Korban tewas setelah serangan Israel di kamp tenda Rafah meningkat menjadi 45 orang
Lebih dari separuh korban meninggal adalah perempuan, anak-anak atau orang tua, kata pejabat kesehatan
Korban membunuh warga Palestina sejak dimulainya perang melebihi 36.000 orang
ENERGYWORLD.CO.ID – Serangan udara Israel memicu kebakaran besar yang menyebabkan 45 orang di tenda kamp di kota Rafah, Gaza, kata para pejabat pada Senin, memicu protes dari para pemimpin global yang mendesak penerapan Pengadilan Dunia memutuskan untuk menghentikan serangan Israel.
Dalam pemandangan yang sangat familiar dari perang yang telah memasuki bulan kedelapan , keluarga-keluarga Palestina mengkompilasi ke rumah sakit untuk mempersiapkan jenazah mereka untuk dimakamkan setelah serangan pada Minggu malam membakar tenda-tenda dan tempat penampungan reyot.
“Seluruh dunia menyaksikan Rafah dibakar oleh Israel dan tidak ada yang melakukan apa pun untuk menghentikan,” kata Bassam, seorang warga Rafah, melalui aplikasi chat, mengenai serangan di wilayah Rafah barat yang telah ditetapkan sebagai daerah tempat aman, Reuters (27/5) .
Tank-tank Israel terus membombardir wilayah timur dan tengah kota di Gaza selatan pada hari Senin, mengalahkan delapan orang, kata pejabat kesehatan setempat.
Militer Israel mengatakan bahwa serangan udara hari Minggu, berdasarkan “intelijen yang tepat”, telah melenyapkan kepala staf kelompok militan Hamas untuk wilayah Palestina kedua dan yang lebih besar, Tepi Barat, ditambah pejabat lain di balik serangan terhadap Israel.
Sebelumnya pada hari Minggu, delapan roket dicegat setelah ditembakkan dari daerah Rafah. Seorang menteri mengatakan hal itu menunjukkan perlunya melanjutkan operasi melawan Hamas.
Namun, jaksa penuntut militer Israel menyebut serangan udara itu “sangat serius” dan mengatakan penyelidikan sedang dilakukan.
“IDF (Pasukan Pertahanan Israel) menyesalkan tidak adanya kerugian terhadap non-kombatan selama perang,” kata Walikota Jenderal Yifat Tomer Yerushalmi pada konferensi pada hari Senin.
Serangan itu terjadi di lingkungan Tel Al-Sultan, tempat ribuan orang berlindung setelah pasukan Israel memulai serangan darat di timur Rafah lebih dari dua minggu lalu.
Lebih dari separuh korban tewas adalah perempuan, anak-anak, dan orang lanjut usia, kata pejabat kesehatan di Gaza yang menguasai Hamas, seraya menambahkan bahwa jumlah korban jiwa kemungkinan akan meningkat karena lebih banyak orang yang terjebak dalam kobaran api berada dalam kondisi kritis dengan luka bakar parah.
Israel terus melakukan serangan terhadap Rafah meskipun ada keputusan pengadilan tinggi PBB pada hari Jumat yang memerintahkan mereka untuk berhenti, dengan alasan bahwa keputusan pengadilan tersebut memberikan mereka ruang untuk melakukan aksi militer di sana..EDY/Ewindo