Telkomsel Jual Aset Bagi Bagi Bagi Ke Oligark?
Oleh : Salamuddin Daeng
Telkomsel sisa separuh di miliki pemerintah Indonesia, separuhnya lagi milik Singaoura dan Swasta. Perusahaan juga milik publik dan memiliki utang yang besar. *Berapa setor ke negara? Tidak akan lebih besar dari hasil jual aset negara.*
Tampak hebat karena telkomsel membagikan dividen sekitar Rp30,6 triliun dibandingkan Rp21,3 triliun pada periode yang sama tahun lalu. *Ya siapa yang terima deviden paling besar? Singapura atau SMI?*
Sebuah lembaga pemeringkat bayaran memang mengharapkan perusahaan untuk melanjutkan pembayaran dividen yang tinggi mengingat peningkatan kas dan terutama *karena sebagian besar pendapatan dari penjualan menara Telkomsel pada Oktober 2020 (Rp10,3 triliun) dan September 2021 (Rp6,2 triliun)* kemungkinan akan dikembalikan kepada pemegang saham kebutuhan investasi.
*Sumber lain mengatakan bahwa telkom setor ke negara sekitar Rp. 7 triliun, lebih rendah dari hasil jual aset negara di telkomsel sendiri. Bagaimana ini?*
Sementara pembayaran kepada pemegang saham yang tinggi kemungkinan *akan membuat arus kas bebas tetap negatif.* piye iki. Sing penting pemegang saham to?
Tampak peringkat Telkomsel tidak bisa naik. Telkomsel dibatasi oleh peringkat pemerintah Indonesia. Karena operasinya sangat bergantung pemerintah. Jadi manajemen ya nurut ae. Kalau begitu oligark usul telkomsel dilepas saja semuanya ke swasta. Begitukah kira kira men?
*Mengingat operasi Telkomsel sepenuhnya dilakukan di dalam negeri, kelayakan kredit fundamentalnya mencerminkan potensi risiko yang ditanggung bersama dengan pemerintah*. Akhirnya pemerintah pada ujungnya akan nanggung semua.
Prospek peringkat memang stabil namun *Telkomsel hanya akan mempertahankan posisi pasar dengan profil keuangan yang konservatif.*
Tindakan negatif terhadap peringkat Pemerintah Indonesia dapat menekan peringkat Telkomsel. *Mengingat hubungan dekat dengan pemerintah, perusahaan tidak mungkin diberi peringkat lebih dari satu tingkat di atas negara.*
Bagi perusahaan induk Telkom sendiri mengandalkan privatisais untuk mempertahankan cash balance, *operating cash flow and net proceeds of IDR18.8 trillion from the initial public offering (IPO) of Mitratel in November 2021.* ngono men.