ENERGYWORLD.CO.ID – Perusahaan energi negara Malaysia Petroliam Nasional (Petronas) (IPO-PETO.KL), membuka tab barumengatakan pada hari Jumat bahwa menyembunyikan pasar minyak dan gas akan terus menahannya pada tahun ini, karena perusahaan melaporkan penurunan laba kuartal keempat karena rendahnya harga energi.
“Konflik di Ukraina dan Gaza telah meningkatkan risiko pasokan, sementara melambatnya pertumbuhan global telah menghambat permintaan,” kata Kepala Eksekutif Petronas Tengku Muhammad Taufik Tengku Aziz.
“Meskipun kondisi ini bergejolak dan tidak menunjukkan tanda-tanda akan surut atau surut, Petronas tetap teguh dalam komitmennya untuk memonetisasi sumber daya secara bertanggung jawab untuk pertumbuhan ekonomi,” kata Muhammad Taufik dalam konferensi pers.
Petronas membukukan laba sebesar 16,6 miliar ringgit ($3,5 miliar) pada Oktober-Desember 2023, turun dari 24,4 miliar ringgit pada kuartal yang sama tahun sebelumnya.
Pendapatan pada kuartal tersebut turun 12% menjadi 91,7 miliar ringgit, karena lebih rendahnya realisasi harga rata-rata untuk semua produk sejalan dengan penurunan harga acuan, kata Petronas.
Pada tahun 2023, tercatat pendapatan sebesar 343,6 miliar ringgit, sedangkan laba setelah pajak sebesar 80,7 miliar ringgit.
Petronas akan “menggandakan” upaya dekarbonisasi seiring dengan upayanya untuk memperluas bisnisnya melampaui bisnis inti hulu, hilir, dan gas alam cair (LNG), termasuk dalam solusi energi ramah lingkungan, energi terbarukan, dan proyek hidrogen, kata Muhammad Taufik.
“Kami menyambut baik peningkatan transparansi dalam operasi kami mengingat peningkatan tekanan terhadap gangguan terkait keinginan,” katanya.
Petronas berada di jalur yang tepat untuk memenuhi target jangka pendeknya untuk membatasi emisi sebesar 49,5 juta ton setara CO2 pada tahun 2024 dalam operasi domestiknya, dan sedang membuat kemajuan dalam meresmikan kilang LNG di Kanada, tambahnya.
Seperti perusahaan minyak lainnya, Petronas meningkatkan investasi pada energi ramah lingkungan sebagai bagian dari tujuan bersih nol emisi karbonnya.
Mereka menyatakan akan mengalokasikan 20% dari keseluruhan modal belanjanya untuk proyek dekarbonisasi dan solusi energi yang lebih ramah lingkungan mulai tahun 2023 hingga 2026. ($1 = 4,7000 ringgit). EDY/Reuters