimana kita harus bersikap terhadap emas ? well, tampaknya emas terlalu tidak masuk akal untuk dijadikan backup keuangan pada masa kini. Tapi emas masih punya tempat di dunia, yaitu sebagai alat investasi dan pelindung kekayaan kita terhadap nilai fiat yang …. Well cenderung menurun.
Dan yes, masih ada kemungkinan emas menjadi back mata uang : “Hanya jika mata uang anda sudah sangat tidak berharga dan mayoritas orang sudah tidak percaya lagi padanya, sebagaimana yang terjadi di Zimbabwe. Jika itu yang terjadi, maka diperlukan standard emas agar orang mau kembali memiliki uang itu”
Kesimpulan:
Emas atau fiat sama – sama ilusi. Keduanya berharga karena kita anggap berharga, dan orang bersedia menerimanya sebagai alat tukar. Tanpa itu emas sekalipun tidak ada harganya?
So, if gold is illusion, what’s real???
NOTHING IS REAL EVERYTHING IS ILLUSION
hahahahaha Diintisarikan dari buku : “Dragon Slayer Trading Strategy”
*)William Win Yang
Fintech Expert, Researcher, Business Strategist, Book Writer Penulis :
1. Secrets of the Dragon – 11 Principle to rule the world (2013)
2. Draon Slayer Strategy (2014)
3. How to be a Taipan (2015)
4. Investing in Digital Startup (2018)
5. Taipan – Lahirnya Para Konglomerat (2019)
6. Taipan – Dibawah bayang-bayang Papi (2020)
7. Taipan – The Winner Takes it All (2021)