Home Energy UEA Meluncurkan Pembangkit Listrik Tenaga Angin Pertama dalam Upaya Net-Zero

UEA Meluncurkan Pembangkit Listrik Tenaga Angin Pertama dalam Upaya Net-Zero

307
0

Proyek ini diperkirakan akan memberi listrik pada lebih dari 23.000 rumah setiap tahunnya dan menghilangkan 120.000 ton karbon dioksida.

ENERGYWORLD.CO.ID – UEA telah meluncurkan program pembangkit listrik tenaga angin pertamanya sebagai upaya untuk mengintensifkan upaya mencapai emisi nol bersih pada tahun 2050 dan mendiversifikasi bauran energinya.

Dilansir dari thenationalnews, perusahaan energi bersih Abu Dhabi, Masdar, telah mengembangkan proyek pembangkit listrik tenaga angin berkapasitas 103,5 megawatt di empat lokasi, yang mencakup pembangkit listrik tenaga angin berkapasitas 45MW di Pulau Sir Bani Yas, kata perusahaan itu pada hari Kamis.

Lokasi pembangkit listrik tenaga angin lainnya termasuk Pulau Delma (27MW), Al Sila di Abu Dhabi (27MW) dan Al Halah di Fujairah, yang dapat menghasilkan listrik sebesar 4,5MW.

Proyek ini juga mencakup pembangkit listrik tenaga surya berkapasitas 14MWp (megawatt peak) di Pulau Sir Bani Yas.

Program pembangkit listrik tenaga angin di UEA diperkirakan dapat memberi listrik pada lebih dari 23.000 rumah setiap tahunnya dan menghilangkan 120.000 ton karbon dioksida.

Itu setara dengan menghilangkan lebih dari 26.000 mobil dari jalan setiap tahunnya, kata perusahaan itu.

Sheikh Khaled bin Mohamed, Putra Mahkota Abu Dhabi dan Ketua Dewan Eksekutif Abu Dhabi, meluncurkan proyek pembangkit listrik tenaga angin di Pulau Sir Bani Yas. Foto: Kantor Media Pemerintah Abu Dhabi

“Program pembangkit listrik tenaga angin UEA merupakan sumber kebanggaan nasional dan menunjukkan kemampuan Masdar dalam memelopori dan menerapkan inovasi dalam teknologi pembangkit listrik tenaga angin dan energi terbarukan,” kata Dr Sultan Al Jaber, Presiden yang ditunjuk Cop28 dan ketua Masdar.

“Agar transisi energi dapat berjalan dengan baik, dunia harus melipatgandakan kapasitas energi terbarukan pada tahun 2030 untuk memenuhi tujuan Perjanjian Paris. Seiring dengan harapan kami menjadi tuan rumah Cop28, peresmian hari ini menunjukkan komitmen kuat UEA terhadap target ini, meningkatkan investasi energi ramah lingkungan baik di dalam maupun luar negeri,” kata Dr Al Jaber, yang juga merupakan Menteri Perindustrian dan Teknologi Maju UEA.

Perusahaan Air dan Listrik Emirates (Ewec) telah menandatangani perjanjian pembelian dengan Masdar untuk listrik yang dihasilkan dari proyek pembangkit listrik tenaga angin.

PowerChina adalah kontraktor teknik, pengadaan, dan konstruksi utama untuk program tersebut dan GoldWind Group yang berbasis di Beijing adalah pemasok peralatan utama.

Proyek ini menandai pertama kalinya UEA menambahkan tenaga angin berskala utilitas ke dalam bauran energinya.

Emirates, negara dengan perekonomian terbesar kedua di dunia Arab, telah banyak berinvestasi dalam proyek energi terbarukan untuk mencapai emisi nol bersih pada pertengahan abad ini.

UEA, tuan rumah konferensi iklim Cop28 yang dimulai pada bulan November, menyetujui versi terbaru dari Strategi Energi UEA 2050 dan pengembangan Strategi Hidrogen Nasional pada bulan Juli.

Sebagai bagian dari rencana tersebut, UEA berencana untuk berinvestasi hingga Dh200 miliar ($54 miliar) pada tahun 2030 untuk memastikan permintaan energi terpenuhi sekaligus mempertahankan pertumbuhan ekonomi.

Sementara itu, emirat Abu Dhabi juga mengumumkan Strategi Perubahan Iklim untuk tahun 2023-2027 pada bulan Juli. Hal ini bertujuan untuk mengurangi emisi sebesar 30 juta ton pada tahun 2027, dari 135 juta ton pada tahun 2016.

Beberapa proyek energi bersih besar yang sedang dikembangkan UEA termasuk pembangkit listrik tenaga nuklir Barakah, pembangkit listrik tenaga surya berkapasitas dua gigawatt di wilayah Al Dhafra di Abu Dhabi, dan Taman Tenaga Surya Mohammed bin Rashid Al Maktoum di Dubai yang berkapasitas lima gigawatt.

Pabrik Al Dhafra diharapkan dapat mengurangi 2,4 juta ton karbon dioksida setiap tahunnya, sedangkan taman Mohammed bin Rashid Al Maktoum akan mengurangi 6,5 juta ton emisi karbon per tahun setelah selesai dibangun.

Peluncuran] program pembangkit listrik tenaga angin skala utilitas pertama di UEA adalah hasil kerja keras dan kolaborasi selama bertahun-tahun,” kata Mohamed Al Ramahi, kepala eksekutif Masdar.

“Seiring dengan percepatan upaya kita menuju net zero pada tahun 2050, program pembangkit listrik tenaga angin UEA menunjukkan bahwa segala sesuatu mungkin terjadi jika Anda memiliki visi, semangat, dan semangat kepeloporan,” katanya.

Energi angin sebelumnya tidak dapat digunakan di UEA karena kecepatan angin yang rendah, namun inovasi dalam teknologi iklim menjadikan proyek ini “dapat diperluas dan layak secara ekonomi”, kata Masdar.

Inisiatif ini mendapat manfaat dari turbin yang lebih besar, harga perangkat keras yang lebih rendah, dan penemuan fenomena cuaca unik yang menghasilkan angin kencang di malam hari.

“Karena tenaga angin paling kuat pada malam hari di UEA, hal ini melengkapi pembangkit listrik tenaga surya yang sudah ada di negara tersebut, sehingga semakin mendiversifikasi bauran energi terbarukan negara tersebut,” kata perusahaan tersebut. EDY/EWI

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.