ENERGYWORLD – Saudi Power Procurement Co. telah mengundang penawaran untuk empat proyek pembangkit listrik independen dengan kapasitas gabungan 7,200 megawatt.
Perusahaan telah menetapkan bahwa dua proyek, yaitu Rumah1 dan Rumah2, dijadwalkan untuk wilayah tengah, sedangkan dua proyek lainnya, Nairyah1 dan Nairyah2, akan berlokasi di wilayah timur Kerajaan, menurut laporan Saudi Press Agency.
Seluruh proyek ini akan memiliki kapasitas masing-masing 1.800 MW dan menggunakan teknologi siklus gabungan gas alam, serta penangkapan karbon.
SPPC menekankan bahwa proyek-proyek ini sejalan dengan tujuan Inisiatif Hijau Saudi. Tujuannya adalah untuk mencapai emisi gas rumah kaca nol bersih pada tahun 2060, dengan mengadopsi pendekatan ekonomi karbon sirkular, dengan jangka waktu yang bergantung pada kematangan dan ketersediaan teknologi.
Proyek ini juga sejalan dengan upaya Kerajaan untuk mewujudkan tujuan Visi 2030, dengan fokus pada peningkatan efisiensi pembangkitan energi dan pengurangan biaya melalui diversifikasi produksi listrik.
Arab Saudi menargetkan pembagian produksi listrik yang seimbang 50-50, berupaya memanfaatkan sumber terbarukan dan gas sekaligus mengurangi ketergantungan pada bahan bakar cair di sektor ketenagalistrikan.
Melalui inisiatif seperti SGI dan Inisiatif Hijau Timur Tengah yang lebih luas, Kerajaan Arab Saudi berada di garis depan dalam memelopori perjalanan transisi energi di wilayah tersebut.
Dalam wawancara dengan Arab News pada bulan Oktober 2023, Muneef Al-Muneef, direktur umum kebijakan energi terbarukan di Kementerian Energi Saudi, menyatakan bahwa Kerajaan secara aktif mengembangkan proyek energi terbarukan sebesar 22,8 gigawatt.
Dia mencatat bahwa Arab Saudi terbuka terhadap teknologi canggih seperti penyimpanan udara dan panas bumi di sektor energi seiring dunia menuju masa depan yang berkelanjutan.
“Kami tidak benar-benar mengikat diri pada satu hal. Kami secara konsisten memadukan potensi teknologi ini dan tingkat penerapannya di Kerajaan dan apakah teknologi ini dapat membantu kami mencapai target kami,” kata Al-Muneef saat itu.
Pada bulan Oktober, perusahaan utilitas Saudi ACWA Power menerima sertifikat operasi komersial untuk tahap kedua proyek pembangkit listrik tenaga surya Sudair 1.500 MW. Pencapaian ini mencerminkan komitmen berkelanjutan Kerajaan Arab Saudi terhadap perjalanan energi terbarukan.
Pada bulan Desember 2023, saat berpidato di upacara tahunan Program Pengembangan Industri dan Logistik Nasional, Menteri Perindustrian dan Sumber Daya Mineral Arab Saudi Bandar Alkhorayef menegaskan bahwa Kerajaan berada dalam jalur untuk mengakses energi ramah lingkungan dengan harga yang kompetitif. EDY