ENERGYWORLD.CO.ID – Pengamat Ekonomi Energi Universitas Gadjah Mada ( UGM ), Fahmi Radhi menilai butuh revolusi mental agar transisi energi menuju Net Zero Emission (NZE) pada 2060 berhasil.
Hal itu karena revolusi mental mendorong perubahan paradigma penggunaan energi bersih, yang ramah lingkungan.
Syarat utama dalam pelaporan NZE adalah 0 persen karbon dari knalpot kendaraan bermotor, 0 persen karbon dari pabrik asap, dan 100 persen pembangkit energi listrik baru terbarukan (EBT).
“Hingga kini pelaporan syarat itu masih sangat minim. Hampir 100 persen kendaraan bermotor masih menggunakan BBM fosil, lebih dari 90 persen pabrik masih memproses karbon dalam jumlah besar, dan sekitar 56 persen pembangkit listrik masih menggunakan energi kotor batu bara,” kata Fahmi Radhi melalui keterangan tertulisnya.
Padahal Indonesia memiliki sumber daya alam yang melimpah ruah untuk migrasi dari penggunaan energi fosil menjadi energi terbarukan (EBT). Seperti biothermal, biomassa, biofuel, tenaga surya, tenaga angin, micro hydro.
Bahkan Indonesia dapat memanfaatkan energi gelombang laut, energi pasang surut, fuel cell, energi Sampah, dan energi Nuklir.
Masalahnya, selain belum adanya perubahan paradigma, Indonesia juga belum memiliki teknologi untuk mengembangkan EBT. “Agar tidak tergantung teknologi negara asing, ada urgensi untuk mengembangkan teknologi EBT secara mandiri. Pasalnya, kemandirian merupakan salah satu esensi revolusi mental,” ujar Fahmi.
Penguasaan teknologi secara mandiri harus dilakukan melalui pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) anak bangsa dalam peningkatan kapabilitas teknologi (technological capability) EBT.
Fahmi mendorong agar PT PLN (Persero) dan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menjalin kerja sama untuk meningkatkan kapasitas SDM dan kapabilitas teknologi EBT.
Upaya ini sesungguhnya merupakan penerapan revolusi mental untuk melakukan perubahan paradigma dan penguasaan teknologi EBT secara mandiri.
“Tanpa penerapan revolusi mental mustahil akan terjadi perubahan paradigma untuk migrasi dari energi fosil kotor ke EBT dan penguasaan tekonologi EBT secara mandiri. Mustahil juga tujuan transisi energi untuk mencapai NZE pada 2060 tercapai,” tegasnya. EDY/EWI
rachmatedy021@gmail.com