Home Ekbiz Corporate Pembiayaan di Tambang Batu Bara dan Nikel Masih Menjanjikan

Pembiayaan di Tambang Batu Bara dan Nikel Masih Menjanjikan

227
0

ENERGYWORLD.CO.ID  – Indonesia merupakan salah satu negara dengan pertumbuhan ekonomi yang pesat di kawasan Asia Tenggara. Pertumbuhan ini tidak terlepas dari peran sektor industri, termasuk industri alat berat, serta lembaga keuangan yang mendukungnya. Dalam beberapa dekade, industri alat berat mengalami pertumbuhan yang signifikan dibeberapa sektor seperti konstruksi, pertambangan, infrastruktur, industri manufaktur dan perkebunan.

Pameran Indonesia Energy & Engineering 2023 (IEE Series 2023) PT BFI Finance hadir dalam bagian Pameran itu di Jakarta International Expo yang diselengarakan pada 13 – 16 September 2023.

Dalam pameran tersebut, BFI Finance memberikan penawaran pembiayaan dengan kemudahan pengajuan sebagai upaya mendukung pertumbuhan ekonomi dalam alat industri berat diberbagai sektor.

Menurut Stanly Darisan Corporate Business Head BFI Finance, <span;>BFI menilai pembiayaan alat berat masih menjanjikan khususnya di tambang batu bara dan nikel sampai akhir 2023.

Hal tersebut seiring dengan pertumbuhan signifikan dari berbagai sektor seperti konstruksi, pertambangan, infrastruktur, industri manufaktur, dan perkebunan.

“Kalau tahun depan mungkin kami masih belum bisa membaca pergerakannya. Tapi kalau sampai akhir tahun proyeksi alat berat masih menjanjikan,” kata Stanly Darisang di JIekspo Jakarta, Kamis (14/9).

Stanly mengatakan, sampai akhir tahun proyeksi pembiayaan alat berat masih baik. Hingga akhir tahun ini target yang diharapkan dapat bertumbuh sebesar 15 persen dari pencapaian tahun lalu.

Stanly menambahkan program hilirisasi mineral pun turut mendorong pertumbuhan pembiayaan alat berat. Termasuk nikel, di mana BFI Finance melihat pertumbuhan yang pesat pada pertambangan nikel di wilayah Sulawesi.

“Kami melihat pertumbuhan dari teman-teman supplier penjualan juga tambang nikel di Sulawesi kan banyak sekali ya dan kami juga ada partisipasi pembiayaan di sana dan itu memang jadi pertumbuhan yang luar biasa,” ujarnga.

Stanly menyebutkan bahwa non-performing loan  (NPL) pada sektor alat berat juga masih terjaga yakni masih kecil. Oleh karena itu, saya merasa optimistis bahwa pembiayaan alat berat terus prospektif.

Pembiayaan alat berat dan mesin berkontribusi sebanyak 13,5 persen atau bernilai Rp3 triliun dari total keseluruhan piutang yang dikelola BFI Finance. Dengan demikian, jumlah piutang yang dikelola sebesar Rp22,4 triliun pada semester I/2023.

Pertumbuhan pembiayaan baru alat berat dan mesin pada semester I/2023 mencapai 46 persen dibandingkan sebelumnya.

Dibandingkan tahun lalu, portofolio pembiayaan alat berat BFI Finance mampu mencapai 120 persen dari target per Agustus 2023. EDY/EWI

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.