ENERGYWORLD.CO.ID — Pertumbuhan Kelapa Sawit makin gencar dan Indonesia adalah salah satu penghasil terbesar Sawit di dunia. Tim Recovery & Resque kelapa sawit dari yang tegabung di PT Emha Training Center & Advisory Service (ETCAS) kini telah memutuskan untuk membantu dan mendorong petani mandiri dan pengusaha menengah ke bawah terlebih dahulu kemajuan perkebunannnya, dalam hal ini khusus untuk peningkatan produksinya.
CEO PT ETCAS Dr Ir Memet Hakim MM dalam pernyataan kepada media Kamis (16/2/2023) mengatakan bahwa PT ETCAS akan bisa mmbantu perkebunan yang perusahaannya yang menghadapi kesulitan produksi dan bahkan akan siap membantu membayar kewajibannya dalam subsidi yaitu untuk menaikan produksinya sawitnya,” jelasnya.
Selain itu jika ada perusahaan perkebunan yang berjalan normal tapi ingin meningkatkan laba, bisa kita bantu secara professional dan ini juga untuk replanting kebun petani tetap harus dibantu,”ujarnya.
Belum lama ini satu tim yang bakal memberikan solusi dalam dunia kelapa sawit yakni Palm Oil Plantation; business recovery & financial improvement terbentuk.
Pakar senior perkebunan, Dr. Memet Hakim, tim ini merupakan yang pertama di Indonesia dan mungkin di dunia, dimana akan memberikan solusi bagi sektor perkebunan kelapa Sawit di tanah air.
“Tim yang didedikasikan guna membantu para pemilik perkebunan kelapa sawit yang menghadapi kesulitan dalam mengelola kebunnya, sekaligus membuat kebun sawit menjadi lebih baik dan hasilnya optimal,” katanya.
Kita tahu saat ini, beberapa diantaranya pemilik perkebunan kelapa Sawit kerap mengalami kredit macet, sebab itu tim ini akan membantu Bank yang debiturnya macet, “Sehingga dapat membayar kewajibannya,” ungkap Memet.
Orang yang ada di ETCAS adalah orang-orang yang berpengalaman di bidang manajemen perkebunan kelapa sawit antara lain Gatot S Harsono SE, MM., Ir. Erick Sitompul MH, Dr.Ir. Memet Hakim MM, Eki Alamsyah, SE.Ak. Drs. Dadan Rusyad Nurdin Ak, Aendra Medita MMG, dan Drs. H. Amru Mahali, mereka dipastikan merupakan personal yang telah menjalankan secara professional bisnisnya lebih dari 20 tahun keatas. (EWINDO/AEN)
