Sedikitnya 261 orang tewas dan 650 lainnya luka-luka dalam tabrakan yang melibatkan sejumlah gerbong kereta api di Negara Bagian Odisha, India bagian timur, pada Jumat (02/06) malam.
Para pejabat memperkirakan jumlah korban tewas akan terus bertambah lantaran masih banyak penumpang yang terjebak di dalam kereta.
Adapun penyebab peristiwa kecelakaan kereta api terburuk di India abad ini belum diketahui sampai sekarang.
Sejumlah pejabat menuturkan bahwa peristiwa bermula ketika beberapa gerbong kereta Shalimar-Chennai Coromandel Express keluar dari rel di Distrik Balasore, sekitar pukul 19:00 waktu setempat.
Kereta tersebut menabrak kereta kargo yang sedang berhenti dan beberapa gerbongnya terlempar ke jalur berlawanan.Kereta lain – Howrah Superfast Express yang menempuh perjalanan dari Yesvantpur ke Howrah – kemudian menabrak gerbong yang terbalik.
“Kekuatan tabrakan kereta menyebabkan sejumlah gerbong hancur dan berimpitan. Kami sedang mencoba menembus [tumpukan kereta] guna mencapai para penumpang dengan memotong puing-puing. Kami juga harus berhati-hati agar tidak melukai mereka yang masih hidup,”papar Atul Karwal, kepala Badan Tanggap Bencana Nasional (NDRF) kepada kantor berita ANI.
Menurutnya, ini adalah “tabrakan paling mematikan ketiga dalam sejarah perkeretaapian India”.
Sebelumnya, lebih dari 200 ambulans dikirim ke tempat kejadian di Distrik Balasore, kata Pemimpin Negara Bagian Odisha, Pradeep Jena.
Dia menambahkan, terdapat lebih dari 100 dokter tambahan telah dikerahkan.
Sudhanshu Sarangi, selaku direktur jenderal Dinas Pemadam Kebakaran Odisha, sebelumnya mengatakan sebanyak 288 orang telah meninggal dunia.
Kecelakaan kereta api di India
• Juni 1981: Hampir 800 orang tewas ketika tujuh dari sembilan gerbong kereta yang penuh sesak jatuh ke sungai saat topan berlangsung
• Agustus 1995: Sedikitnya 350 orang tewas saat dua kereta bertabrakan di sebuah lokasi berjarak 200km dari Delhi
• Agustus 1999: Dua kereta bertabrakan di dekat Kolkata (sebelumnya Kalkuta) sehingga menewaskan sedikitnya 285 orang
• Oktober 2005: 77 orang tewas saat kereta tergelincir keluar jalur di Negara Bagian Andhra Pradesh
• November 2016: Hampir 150 orang tewas dan 150 lainnya terluka ketika 14 gerbong kereta Indore-Patna Express tergelincir keluar jalur di dekat Kota Kanpur
Perdana Menteri India, Narendra Modi, mengatakan dia sangat berduka atas insiden itu dan pikirannya tertuju pada keluarga yang berduka.
“Operasi penyelamatan sedang berlangsung di lokasi kecelakaan dan semua bantuan diberikan kepada mereka yang terkena dampak,” cuitnya di Twitter.
Sementara itu, Menteri Dalam Negeri Amit Shah menyebut insiden itu “sangat menyakitkan”.
Seorang pria yang selamat mengatakan bahwa “10 sampai 15 orang menimpa saya ketika kecelakaan itu terjadi dan semuanya menjadi kacau. Saya berada di dasar tumpukan.
“Tangan saya terluka dan juga bagian belakang leher saya. Ketika saya keluar dari kereta, saya melihat seseorang kehilangan tangan, seseorang kehilangan kaki, sementara wajah seseorang berubah bentuk,” kata korban yang selamat kepada kantor berita India, ANI.
Hari berkabung telah diumumkan di Negara Bagian Odisha.
Beberapa penumpang yang selamat terlihat bergegas untuk membantu menyelamatkan mereka yang terjebak di antara kereta.
Beberapa perusahaan bus lokal juga membantu mengangkut penumpang yang terluka.
India memiliki salah satu jaringan kereta api terbesar di dunia dan kecelakaan sering terjadi, meskipun pemerintah menginvestasikan ratusan juta dolar untuk memperbaiki infrastruktur, kata editor regional BBC Asia Selatan, Anbarasan Ethirajan.
Bencana kereta api terburuk di India terjadi pada 1981, ketika kereta penumpang yang penuh sesak terlempar dari rel dan masuk ke sungai saat topan berlangsung di Negara Bagian Bihar, menewaskan sedikitnya 800 orang.
Kesaksian penduduk dan penyintas
BBC mewawancarai dua penduduk desa setempat yang menyaksikan kecelakaan dan seorang penumpang kereta Coromandel Express.
Artikel ini berisi detail yang mungkin mengganggu beberapa pembaca.
Girija Shankar Rath
Kereta barang dalam keadaan diam di jalur yang berbeda. Coromandel Express tergelincir dan bertabrakan dengan kereta barang tersebut.
Terjadi kekacauan. Kereta yang datang dari arah berlawanan adalah Shalimar Express. Kereta tersebut menabrak [Coromandel Express] dari belakang. Dua gerbongnya tergelincir. Ada suara keras. Ada asap di sekeliling.
Keadaannya kacau dan orang-orang berlarian ke segala arah. Posisi saya dekat dengan rel dan memutuskan untuk lari ke jalur rel. Kami mulai mengeluarkan beberapa penumpang yang terjebak. Kami berhasil mengeluarkan beberapa orang yang selamat, dan juga beberapa jenazah.
Ada begitu banyak yang terluka, kami tidak tahu bagaimana cara mengeluarkan mereka. Situasinya menjadi sedikit lebih mudah setelah para petugas penyelamat tiba. Kami bekerja hampir sepanjang malam. Saya masih linglung.
Tutu Biswas
Kami mendengar suara keras. Ketika kami keluar dari rumah, kami melihat bahwa kecelakaan terjadi di luar. Saya melihat kereta barang telah berada di atas kereta lain.
Ketika saya sampai di lokasi kejadian, saya melihat banyak orang terluka, banyak orang meninggal.
Seorang anak kecil menangis, orang tuanya mungkin telah meninggal. Anak itu juga meninggal setelah beberapa saat.
Banyak orang yang meminta air di sini. Saya memberi air kepada orang-orang sebanyak mungkin. Orang-orang dari desa kami datang ke sini dan membantu orang sebanyak yang mereka bisa.
Situasinya mengerikan.
Mukesh Pandey
Saya berada di dalam kereta ketika kami merasakan sedikit sentakan dan kereta tergelincir.
Terdengar suara gemuruh dan kereta terbalik. Saya terjebak dan diselamatkan setelah setengah jam oleh penduduk setempat.
Semua barang kami berserakan di luar. Saya tidak dapat menemukannya. Saya keluar dan duduk di tanah. Empat penumpang yang berangkat dari desa saya selamat, tetapi banyak orang yang terluka atau masih hilang.
Banyak orang meninggal di dalam gerbong yang saya tumpangi. Mereka yang terluka parah dibawa ke rumah sakit.
Reportase oleh Subrat Kumar Pati di Balasore