BIG DATA TAK AKAN SANGGUP MENGELOLA DATA KEUANGAN PERTAMINA ?
Oleh : Salamuddin Daeng
110 juta pengguna WA dll yang dipakai dalam big data Opung LBP yang untuk analisis penundaan pemilu tak akan paham pola keuangan BUMN Indonesia, big datanya akan error
Bayangin ya? penjualan Pertamina baik hilir maupun Hulu semua turun. Revenue pertamina turun dari 57 miliar dolar pada tahun 2018 menjadi 41,5 miliar dolar pada tahun 2020.
Lalu lebih parah laba Pertamina turun dari 5,7 miliar dolar tahun 2018 menjadi 2,2 miliar tahun 2020. Untuk ukuran perusahaan sebesar Pertamina ini adalah penurunan yang besar.
Penurunan laba pertamina sejak dijabat direktur utama Nicke turun 61,4% luar biasa turunya ini. Ini bukan lagi penurunan tapi resesi.
Jika benar kata Ahok bahwa Pertamina 2021 laporan keuangan belum rampung ini, bahwa keuntungan pertanian sebesar 1 miliar dolar maka itu berarti keuntungan Pertamina turun 82,5 persen sejak dijabat dirut Nicke.
Sementara banyak yang meragukan Pertamina tidak mungkin bisa untung di laporan keuangan tahun 2021, karena pada tahun itu Pertamina banyak sekali masalah, termasuk 4 kali kebakaran kilang.
Jadi bagaimana ini nasib Pertamina ditangan Presiden Jokowi ini. Apakah benar tahun ini Pertamina akan gonjang ganjing? Pertamina merosot tapi pejabat melayang ke angkasa. Nah big data pasti errorlah. ***