Pabrik ini akan mampu menangkap 300 metrik ton karbon dioksida per hari dari pabrik kimia Petro Rabigh
ENERGYWORLD – Petro Rabigh dan Gulf Cryo dari Arab Saudi telah meluncurkan proyek penangkapan dan pemanfaatan karbon baru di kerajaan tersebut.
Proyek tersebut, yang berlokasi di kota Rabigh di Laut Merah, akan menagolah 300 metrik ton karbon dioksida per hari langsung dari pabrik mono etilen glikol (MEG) milik Petro Rabigh, kata perusahaan tersebut dalam sebuah pernyataan pada hari Kamis.
Hal ini akan menghasilkan pengurangan emisi karbon sebesar 100.000 metrik ton per tahun pada sumber pembangkit listrik MEG, yang berarti pengurangan total jejak emisi tahunan sebesar 85 persen.
Petro Rabigh adalah perusahaan penyulingan minyak dan petrokimia gabungan antara Saudi Aramco dan Sumitomo Chemical Jepang.
“Melalui inisiatif perintis dalam kemitraan strategis kami, kami menunjukkan komitmen teguh untuk mengurangi emisi secara signifikan dalam jangka panjang,” kata Othman Al Ghamdi, presiden dan CEO Petro Rabigh.
“Hal ini secara langsung mendukung ambisi kerajaan untuk mencapai emisi nol bersih pada tahun 2060.”
Penangkapan, pemanfaatan, dan penyimpanan karbon (CCUS) melibatkan penangkapan emisi karbon dioksida dari aktivitas industri seperti produksi baja dan semen, serta dari pembakaran bahan bakar fosil dalam pembangkit listrik.
Pasar CCUS global, yang bernilai $1,9 miliar pada tahun 2020, diproyeksikan mencapai $7 miliar pada tahun 2030, tumbuh hampir 13,8 persen per tahun, menurut Allied Market Research.
“Proyek penting ini memperkuat posisi terdepan kami dalam solusi CCUS di kawasan ini dan menandai proyek penangkapan karbon pertama kami di kerajaan ini,” kata Abdul Al Mazro, wakil ketua Gulf Cryo.
Investasi hingga $13,5 triliun akan dibutuhkan pada tahun 2050 untuk membantu sektor-sektor yang sulit dikurangi seperti produksi, energi, dan transportasi menuju transisi menuju masa depan yang berkelanjutan dan netral karbon, menurut laporan Forum Ekonomi Dunia pada bulan November. EDY/EWINDO
sumber: thenationalnews