Home Energy Nikel Harita Nickel Ekspansi Kembangkan Hilirisasi Saprolit Menjadi Feronikel

Harita Nickel Ekspansi Kembangkan Hilirisasi Saprolit Menjadi Feronikel

272
0

ENERGYWORLD – Harita Nikel (PT Trimegah Bangun Persada Tbk/NCKL) sedang melakukan ekspansi pengembangan hilirisasi saprolit (nikel kadar tinggi) menjadi feronikel.

“Harita Nickel juga tengah melakukan ekspansi dengan mengembangkan hilirisasi dari saprolit (bijih nikel kadar tinggi) menjadi feronikel, lalu menjadi stainless steel,” kata Direktur Health, Safety & Environment (HSE) Harita Nickel, Tonny Gultom, dalam siaran pers kepada NIKEL.CO.ID baru-baru ini di Jakarta.

Direktur Health, Safety & Environment (HSE) Harita Nickel, Tonny Gultom

Pengembangan pengolahan saprolit menjadi feronikel diatas 2 juta ton per tahun. “Rencananya, kapasitas produksi diperkirakan mencapai 2-3 juta ton per tahun,” ujarnya.

Selain itu, dia juga menjelaskan, ekspansi Harita Nickel juga dilakukan dengan membuka dua cadangan tambang nikel baru untuk memenuhi kebutuhan jangka panjang, yang lokasinya berdekatan dengan kawasan industri operasional perusahaan sehingga memudahkan pemanfaatan. Hal ini guna mendukung percepatan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia.

“Eksplorasi terhadap dua cadangan ini merupakan bagian dari ekspansi Harita Nickel dalam mengoptimalkan total empat konsesi tambang yang dimiliki,” jelasnya.

Ia juga menuturkan, Harita Nickel sangat mendukung program hilirisasi pemerintah untuk memberikan nilai tambah bagi penambangan dan pemrosesan nikel guna memberikan multiplier effect berupa transfer teknologi.

Kemudian, berkontribusi dalam transformasi penggunaan energi hijau dan dampak ekonomi berkelanjutan, yang tentunya dilaksanakan sesuai dengan koridor regulasi yang berlaku.

“Perusahaan untuk senantiasa melakukan yang terbaik dan berkontribusi positif dalam kerangka keberlanjutan,” pungkasnya.

Seperti diketahui, PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) atau Harita Nickel merupakan bagian dari Harita Group yang mengoperasikan pertambangan dan hilirisasi nikel terintegrasi di Pulau Obi, Halmahera Selatan, Maluku Utara.

Selain IUP Pertambangan, perusahaan sejak 2016 telah memiliki pabrik peleburan (smelter) nikel saprolit dan sejak 2021 juga memiliki fasilitas pengolahan dan pemurnian (refinery) nikel limonit di wilayah operasional yang sama.

Kedua fasilitas tersebut hadir untuk mendukung amanat hilirisasi dari pemerintah Indonesia. Harita Nickel menjadi pionir di Indonesia dalam pengolahan dan pemurnian nikel limonit (kadar rendah) dengan teknologi High Pressure Acid Leach (HPAL).

Teknologi ini mampu mengolah nikel limonit yang sebelumnya tidak dimanfaatkan, menjadi produk bernilai strategis berupa Mixed Hydroxide Precipitate (MHP). Dengan teknologi yang sama, MHP sebagai intermediate product telah berhasil diolah menjadi produk akhir berupa nikel sulfat dan kobalt sulfat yang merupakan material inti pembuatan katoda sumber energi baru, yaitu baterai kendaraan listrik. “””

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.