Home Ekbiz Perkebunan Kurangi Impor Buah Arab Saudi Kembangkan Pertanian Berkelanjutan Terbesar di Dunia

Kurangi Impor Buah Arab Saudi Kembangkan Pertanian Berkelanjutan Terbesar di Dunia

451
0

ENERGYWORLD  – Arab Saudi mengimpor sekitar 80 persen buahnya. Namun pertanian berkelanjutan di Wadi bin Hashbal, di wilayah barat daya Asir, berupaya mengurangi angka tersebut dengan memproduksi hingga 60 ton buah-buahan, tanaman ladang, dan pakan ternak setiap tahunnya.

Pertanian berkelanjutan ini, yang baru-baru ini diakui oleh Guinness World Records sebagai yang terbesar di dunia, menggunakan makanan udara untuk mengairi tanaman yang ditanam di area seluas 3,2 juta meter persegi.

Operasi irigasi yang dicurigai oleh para ahli dan dilakukan dalam beberapa tahap, meminimalkan dampak terhadap sumber daya air tawar, dan mendorong praktik pengelolaan air yang bertanggung jawab.

Pendekatan ini sejalan dengan upaya Kerajaan Arab Saudi untuk mengatasi kelangkaan udara dan memastikan keberlanjutan kegiatan pertanian dalam jangka panjang.

Percontohan pertanian ini memiliki lebih dari 14.000 pohon dan menampung lima rumah kaca ber-AC serta beberapa bangunan lainnya. Hal ini juga mencakup 50 lahan yang ditujukan untuk menanam pohon buah-buahan, selain rencana untuk mereklamasi dan mengolah 20 lahan tambahan di masa depan.

Berbagai macam tanaman pangan dan pohon buah-buahan, termasuk lemon, jeruk, jeruk keprok, delima, anggur, dan buah ara, menonjolkan keanekaragaman pertanian Kerajaan Arab Saudi.

Berbicara kepada Arab News, Ahmed bin Mohammed Al-Mujthal, direktur jenderal Kementerian Lingkungan Hidup dan Air cabang Asir, menggambarkan penelitian ini sebagai “pencapaian baru atas nama bangsa.”

“Ini menandai tonggak penting Arab Saudi menuju pertanian berkelanjutan. Pencapaian luar biasa ini juga menunjukkan komitmen Kerajaan terhadap pertanian dan pelestarian lingkungan,” katanya.

Peternakan ini juga menunjukkan bahwa “dengan kombinasi yang tepat antara inovasi dan komitmen, masa depan berkelanjutan dapat kita capai.”

Al-Mujthal menambahkan: “Ketika Anda membicarakan hal sebesar ini, perekonomian akan berjalan dengan baik. Jadi, pertanian ini ternyata sangat menguntungkan.”

Peternakan percontohan menampilkan sistem irigasi modern, serta teknik budidaya dan pemeliharaan hewan terkini, memperkenalkan para petani di wilayah tersebut dengan praktik pertanian terbaik, katanya.

Pendekatan ini penting untuk menyediakan pangan bagi masyarakat lokal dan mengurangi ketergantungan pada produk impor. “Ketahanan pangan adalah masalah ketahanan nasional,” katanya.

Al-Mujthal mengatakan bahwa pertanian berkelanjutan ini diharapkan dapat menghasilkan 10.700 kg lemon, 3.500 kg jeruk keprok, 4.200 kg jeruk, dan 16.000 kg delima, serta tanaman lainnya.

Menurut World Wide Fund for Nature, pertanian adalah industri terbesar di dunia, mempekerjakan lebih dari 1 miliar orang dan menghasilkan lebih dari $1,3 triliun makanan setiap tahunnya. Padang rumput dan lahan pertanian menempati sekitar setengah dari lahan yang dapat dihuni di planet ini, dan menyediakan habitat serta makanan bagi sejumlah spesies.

Ketahanan pangan merupakan prioritas di Arab Saudi dan pertanian berkelanjutan mendapat perhatian luas.

Kegiatan pertanian yang dikelola secara berkelanjutan dapat melestarikan dan memulihkan habitat penting, membantu melindungi daerah aliran sungai, dan meningkatkan kesehatan tanah dan kualitas udara, sementara praktik yang tidak berkelanjutan dapat menimbulkan dampak serius terhadap manusia dan lingkungan.

Pembangunan berkelanjutan yang bertujuan memanfaatkan sumber daya alam terbarukan adalah salah satu tujuan utama Arab Saudi. Kerajaan juga berupaya menjaga keseimbangan sumber daya alam yang stabil melalui metode pengelolaan yang aman dan efektif.

Pengelolaan sumber daya menjadi semakin penting seiring dengan pertumbuhan populasi Arab Saudi, sehingga meningkatkan permintaan terhadap komoditas pertanian.

Sebagai bagian dari Visi 2030, Kerajaan Arab Saudi telah menyusun rencana untuk meningkatkan penggunaan teknologi, mempromosikan pertanian organik, dan meningkatkan penggunaan metode hemat udara. EDY/ EWINDO

sumber: arabnews.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.