Kementerian Perindustrian dan Sumber Daya Mineral dan Kementerian Investasi Kerajaan Arab Saudi telah menyampaikan undangan kepada perusahaan-perusahaan internasional di sektor ini untuk mendaftar skema tersebut, menurut sebuah pernyataan, Arabnews (7/4).
Program ini bertujuan untuk meningkatkan kegiatan eksplorasi, mengoptimalkan nilai yang diperoleh dari sektor pertambangan, dan memperluas potensi survei Kerajaan dengan berfokus pada wilayah yang belum dipetakan.
Selain itu, lembaga ini berupaya untuk mengembangkan bakat lokal, meningkatkan keterampilan dan kemampuan di bidang eksplorasi mineral di negara tersebut, dan memajukan pengetahuan geologi dengan menyediakan data inovatif yang sesuai dengan standar internasional, sehingga mendorong peluang investasi.
Inisiatif ini sejalan dengan upaya Arab Saudi untuk meningkatkan dan mengembangkan sektor pertambangan, yang bertujuan untuk mengubahnya menjadi pilar ketiga industri nasional sejalan dengan tujuan Visi 2030.
Lebih lanjut, Kementerian Perindustrian mengklarifikasi bahwa keikutsertaan dalam proyek ini harus memenuhi beberapa kriteria, termasuk fokus pada eksplorasi mineral strategis yang termasuk dalam Kategori A dalam sistem investasi pertambangan. Mineral tersebut antara lain tembaga, litium, nikel, emas, dan besi.
Upaya penemuan juga harus memprioritaskan wilayah yang belum dipetakan sebelumnya. Dicatat bahwa perusahaan diharuskan untuk mendapatkan izin eksplorasi yang valid dalam lima tahun pertama sejak masa izin tersebut, menunjukkan rekam jejak yang sukses dalam mengeksplorasi lokasi baru, dan secara aktif melibatkan penyedia layanan lokal untuk mendorong investasi dan mendorong pertumbuhan dalam rantai pasokan lokal. .
Kementerian Perindustrian telah menetapkan batas waktu bagi investor yang berminat untuk mengajukan permohonan mulai 1 April hingga 31 Mei. Pemenang akan diumumkan pada akhir Juli 2024.
Pada bulan Maret, kementerian juga meluncurkan paket insentif yang berjumlah hampir SR685 juta ($182 juta) dalam bentuk fasilitasi keuangan. Badan pemerintah meresmikan skema tersebut pada saat itu dengan tujuan mendukung penemuan pertambangan di Kerajaan.
Inisiatif-inisiatif ini, yang dikembangkan bekerja sama dengan Kementerian Investasi, bertujuan untuk mengurangi risiko bagi perusahaan eksplorasi pada tahap awal dan mendorong pendanaan di sektor ini, selaras dengan tujuan Visi 2030, seperti yang dilaporkan oleh Saudi Press Agency pada saat itu.
Lebih lanjut, kementerian menekankan bahwa paket dukungan keuangan yang komprehensif diproyeksikan untuk membantu perusahaan dan investor yang tertarik untuk melakukan eksplorasi sumber daya mineral di wilayah tersebut.
Kerajaan berupaya mengubah pertambangan menjadi pilar industri yang mendasar, mengingat kekayaan mineral Arab Saudi diperkirakan mencapai SR9,4 triliun. EDY/Ewindo