Home Ekbiz Corporate SINGAPORE AIRLINES DAN SCOOT TETAPKAN TARGET PENGGUNAAN BAHAN BAKAR PENERBANGAN BERKELANJUTAN SEBESAR...

SINGAPORE AIRLINES DAN SCOOT TETAPKAN TARGET PENGGUNAAN BAHAN BAKAR PENERBANGAN BERKELANJUTAN SEBESAR 5%

213
0

SINGAPORE AIRLINES DAN SCOOT TETAPKAN TARGET PENGGUNAAN BAHAN BAKAR PENERBANGAN BERKELANJUTAN SEBESAR 5% DARI TOTAL KEBUTUHAN BAHAN BAKAR DI TAHUN 2030

ENERGYWORLD – Singapore Airlines (SIA) dan Scoot, dua maskapai yang tergabung dalam portofolio maskapai SIA Group, mengumumkan target mereka untuk mengganti 5% dari total kebutuhan bahan bakar mereka dengan bahan bakar penerbangan berkelanjutan (SAF) pada tahun 2030.

Bahan bakar berkelanjutan merupakan pendorong utama dalam usaha dekarbonisasi bagi industri penerbangan, dengan potensi untuk mengurangi emisi karbon hingga 80% dalam siklus hidup dibandingkan dengan bahan bakar jet konvensional. Hal ini menjadikan penggunaan bahan bakar berkelanjutan menjadi aspek penting bagi tujuan SIA Group dalam mencapai nol emisi karbon pada tahun 2050.

Dalam keterangannya Senin (4/12/2023), Goh Choon Phong, Chief Executive Officer, Singapore Airlines , mengatakan, “Hal ini merupakan hal yang tidak penting dalam perjalanan keinginan SIA Group. Peningkatan penggunaan bahan bakar berkelanjutan akan menjadi pendorong utama dalam strategi dekarbonisasi kami, yang mencakup investasi berkelanjutan pada pesawat generasi baru dan efisiensi operasional yang lebih tinggi. Secara bersama, inisiatif ini akan membawa kami mencapai target nol karbon.

Meskipun demikian, kami tidak dapat melakukannya sendiri. Kolaborasi yang lebih erat dengan para mitra dan pemangku kepentingan, baik yang berada di Singapura maupun di seluruh dunia, tetap diperlukan agar kita semua dapat mencapai target berburu secara bersama. Kami akan terus mencari peluang agar dapat bekerja sama dalam mendukung produksi dan penggunaan bahan bakar berkelanjutan yang lebih luas di industri penerbangan, serta berbagai inisiatif dekarbonisasi lainnya.”

Diskusi dengan para pemasok bahan bakar terkait dengan berbagai peluang untuk membeli bahan bakar penerbangan berkelanjutan terus berlangsung, dan hal lain yang lebih rinci akan diumumkan pada saat yang tepat.

Dalam beberapa tahun terakhir, SIA Group telah bekerja sama dengan para mitra, baik di Singapura maupun di seluruh dunia, untuk lebih memahami pertimbangan operasional dan komersial yang akan mendukung pasokan dan penerapan SAF yang lebih luas. Sebagai anggota International Advisory Panel (IAP) Singapura dalam mengembangkan rencana (blueprint) hub udara berkelanjutan, SIA telah berperan aktif dalam pengembangan peta jalan dekarbonisasi untuk sektor penerbangan di Singapura.

SIA Group mendukung International Air Transport Association (IATA) dan pemangku kepentingan lainnya dalam upaya yang mereka lakukan dalam menyepakati prinsip-prinsip inti dari berbagai metode pendaftaran SAF. Langkah ini akan meningkatkan kepercayaan para pemangku kepentingan sehingga pengurangan emisi yang dihasilkan dari penggunaan SAF dapat dilacak, ditelusuri, dan dapat dipertanggungjawabkan. 

Pada tahun 2017, melalui kemitraan dengan Otoritas Penerbangan Sipil Singapura (CAAS), SIA mengoperasikan 12 penerbangan ramah lingkungan dari San Francisco menuju Singapura yang mengkombinasikan penggunaan SAF, pesawat hemat bahan bakar, dan operasi penerbangan yang dioptimalkan.

Pada tahun 2020, SIA menjalin kemitraan selama satu tahun dengan Bandara Swedavia di Stockholm untuk penggunaan campuran bahan bakar jet dan SAF melalui sistem hidran bahan bakar di bandara tersebut untuk penerbangan SIA antara Stockholm dan Moskow. Kemitraan ini meningkatkan pemahaman SIA Group tentang logistik dan pengadaan bahan bakar terbarukan.

Pada bulan September 2023, SIA, CAAS, dan GenZero[1], menyelesaikan uji coba SAF selama 20 bulan. Dalam uji coba ini, 1.000 ton SAF bersih diimpor, dicampur di Singapura, dan diangkut melalui sistem hidran bahan bakar Bandara Changi pada penerbangan SIA dan Scoot. Setara dengan 1.000 kredit SAF yang dihasilkan melalui standar industri terpercaya, Roundtable on Sustainable Biomaterials (RSB) Book & Claim System [2] , yang mewakili sekitar 2.500 ton pengurangan karbon dioksida. Kredit tersebut ditawarkan kepada berbagai perusahaan dan juga perusahaan ekspedisi sebagai cara untuk mengurangi jejak karbon mereka sekaligus mendukung pengembangan industri SAF yang baru lahir. 

Proyek percontohan ini menegaskan kembali kesiapan operasional Singapura untuk bahan bakar berkelanjutan, dan menegaskan bahwa transaksi kredit SAF dapat dilakukan dengan cara yang terpercaya dan transparan. SIA berbagi pembelajarannya dengan para mitra industri untuk meningkatkan kesadaran dan dukungan terhadap SAF di kalangan korporasi, membangun kredibilitas sistem Book & Claim , dan mendorong upaya untuk meningkatkan adopsi SAF. EDY/EWINDO

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.