TARI BERSAMA LENA GUSLINA Menutup Acara JUNE ART FESTIVAL 2024
ENERGYWORLD.CO.ID – ACARA #June ART Festival (JAF) 2024 yang digelar pada 18- 28 Juni 2024 bertempat di #Markamarie Creative Hub Jakarta Selatan hari ini (28/6) ditutup oleh Aendra Medita selaku penyelenggara.
Menurut Aendra “Acara ini akan menjadi kalender #June ART Festival (JAF) 2024 di Jakarta tahun depan sudah diminta di kota Bandung, ada sejumlah galeri yang akan terlibat pada bulan Juni 2025 di Bandung, lalu setelah Bandung ada dua pilihan antara Surabaya atau Bali.
“Pada event kali ini banyak sekali karya-karya yang hadir disini, sejak pembukaan hanya 3 buah yang terjual dan sampai penutupan sudah 7 buah, Alhamdulillah,” kata Aendra pada acara penutupan pada Jumat, 28 Juni 2024 di #Markamarie Creative Hub, Jalan Durian Raya 54 B Jagakarsa Jakarta Selatan.
Franka Soeria Founder #Markamarie Creative Hub, dalam sambutannya mengatakan, acara ini sebagai alat untuk mempromosikan Indonesia, jadi melalui acara ini bisa berkolaborasi. Mungkin bisa membuat karya yang lebih besar lagi membuat ketertarikan bisa sampai tempat di pergelaran yang lain.
“Saya yang aktif di fashion pada bulan November 2024 akan tampil di negara Turki, betkolaborasi fashion dengan art,” kata Franka.
Acara ini ditutup dengan pertunjukan tari kontemporer Indonesia Lena Guslina.
Ia membawakan tarian spirit kehidupan. Lena yang juga saat ini menjelajahi dunia seni lukis dengan eksplorasi tari, merasa bahwa dalam #June ART Festival (JAF) 2024 lagi sedang eksplorasi tari dan lukisan.
Koreografer lulusan STSI/ISBI Bandung ini merupakan koreografer masa depan bagi percaturan tari Indonesia. Dalam refleksi itu sebagai bagian dari Semesta Raya, ia mencoba menawarkan representasi karya tarinya yang disajikan pada penutup
#June ART Festival (JAF) 2024. Kali ini Lena menampilkan karya terbarunya yang menjadi rangkaian acara #June ART Festival (JAF) 2024 .
Penutupan EVENT #June ART Festival (JAF) 2024, selain Lena, seniman lain ikut tutup June Art Festival 2024, seperti Jimmy S Johansyah dan Taufan S. Chandranegara.
Jimmy S Johansyah membaca puisi. Ada tiga judul puisi yang ia bawakan. Di antaranya: Belajar Mewarna-peringatkan Duka—mengenang kepergian Nurcholish Madjid, Lisensia Putika (mengkritik kawan-kawan pembawa pesan antara teks dengan tindakan yang tidak sesuai—seperti kondisi negeri), dan Rendezvous (mengangkut kemanusiaan atau kondisi negeri kita lebih baik daripada di luar—lagu Indonesia Raya agar jangan hanya dijadikan seremonial).
Taufan S. Chandranegara bermonolog. Dalam kutipan monolognya, Taufan mengatakan, “Kesenian itu kebudayaan dan politik, Indonesia sehat, seniman sehat”.
