Home Kolom ISRAEL PENJAJAH PALESTINA KEOK DALAM SEGALA BIDANG

ISRAEL PENJAJAH PALESTINA KEOK DALAM SEGALA BIDANG

150
0

ISRAEL PENJAJAH PALESTINA KEOK DALAM SEGALA BIDANG

Memet Hakim

Pengamat Sosial & Wanhat APIB/APP TNI

 

Bandung, 2 Juni 2024

 

Perang Hamas (baca Palestina) vs Israel menurut versi Israel, Amerika dan sekutunya adalah perang melawan teroris, menurut versi yang sebenarnya adalah perang merebut kemerdekaan dari negara penjajah. Palestina telah dijajah Israel selama 75 Tahun oleh Israel, Israel menduduki tanah Palestina setelah diberi oleh Inggris yang menjajah Palestina sebelumnya.

Amerika yang mengaku negara demokrasi, pada dasarnya juga sampai sekarang adalah negara penjajah juga. Lihatlah Israel negara penjajah yang begitu dibela Amerika, lihat berapa banyak pangkalan militernya di banyak negara dengan alasan melindungi keamanan negara tersebut, pada dasarnya sama saja dengan menjajah negara tersebut.

Kembali ke perang Hamas vs Israel yang terus berkembang menjadi perang Palestina vs Israel dan saat ini perang antara negara Arab lawan Israel. Hamas adalah salah satu partai di Palestina yang menguasai Gaza seringkali ditindas oleh Israel, sampai saat ini di Palestina hanya tinggal Gaza yang benar2 tidak pernah dikuasai Israel. Tepi Barat walaupun dikuasai Palestina, tetapi dalam banyak hal Israel ikut mengaturnya.

Brigade Al- Qassam merupakan kelompok sayap militer Hamas yang didirikan 1991 silam menjadi motor perjuangan, sedang Brigade Al-Quds (AQB) merupakan kelompok sayap militer Jihad Islam. didirikan pada tahun 1981 bergabung bersama. Kedua kelompok ini bersatu bersama Hizbullah dari Libanon, Houthi dari Yaman ikut menyerang Israel. Faksi2 dari Suriah, Irak, Iran saat ini juga sudah bergabung dengan Hamas, mereka bergerak masing-masig tetapi saling membantu dan saling menutupi.

Jika Hamas didukung oleh warganya dan negara tetangganya sehingga semakin kuat dan banyak pasukannya, maka Israel justru sebaliknya. Rakyatnya tidak mendukung sampai Netanyahu diminta mundur, tentaranya membelot, banyak tentara Israel terpapar penyakit gangguan jiwa. Dilain pihak sekutunya sebagian sudah mengakui Palestina Merdeka, bahkan ICC telah memvonis Netanyahu bersalah atas dugaan Genosidanya.

Secara moral tentara IDF takut mati, sedang laskar Palestina, Hizbullah, Houthi justru mencari mati syahid, sehingga bagaimanapun secara moral tentara IDF kalah. Belum lagi peri laku tentara IDF sungguh kejam dan memalukan, berbeda jauh dengan perilaku laskar Palestina yang terhadap tawananpun sangat homat. Bagi IDF maju perang dengan terpaksa dan alasan uang, sedang para pejuang Palestina bergerak dengan keyakinan jihad dan negaranya akan Merdeka penuh.

Israel sudah kedua kali memanggil tentara cadangan untuk ikut berperang, artinya Israel sudah berperang secara penuh, sampai kekurangan pasukan. Para pejuang Palestina bahkan mungkin baru 50 % menggunakan tenaganya, sehingga mampu berperang jangka panjang. Dari fakta ini saja kita sudah mengetahui pihak mana sebenarnya yang menguasai perang. Perang sudah berlangsung selama 7 bulan, sebentar lagi memasuki bulan ke-8. Israel sudah kalah dipertempuran darat, kalah di bidang strategi, ekonomi, politik, sosial dan moral. Selama 7 bulan perang tidak ada 1 pun tujuan perang yang berhasil diraih oleh pasukan Israel dan musuh Israel semakin banyak.

Tank dan kendaraan militer sudah lebih dari separonya hancur, belum lagi tentara Israel yang tewas dan luka-luka. Pasukan elite Israel yang konon terbaik di dunia, justru tidak berdaya menghadapi gerilyawan pejuang Palestina. Kehebatan tentara Israel itu hanya dapat membunuh lansia, anak-anak dan wanita yang tidak bersenjata. Dari video Israel yang beredar tampak IDF hanya mampu menembaki gedung2, terowongan kosong dan menangkap masyarakat yang tidak ikut berperang. Video yang berasal dari Hamas, Hizbulah, al Quds dan Houthi jelas merupakan video penghancuran tank dan kendaraan militer, markas IDF, termpat persembunyian IDF, Peralatan monitoring Inteligen, Kapal Laut  (Militer dan Cargo) yang akan masuk ke Israel. Tidak ada klaim kemenangan Israel yang benar.

Dukungan dan kekuatan:

  1. Hamas Organisasi Pejuang Kemerdekaan Palestina :
    1. Awalnya bertempur sendiri, dalam perjalanannya secara bertahap mendapat dukungan dari berbagai brigade Laskar di Palestina seperti al Quds, Jihad Islam, Saraya al Quds (di Yerusalem), al Jenin (di Jenin), dll. di Palestina. Dari luar Hamas mendapat bantuan kongkrit dari Brigade Hizbullah, Libanon yang menyerang dan melumpuhkan Israel dari bagian Utara, Houthi dari Yaman melumpuhkan transportasi laut di bagian Selatan dengan cara memblokade Laut Merah, laut yang biasa digunakan untuk angkutan logistik ke dan dari Israel.
    2. Yaman juga telah menyiapkan laskar daratnya untuk membantu Hamas di Gaza. Blokade laut ini sangat efektip, Amerika, Inggris dan Iralia saja tidak bisa menembusnya. Israel menjadi rawan logistic, sampai terjadi krisis ekonomi. Irak dan Suriah membantu menyerang semua pangkalan udara militer Amerika karena merupakan sekutu utamanya. Mesir yang selama ini netral, saat ini berada di pihak Hamas. Iran negara kuat yang memiliki bom nuklir yang tadinya membantu secara tidak langsung, sekarang ikut terlibat langsung dalam perang ini, Turki dan Rusia, China dan Korea Utara membantu secara langsung dan tidak langsung. Mesir membantu secara diam2, masih takut pada Israel rupanya.
    3. Setidaknya ada 6 negara tambahan dari Eropa Barat yang sekarang mendukung Kemerdekaan Palestina yakni Spanyol, Norwegia, Irlandia, Slovenia, Malta dan Perancis. Amerika sendiri sudah mulai mikir juga untuk mengakui Palestina Merdeka. Pendukung Palestina Merdeka sudah ada 147 negara dari 193 negara, artinya sudah 76 %. Ada 9 Negara tercatat menolak yakni Israel, Amerika, Argentina, Ceko, Hongaria, Mikronesia, Nauru, Palau, Papua Nugini dan sisanya 37 negara abstain, tetapi posisi ini modal kuat buat Palestina berdiri tegak, tidak lagi dibawah bayang-bayang Israel dan Amerika. Logikanya bangsa Arab harus berdiri didepan, tetapi faktanya sangat menyedihkan karena ada yang ikut di blok Israel.
    4. Hamas mendapat dukungan moral dari banyak rakyat diberbagai negara, termasuk dari negara Israel, Inggris, Jerman dan Amerika sebagai sekutu Israel. Bandul politik Palestina memang sudah bergeser, dulu Palestina di sebut Negara teroris kini menjadi negara yang sedang memperjuangkan kemerdekaannya, sungguh ini suatu kemenangan bagi Palestina.

 

  1. Israel sang penjajah merupakan sebuah negara kuat secara militer dan ekonomi yang awalnya di bantu Amerika, Inggris, Jerman, Perancis dan negara2 Uni Eropa Barat serta Australia sekarang justru ditinggalkan sekutunya. Saat ini tinggal Amerika yang mendukung penuh Israel, tapi Amerika terlihat indikasinya akan mendukung kemerdekaan Palestina. Jika saja Amerika minimal abstain terhadap Palestina, perang ini akan segera selesai. Tetapi pada dasarnya Amerika juga yang menginginkan perang di Timur Tengah ini terus berlangsung, karena bisnis senjatanya akan meningkat. Israel dan Amerika memang negara teroris tapi menuduh negara lain yang teroris.

Dari uraian diatas terlihat jika Hamas semakin hari semakin kuat karena mendapat dukungan dari berbagai pihak, Israel yang tadinya mendapat dukungan kuat, sekarang justru banyak ditinggal sekutunya. Dari peta dukungan, jelas Israel tinggal menunggu waktunya saja untuk kalah. Dilapangan Israel juga tidak pernah terdengar menang pertempuran melawan pihak Hamas, yang ada babak belur dan akhirnya sebagian pasukan juga ditarik. Dari sisi ekonomi selama 7 bulan perang di Gaza, diperkirakan 65 milyard usd atau sekitar  1.000 triyun IDR dihabiskan dalam perang ini. Untuk negara sekecil Israel tentu akan menjadi beban berat.

Dari segi moral, pasukan IDF banyak terkena gangguan jiwa, saling bunuh dan sampai disersi.  Warga Israel sendiri banyak yang menderita dan mengungsi serta tidak ingin kembali ke rumahnya. Tinggal Netanyahu dan beberapa Menteri sayap kanan yang tetap ingin berperang, tapi takut mati.

Kondisi di Palestina saat ini sangat mirip dengan di Indonesia sekitar tahun 1945, dimana banyak laskar yang ikut berjuang seperti Laskar Hizbullah yang terdiri dari para santri (1944), Laskar Sabililah, dll, karena disaat itu TNI belum terbentuk. Di Palestina belum bisa dikatakan Negara Merdeka sampai saat ini, itulah sebabnya banyak muncul Laskar2 perjuangan Kemerdekaan yang disebut Brigade seperti Brigade Al Qassam (IQB), Jihad Islam Palestina/Brigade Al Quds (AQB), Brigade Martir Al-Aqsa Fatah (AAMB), Brigade Al-Nasser Salah al-Din, Brigade Abu Ali Mustafa (PFLP), Brigade Jihad Jibril (PFLP-GC), Brigade Perlawanan Nasional Palestina (DFLP), Brigade al Mujahidin, Brigade Jenin (Jenin Bataljon). Diluar Palestina Brigade Hizbullah dan Houthi sangat dikenal militansinya.

Data korban pasukan IDF selalu disembunyikan, menurut jurnalis Israel Ariel Shimon, sampai pertengahann Desember 2023 selama 7 minngu saja tentara IDF yang tewas sudah mencapai 3.850 orang (Rerata 1.283 orang tewas/minggu, padahal keterangan resminya hanya 418. Bayangkan jika dihitung sampai 7 bulan (30,3 minggu), maka diperkirakan tentara IDF yang tewas ada sekitar 40.000 orang atau sebanyak 13 Brigade hancur, belum termasuk yang luka2 sekitar 80.000 personel. Tidaklah heran jika Israel menjadi kekurangan tentara dan terus memanggil tentara cadangannya. Kelemahan Israel ini selalu dicoba ditutupi oleh kesombongan Netanyahu dan panglima perangnya Jendral Herzi Halevi. Mereka berdua kompak membohongi pasukan dan rakyatnya sendiri, seolah memberikan harapan menang, tetapi kemenangan itu hanyalah halusinasi belaka. Tentara Amerika dan bayaran juga laporannya tewas di lapangan.

Dilain pihak pasukan Hamas tidak terdengar ada masalah, bahkan bantuan semakin banyak, baik dari Brigade di dalam Palestina itu sendiri maupun di luar seperti Brigade Hizbulah dari Libanon dan Houthi dari Yaman. Laskar di Suriah dan Irak juga ikut menyerang pangkalan Militer dinegaranya untuk memperlemah Amerika sekutu Israel. Diluar dugaan banyak pihak ternyata Hamas dapat membuat senjata sendiri dan menyimpan di dalam tanah dan terowongan, sehingga seakan tidak ada habisnya. Bom kiriman Israel yang tidak meledak juga menambah persediaan amunisi Hamas.

Kekalahan Israel tinggal menunggu waktu saja, kemenangan Palestina atas penjajah Israel sudah semakin jelas terlihat. Perang tidak dapat berlangsung hanya dengan kesombongan seorang Netanyahu saja tanpa dukungan tentara dan rakyatnya. Netanyahu dan para pembantunya memang layak jika dihukum sebagai penjahat perang, mereka harus bertanggung jawab terhadap tewasnya lebih dari 36.000 orang warga sipil dan 80.000 orang luka2.

Di Indonesia UUD 45 jelas menyatakan tidak boleh lagi ada penjajahan di muka bumi ini, makanya jika ada yang mendukung penjajahan, mereka merupakan musuh Indonesia, termasuk Papua Nugini dan Singapura yang selalu mendukung Israel. Wajar sekali jika hubungan diplomasi dan ekonomi dikedua negara tersebut diturunkan, bahkan dihentikan. Yaman, Suriah, Irak dan Iran telah memberi contoh yang baik dalam upaya mengusir penjajah ini.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.