Serangan Israel terhadap kamp pengungsi Jabalia di Gaza utara menewaskan 90 warga Palestina pada hari Minggu, kata juru bicara kementerian kesehatan Gaza kepada Reuters.
301 warga Palestina kini telah dibunuh oleh pasukan Israel atau pemukim di Tepi Barat sejak perang di Gaza meletus
ENERGYWORLD – Kementerian Kesehatan di wilayah yang dikuasai Hamas mengatakan serangan balasan Israel di Gaza telah menewaskan lebih dari 18.800 orang, sebagian besar perempuan dan anak-anak.
Perang Gaza yang paling mematikan dimulai dengan serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya oleh Hamas pada tanggal 7 Oktober, ketika kelompok tersebut menewaskan 1.139 orang, sebagian besar warga sipil, dan menculik sekitar 250 orang, menurut penghitungan AFP berdasarkan angka terbaru Israel.
Kekerasan di Tepi Barat, yang diduduki Israel sejak tahun 1967, telah berkobar sejak pecahnya perang di Gaza. Dia bepergian bersama seorang pria dan bayi berusia satu bulan, yang tidak terluka, di dekat pemukiman Ateret dan dibawa ke rumah sakit “dalam kondisi sedang.” Dalam insiden terpisah pada hari Senin, seorang wanita berusia 27 tahun terluka dalam “penembakan ke arah mobil” di utara Ramallah, kata layanan medis darurat Magen David Adom.
Awal bulan ini pasukan Israel menembak mati sedikitnya enam warga Palestina termasuk seorang anak laki-laki berusia 14 tahun dalam serangan di kamp pengungsi, kata kementerian kesehatan. Saat itu pihak militer mengonfirmasi bahwa mereka telah melakukan operasi “kontra-terorisme”. Tentara Israel tidak segera menanggapi permintaan komentar. Para pejabat kesehatan mengatakan 301 warga Palestina kini telah dibunuh oleh pasukan Israel atau pemukim di Tepi Barat sejak perang di Gaza meletus dan serangan Hamas pada tanggal 7 Oktober
Mohammad Samir Milhem, 17, saudaranya Hikmat, 24, dan Yazan Khatib, 20, ditembak di kepala oleh pasukan Israel di kamp Al-Fara dekat Tubas, kata kementerian tersebut. Rashed Habib Al-Aydi, 17, tertembak di dada. EDY/EWINDO
sumber: arabNews