ENERGYWORLD.CO.ID. Laporan pertama International Air Transport Association (Iata) menggunakan metodologi pelacakan net-zero direncanakan untuk dipublikasikan pada kuartal keempat tahun 2024
Di kutip dari thenationalnews, Asosiasi Transportasi Udara Internasional itu, telah merilis alat baru untuk membantu maskapai penerbangan global melacak dan melaporkan kemajuan mereka dalam mencapai target emisi nol-bersih pada tahun 2050 di tengah meningkatnya tekanan pada sektor ini untuk mengatasi dampak iklimnya.
Metodologi pelacakan baru Iata akan mengumpulkan data dari maskapai anggotanya dan melaporkan setiap tahun tentang “kemajuan tingkat industri”, dengan laporan pertama direncanakan untuk dipublikasikan pada kuartal keempat tahun depan, kata badan industri tersebut dalam sebuah pernyataan.
“Transparansi adalah elemen penting dari dekarbonisasi penerbangan. Kami akan melaporkan kemajuan kami setiap tahun untuk memastikan pelaporan perjalanan penerbangan menuju nol bersih yang standar, akurat, dan komprehensif,” kata Marie Owens Thomsen, wakil presiden senior bidang keberlanjutan dan kepala ekonom Iata.
Data tingkat industri laporan Track Zero “akan membantu maskapai penerbangan, pemerintah, dan investor dengan alat untuk meningkatkan pengambilan keputusan untuk mempercepat kemajuan”, katanya.
Dalam survei GE Aerospace yang dirilis bulan lalu, eksekutif penerbangan mengatakan 2055 adalah tenggat waktu yang lebih realistis bagi industri untuk memenuhi target emisi nol-bersih , lima tahun lebih lambat dari tenggat waktu 2050 , mengingat kemajuan yang lambat dan tantangan yang semakin besar.
Industri, yang menyumbang sekitar 3 persen dari emisi karbon global, dianggap sebagai sektor yang sulit dikurangi karena kurangnya teknologi alternatif yang layak atau bahan bakar bersih yang tersedia.
Rintangan terbesar untuk memenuhi tujuan iklim pada tahun 2050 adalah kenaikan biaya, tekanan anggaran, masalah pasokan dan sumber daya energi, survei GE menemukan.
Langkah Iata untuk menerbitkan laporan Track Zero mengikuti rilis lima peta jalannya yang merinci tindakan penting bagi industri penerbangan untuk mencapai emisi karbon nol-bersih pada tahun 2050. Peta itu membahas teknologi pesawat terbang, infrastruktur energi, operasi, keuangan, dan kebijakan.
Peta jalan “akan berkembang dengan wawasan dari laporan Track Zero, pengalaman praktis dan teknologi yang muncul untuk membantu penerbangan menetapkan tonggak sementara menuju nol bersih”, kata Iata.
Masing-masing maskapai penerbangan dapat menggunakan data agregat dari laporan Track Zero untuk mengukur kemajuan mereka menuju dekarbonisasi.
Mereka juga dapat memilih untuk melaporkan kemajuan mereka dalam dekarbonisasi kepada pemangku kepentingan utama termasuk pemerintah, investor, dan pelanggan, menggunakan metodologi pelacakan nol bersih Iata, kata Iata.
“Dekarbonisasi adalah tantangan industri, bukan masalah persaingan. Meskipun demikian, laporan dan metodologi di baliknya dapat memungkinkan pembandingan yang dapat mengintensifkan upaya dekarbonisasi dengan menyebarkan keberhasilan praktik terbaik,” kata Ms Owens Thomsen.
Fitur utama dari metodologi pelacakan net-zero mencakup standarisasi pelaporan. Metodologi ini menetapkan “kerangka kerja transparan untuk pelaporan yang akurat” yang dapat digunakan di seluruh industri dengan mengidentifikasi ruang lingkup, sumber, dan proses emisi yang relevan untuk melacak dan mengukur emisi, kata Iata.
Metodologi ini juga berfokus pada akurasi dengan menyertakan praktik terbaik untuk pengumpulan dan validasi data dengan upaya administratif minimal.
Metodologi ini mengakomodasi pelaporan semua jenis kegiatan dekarbonisasi berdasarkan siklus hidup, termasuk penggunaan bahan bakar penerbangan konvensional dan berkelanjutan, penyeimbangan karbon, penangkapan karbon, dan sumber daya masa depan seperti pesawat listrik hibrida, listrik, dan bertenaga hidrogen, kata Iata. EDYEWI
