ENERGYWORLD – Mining Industry Indonesia (Mind Id) mengungkapkan dukungannya terhadap keputusan pemerintah yang memutuskan divestasi PT Vale Indonesia sebesar 14% saham untuk mewujudkan mimpi bersama menuju Indonesia maju.
Hal ini menyusul dengan keluarnya pernyataan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif hari ini yang menyatakan bahwa pemerintah sudah memutuskan divestasi PT Vale harus melepaskan sahamnya sebesar 14% sebagai syarat perpanjangan kontrak karya di Indonesia.
Corporate Communication Mind ID, Tiwok Pratiwa, menyampaikan bahwa sebagai Perusahaan Umum Milik Negara (BUMN) juga, Mind Id mendukung upaya yang telah ditempuh pemerintah melalui divestasi ini.
“Harapannya keputusan ini mampu mewujudkan mimpi bersama membawa Indonesia Maju di masa yang akan datang melalui sektor pertambangan,” kata Tiwok kepada nikel.co.id, di Jakarta, Jumat (10/11/2023).
Menurutnya, Mind Id sebagai Holding Pertambangan di Indonesia tentu akan mengedepankan pemanfaatan sumber daya mineral ini untuk semaksimal mungkin kemakmuran dan kemajuan bangsa Indonesia.
“Saat ini (divestasi) masih berproses dan mencapai kesepakatan para pemegang saham,” ujarnya.
Ia menegaskan bahwa rencana akuisisi saham PT Vale Indonesia oleh Holding BUMN Tambang Mind Id saat ini masih berkutat pada persoalan negosiasi harga, dan berharap harga saham yang dilepas Vale Indonesia bisa lebih murah dibandingkan dengan harga pasar.
“Itu lagi ngomong berdua, yang penting harganya harus special price buat kita,” tegasnya.
Menurut informasi, saat ini kepemilikan saham Vale di Indonesia melalui MIND ID saat ini baru sebesar 20%, dan sekitar 21,18% dikuasai pasar saham Indonesia. Jadi jika penambahan saham hanya 14%, maka Mind Id akan memiliki 34% saham Vale.
Sementara, pemegang mayoritas saham Vale sendiri saat ini dipegang oleh Vale Canada Limited (VCL) dengan komposisi 43,79% saham, kemudian Sumitomo Metal Mining Co. Ltd (SMM) sebesar 15,03%.
Untuk komposisi kepemilikan saham, belum diketahui pasti saham milik siapa yang akan dikurangi, apakah hanya milik VCL atau bersama saham milik Sumitomo Metal Mining Co Ltd (SMM).
<?Menteri Arifin menjelaskan, pelepasan saham itu akan dilakukan pada tahun 2023. Sehingga kontrak PT Vale di Indonesia akan diperpanjang. “Iya, ada Undang-Undangya boleh. Kan divestasi sudah,” jelasnya.
Selain itu, dia memaparkan, tidak akan ada penciutan lahan. Hal ini disebabkan PT Vale telah menciutkan lahan pada tahun 2014 yaitu sebesar 72.000 ha. Totalnya PT Vale akan tetap memiliki lahan seluas 118.000 ha. EDY/EWINDO