Jika dirinci di India, pembangkit listrik tenaga surya yang menggunakan jaringan listrik berkontribusi terhadap 201.400 lapangan kerja, sedangkan pembangkit listrik tenaga surya di luar jaringan listrik menghasilkan 80.600.lapangan pekerjaan tambahan.
ENERGYWORLD.CO.ID – New Delhi: Ketika lanskap energi terbarukan global mengalami perubahan transformatif, jumlah lapangan kerja fotovoltaik surya (PV) di India telah melampaui beberapa negara maju, menurut laporan bersama Badan Energi Terbarukan Internasional (IRENA) dan Organisasi Buruh Internasional (ILO ) yang dirilis pada hari Kamis.
Tiongkok terus memimpin secara global, menyumbang 56% lapangan kerja PV, yang berarti sekitar 2,76 juta lapangan kerja. Meskipun dominasi Tiongkok masih belum tertandingi, peningkatan yang terjadi di India dalam sektor ini cukup signifikan, dengan perkiraan 281.400 lapangan kerja tenaga surya pada tahun 2022. Berdasarkan jumlah yang ada di India, tenaga surya on-grid berkontribusi pada 201.400 lapangan kerja, sementara rangkaian off-grid menghasilkan 80.600 lapangan kerja tambahan.
Sebagai perbandingan, Amerika Serikat melaporkan 264.000 pekerjaan PV pada tahun 2022. Total gabungan pekerjaan di Eropa mencapai 540.000, dengan Negara-negara Anggota Uni Eropa menyumbang 517.000 pekerjaan tersebut. Brasil juga mengalami peningkatan dalam penggunaan tenaga surya, dengan jumlah mencapai 241.000, didukung oleh peningkatan instalasi PV tenaga surya.
Sebaliknya, Jepang mengalami perlambatan. Dengan penambahan kapasitas yang lebih sedikit pada tahun 2021 dibandingkan tahun sebelumnya, perkiraan IRENA untuk tenaga kerja PV Jepang mencapai 127.000.
Kemajuan India dalam penggunaan energi surya, melampaui banyak negara maju, menegaskan komitmen negara-negara tersebut terhadap energi terbarukan dan potensinya sebagai pemimpin global dalam praktik berkelanjutan. EDY/EWI
sumber: indiatimes.com