ENERGYWORLD – Pejabat senior Hamas, Ali Baraka mengaku bahwa kelompok tersebut telah lama memanfaatkan aliran dana & pelatihan dari Iran, dan proksi regional Iran seperti Hizbullah.
Selain aliran dana dari Iran, beberapa sumber dana Hamas di antaranya adalah donasi dari berbagai pihak, investasi, dan bantuan dari Qatar, seperti dilansir Reuters.
Pendanaan dari Qatar sebenarnya melewati Israel. Dana tersebut ditransfer secara elektronik dari Qatar ke Israel.
Pejabat Israel dan PBB akan membawa uang tunai melintasi perbatasan ke Gaza.
Uang tunai tersebut didistribusikan langsung kepada keluarga yang membutuhkan, dan pegawai negeri di pemerintahan yang dikelola Hamas.
Penerima dana harus menandatangani lembar tanda terima. Satu salinan lembar itu akan dikirim ke Israel, satu lagi ke PBB, dan satu lagi ke Qatar.
Hamas memiliki sayap militer yang kini berkekuatan hingga 40.000 orang, kata seorang sumber kepada Reuters.
Di sisi lain, Israel memiliki 169.500 personel militer aktif di angkatan darat, laut, dan paramiliter, menurut lembaga riset internasional.
Israel mendapatkan dana diantaranya dari ekspor senjata, dengan total sekitar $3,2 miliar (Rp50,9 triliun). Israel juga mendapatkan dukungan dari sekutunya, Amerika Serikat, dalam hal militer & pertahanan.
Yang terbaru, Presiden Joe Biden mengusulkan anggaran sebesar $106 miliar (Rp1,6 kuadriliun) ke Kongres, untuk mendanai rencana ambisius bagi Ukraina, Israel, dan keamanan perbatasan AS. Sekitar $14,3 miliar (Rp227,5 triliun) akan difokuskan untuk pertahanan Israel. EDY/EWINDO
Sumber: VOA Indonesia