OLEH AENDRA MEDITA KARTADIPURA*)
MEMANG mengelitik saat saya baca ulasan Direktur Eksekutif Center for Budget Analisis (CBA) Uchok Sky Khadafi yang menduga, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir, sepertinya ada ketergangungan dengan para direksi PT Pertamina (Persero), baik itu Direktur Utama, Nicke Widyawati, termasuk Komisaris Utamanya, Basuki Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
Buktinya, Erick tidak juga mencopot Komut dan Dirut Pertamina, sebagai bentuk tanggung jawab atas kebakaran Depo di Plumbang, Jakarta Utara, yang telah menelan korban jiwa yang lumayan banyak.
“Menteri BUMN ini sepertinya ada ketergantungan. Mungkin untuk Pilpres 2024 nanti, ini kemungkinan ya, bisa benar, bisa salah. Makanya, dia gak berani mencopot itu Dirut sama Komisaris. Paling banter cuma gertak-gertak sambal doang, ya untuk pencitraan lah. Ini soal mau maju Pilpres, bro,” kata Uchok kepada wartawan, Selasa (7/3/2023).
Aktivis ’98 ini mengingatkan Menteri BUMN berhenti untuk menunjukkan seolah-olah punya ketegasan dalam bersikap. Menurut Uchok, yang dibutuhkan masyarakat saat ini ialah keberanian Menteri BUMN dalam mengambil keputusan.
Bagi Uchok, pencopotan direski Pertamina tersebut merupakan bentuk keberanian yang harus ditunjukkan Erick. Karena, ini sebagai bentuk tanggung jawab moral para direksi Pertamina lantaran tidak mampu mengelola perusahaan pelat merah itu dengan baik.
“Ini yang kita sanksikan. Kenapa gak berani copot? Itu kan tanggung jawab moral mereka karena gagal. Dirut Pertamina juga harusnya bukan cuma meminta maaf, tapi juga siap bertanggung jawab atas peritiwa yang membuat orang kehilangan keluarganya akibat kebakaran itu. Tanggung jawabnya ya harus berani mundur. Atau mungkin (dirut) sudah tahu, Menteri BUMN tidak akan mungkin berani mencopotnya?” tanya Uchok.
Uchok lantas mempertanyakan, apa alasan Erick Thohir sehingga terkesan keukeuh mempertahankan Dirut Pertamina tersebut. Padahal, tegas Uchok, sudah terbukti gagal dalam bekerja, dengan setidaknya, sudah enam kali kilang minyak milik perusahaan pelat merah, kebakaran. Seperti kebakaran Balongan (29 Maret 2021), Cilacap (11 Juni 2021), Cilacap (13 Nov 2021), Balikpapan (4 Maret 2022), Balikpapan (15 Mei 2022) dan Plumpang (3 Maret 2023).
Dari informasi diatas saya mendukung Uchok dan malah saya melihat Erick lah yang harusnya mundur dari Menteri sebagai rasa tanggung jawab karena ia pemegang kendali BUMN dan mestiknya mundur saja dan secara legowo ia pamit. Alasan saya karena banyak sekali soal kasus BUMN tak tuntas. Kita sebut saja Direktur Utama PT Taspen yang mengkoleksi 6.000 video Porno. Secara moral ini sebagai pejabat publik mengkolksi film porno aneh bahkan absurd.
Ingat nggak saat di tengah situasi pandemi Covid-19, dimana anggaran difokuskan untuk penangan Covid-19 dan pemulihan ekonomi, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir malah mengeluarkan sebuah kebijkan baru. Erick memperbolehkan para direksi perusahaan BUMN untuk merekrut lima orang staf ahli yang digaji Rp50 juta per bulan. Wah ini jelas tak melihat situasi.
Kebijakan taf ahli yang digaji Rp50 juta per bulan tertuang di dalam Surat Edaran (SE) 9/2020 tentang Staf Ahli Bagi Direksi BUMN yang ditandatangani Erick pada 3 Agustus 2020. Dalam SE tersebut dijelaskan, dalam rangka mendukung tugas direksi BUMN diperlukan staf ahli dalam memberikan masukan dan pertimbangan terhadap permasalahan di perusahaan. Staf ahli perusahaan BUMN itu, dijelaskan di dalam SE, mempunyai tugas dan fungsi menganalisa persoalan secara spesifik, memberikan rekomendasi penyelesaian masalah, dan merupakan pihak yang independen dan kompeten di bidangnya.
“Direksi BUMN dapat memperkerjakan staf ahli yang diangkat oleh direksi dengan jumlah sebanyak-banyaknya lima orang dengan tetap mempertimbangkan kebutuhan dan kemampuan perusahaan. Selain Direksi BUMN dilarang mempekerjakan staf ahli,” bunyi SE BUMN tersebut, Senin (7/9/2002).
Selain itu, direksi BUMN wajib menyampaikan usulan pengangkatan staf ahli secara tertulis kepada Kementerian BUMN c q. Deputi Bidang SDM, Teknologi, dan Informasi guna mendapatkan persetujuan.
“Dengan diterbitkannya surat edaran ini, maka Surat Menteri BUMN Nomor S-375/MBU.Wk/2011 tanggal 5 Desember 2011 dan Surat Edaran Menteri BUMN Nomor SE-04/MBU/09/2017 tanggal 29 September 2017 tentang Larangan Mempekenakan Staf Ahli, Staf Khusus, dan atau sejenisnya dicabut dan dinyatakan tidak berlaku,” ujarnya
Saat angkat Direksi PT Inalum, Menteri BUMN Erick Thohir resmi angkat Hendi Prio Santoso sebagai Direktur Utama harusnya cek dulu siapa Hendi Prio Santoso yang kasusnya masih tergantung di Kejaksaan Agung kasus FSRU saat di di PGN,
Perombakan Dewan Direksi PT Inalum (Persero) atau MIND ID. Pemegang saham menetapkan Hendi Prio Santoso sebagai Direktur Utama Holding BUMN Pertambangan tersebut. Hendi menggantikan Orias Petrus Moedak yang sebelumnya menduduki posisi tersebut. Pergantian struktural itupun dilakukan melalui Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).
Soal Pertamina Uchok kembali mengatakan bahwa Menteri BUMN harus menjelaskan kepada publik, kenapa masih tetap mempertahankan mereka atas semua peristiwa (kebakaran) yang terjadi. Publik perlu penjelasan. Bukan penjelasan yang klise, tukas Uchok.
Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir menyinggung soal pencopotan direksi Pertamina. Hal itu merupakan buntut dari kebakaran di sejumlah terminal BBM Pertamina yang terus berulang. Teranyar di Depo Pertamina Plampung pada Jumat malam.
“Saya sudah pernah copot direksi Pertamina. Kalau perlu mencopot, saya lakukan lagi,” kata Erick saat di Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP), Jakarta Selatan pada Sabtu (4/3/2023).
Terkait persoalan Depo TBBM Plumpang, Yusri Usman menyorotinya dengan tajam ada , dua menteri Jokowi dalam hal ini Menko Marves Luhut Binsar Panjaitan dengan Menteri BUMN Erick Tohir beda sikap soal rencana pemindahan depo TBBM Pertamina Plumpang.
Menteri BUMN Erick Tohir dan PT Pertamina (Persero) sudah sepakat untuk memindahkan lokasi depo TBBM Plumpang ke lahan milik PT Pelindo (persero), namun belum jelas daerah mana yang akan digunakan. “Info terbaru lokasi lahan Pelindo itu masing-masing 32 hektar, totalnya sekitar 64 hektar, di Kalibaru” kata Yusri. Bahkan Erick sudah bersuara, pembangunan akan dimulai akhir 2024, hanya butuh 2 hingga 2,5 tahun untuk membangun depo TBBM baru di lokasi lahan Pelindo, artinya paling cepat akhir tahun 2026 baru bisa digunakan Pertamina Patra Niaga,” kata Yusri.
Berbeda halnya dengan Menko Marinves Luhut Binsar Panjaitan. Ia tegas menyatakan depo TBBM Pertamina sudah sepatutnya jangan diusik dan tetap.
“Jangan dibalik-balik, depo Plumpang sejak tahun 1970 direncanakan disana, ada daerah kosong sebagai penyangga atau buffer zone, jangan depo disuruh pindah, tetapi orang yang tak berhak disitu yang harus pindah,” tegas Luhut dilansir sejumlah media.
Dikatakan Yusri, prinsipnya, sikap kedua menteri itu adalah jangan timbul korban besar jika fasilitas depo TBBM ini mengalami kebakaran akibat banyak faktor yang bisa terjadi dalam beroperasinya.
“Namun sikap Luhut lebih realistis dari pada kebijakan Erick Tohir, bahwa depo TBBM tetap dipertahankan dengan merelokasi penduduk disekitar zona penyanggah atau 50 meter dari pagar depo TBBM atas bantuan dana pemerintah pusat dan daerah serta Pertamina,” ungkap Yusri. Nah begitu soal Erick dan Pertamina.
PALING SIBUK
Namun ulasan akhirnya saya melihat bahwa saat ini yang namanya Erick Thohir adalah orang paling sibuk, sleain menteri BUMN ia juga ketua umum PSSI dan juga ia mau nyapres (wapres) mungkin tak bisa dibendung, karena dia sudah kampanye lama. Masuk saja Anda ke ATM Bank BUMN ada wajahnya. Banyak juga dia menjadikan dirinya primordial menjadi Kang ERick di sjeumlah spanduk di Jabar.
Erick memang kelihatan humble… Saya ingin katakan bahwa saya tak kenal Erick. Tapi tahun 2000an jelang 2001 saya dikenalkan Mas Adi Sasono di awal rencana saya mengarap –bersama kantor saya di Konsultan Komunikasi Advertising Fortune Indonesia– 100 tahun Bung Hatta saat itu. Saya baru kenal bahwa Erick saat ini baru beli Harian Republika, ia sudah punya Mahaka Media gRouop selain Hanamasa resto Jepang itu. Saat ini Republika menjadi media partner “100 tahun Bung Hatta” tahun 2001 Juli. Adi Sasono bersama keluarga Bung Hatta dan guru dna Boss saya Indra Abidin dari Fortune Indonesia terlibat menggelar haul itu. Saya melihat Erick adalah pengusaha muda yang keren pulang sekolah dari USA dan bisnis lancara jalan dan sekali lagi salutnya mau bisnis media (Republika).
Itulah yang saya kira soal saya dan erick Thohir, tapi kemablai ke Capres dan Pertamina bagusnaya memang Erick urus PSSI saja dan mundur di BUMN bukan kah nama Erick juga mulai moncer setelah dunia tahu bahwa pengusaha muda ini sempat punya Klub Italia Inter Milan dan dan kuat di dunia basket juga?
Tapi saya tak tahu kalau kata Uchok dia masih ingin kuatkan Dirut Pertamina ada juga yang dingin dipertahankan Direksi juga Komut ya… hanya Erick dan Tuhan yang tahu.
Saya hanya berharap benahi dan jika memang mau betah di BUMN dan Erick juga mempertahankan para petinggi Pertamina sebaiknya janganlah berlaku upaya “bodoh” dengan upaya suap beredar di publik Plumpang hanya Rp 10 juta ke sejumlah warga dan menekan agar tak gugat Pertamina.
Dan jika mau jadi CapPres Erick juga sialakan hanya dirinya yang paham. Salam Indonesia perlu lebih banyak lagi orang jujur santun dan saya bangga tetap pada panutan saya yaitu Bung Hatta. Tabik…!!!
Jurnalis dan Pemred EnergyWorld.co.id