Oleh : Salamuddin Daeng
Tau parasit? Coba lihat pohon beringin awalnya, kecilnya dia numpang ke pohon lain, tapi setelah itu setelah besar pohon yang ditumpanginya makin mengecil, lama lama hilang dan sirna, yang tersisa adalah pohon beringin. Tidak sampai disitu semakin besar beringin maka tidak ada pohon lain yang dapat tumbuh di sekelilingnya.
Begitulah kira kira bisnis oligarki Indonesia, awalnya menumpang pada apa saja kekuatan politik dan ekonomi negara ini. Bisnis beginian tidak membutuhkan keahlian tapi kelicinan. Mereka oligark pada awalnya menumpang pada perusahaan negara, namun akhirmya mereka yang lebih kuasa atas negara dan pemerintahan. Adat begini adalah sifat turun temurun oligark.
Sejarah BUMN Pertamina sampai sekarang tidak pernah lepas dari parasit bisnis semacam ini. Pertamina adalah perusahaan negara yang telah melahirkan oligarki kelas satu alias orang orang yang paling sugih di republik ini. Pertamina adalah sumber uang utama oligarki Indonesia sampai saat ini.
Oligarki sawit papan atas yang mengiasai lebih dari 13 juta hektar lahan, setara dengan 30 kali luas pulau bali, sekarang numpang minyak sawitnya di jual oleh pertamina dengan dicampur minyak solar. Bisnis yang luar biasa besar. Nantinya tidak kuramg dari 30 juta ton minyak sawit akan menjadikan pertamina sebagai marketing sawit milik oligark kelas atas di republik Indonesia.
Mereka menumpangi isue EBT, minyak nabati. Padahal uni eropa jelas sudah menolak bahwa minyak sawit bukan bagian dari transisi enerhi, bukan EBT karena merupakan biang kerok utama kerusakan hutan di Indonesia yang menyadi sebab dari perubahan iklim. EBT sawit campur solar dari pemerintah Jokowi jelas merupakan pemyimpangan dari paris agreement dan UU ratfikasi kesepakatan Paris. Ini hanyalah program pemyelamatan oliharki sawit dari hantaman isue lingkungan.
Pertamina jelas tekor, oligarki pasfi kaya raya. Ini perusahaan mimyak disuruh jual minyak sawit jelas akan ambyar. Seluruh orang Pertamina bukan ahli sawit, Pertamina tidak pernah investasi sumber daya manusoa di sawit. Pertamina tidak punyak kebun sawit untuk menghasilkan bahan baku. Kok bisa bisa disuruh jualan minyak sawit.
Ini berarti semua perusahaam di hulu Pertamina harus siap siap ditutup karena bahan baku minyak mentah akan diganti minyak sawit. Kikang kilang harus diganti semua. Depo depo Pertamina harus diganti semua. Jangan samapi ledakan kilang menular sampai ke SPBU alias Pom bensin gara gara penampung solar dimasukkan minyak sawit, berkarat dan membahayakan.