Home Dunia Liga Arab Menyambut Baik Pengumuman Spanyol, Irlandia, Norwegia untuk Mengakui Palestina

Liga Arab Menyambut Baik Pengumuman Spanyol, Irlandia, Norwegia untuk Mengakui Palestina

116
0

Ahmed Aboul Gheit, sekretaris jenderal Liga Arab, mengatakan bahwa “langkah signifikan ini menggarisbawahi komitmen niat baik terhadap solusi dua negara”

Dia mendesak negara-negara yang belum mengakui Palestina untuk menilai kembali posisi mereka dan menyelaraskan diri dengan perjalanan sejarah

ENERGYWORLD.CO.ID – Liga Arab menyambut baik pengakuan resmi negara Palestina oleh Spanyol, Irlandia, dan Norwegia. Perdana Menteri ketiga negara tersebut mengatakan pada hari Rabu bahwa mereka secara resmi akan mengakui Palestina sebagai sebuah negara mulai tanggal 28 Mei.

Ahmed Aboul Gheit, Sekretaris Jenderal Liga Arab, mengatakan bahwa “langkah signifikan ini menggarisbawahi komitmen niat baik terhadap dua negara.” solusi dan mencerminkan keinginan tulus negara-negara ini untuk melindunginya dari pihak-pihak yang berusahaatau memberantasnya.”

Gamal Roshdy, juru bicara Aboul Gheit, mengatakan bahwa “perkembangan penting ini mengikuti pengakuan baru-baru ini dari Barbados, Jamaika, Trinidad dan Tobago, dan Bahama. Penambahan ini menjadikan jumlah total negara yang mengakui negara Palestina menjadi sekitar 147, selaras dengan konteks global yang sangat besar.”, Arabnews (22/5).

Roshdy mengatakan pengakuan tersebut “merupakan aspek mendasar dari kedudukan negara dalam hukum internasional.

Langkah ini “mewujudkan pendirian politik, moral, dan hukum yang berprinsip. Ini menandai tonggak penting menuju realisasi negara Palestina berdasarkan perbatasan tahun 1967, dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya,” dia mengutip ucapan Abdul Gheit.

Aboul Gheit mengatakan bahwa “pengakuan tersebut menyampaikan pesan yang jelas kepada rakyat Palestina: dunia berdiri teguh dalam membela hak mereka untuk menentukan nasib sendiri dan membentuk negara merdeka.”

Dia menekankan bahwa “di tengah kesulitan yang ada saat ini, jalur politik menuju terwujudnya negara Palestina tidak bisa dihindari.”

Aboul Gheit mendesak negara-negara yang belum mengakui Palestina untuk menilai kembali posisi mereka dan menyelaraskan diri dengan perjalanan sejarah.

Ia menggarisbawahi bahwa mengakui Palestina menandakan komitmen tulus terhadap solusi dua negara, menyimpang dari pendekatan kekerasan, dan mendorong perdamaian dan keamanan di seluruh kawasan. EDY/Ewindo

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.