ENERGYWORLD.CO.ID – Harga minyak anjlok pada hari Senin setelah naik selama empat minggu, karena prospek kesepakatan gencatan senjata di Gaza meredakan ketegangan di Timur Tengah, sementara investor menilai potensi gangguan pada pasokan energi AS akibat Badai Beryl.
Dikutip dari Reuters, Senin (8/7), harga minyak mentah Brent turun 49 sen, atau 0,57%, menjadi $86,05 per barel, pada pid
Pukul 08.43 GMT. Harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS berada pada harga $82,53 per barel, turun 63 sen, atau 0,76%.
Pembicaraan mengenai rencana gencatan senjata AS yang bertujuan untuk mengakhiri perang sembilan bulan di Gaza sedang berlangsung dan dimediasi oleh Qatar dan Mesir.
“Jika ada hasil konkret dari perundingan gencatan senjata, hal itu akan menghilangkan sebagian tekanan geopolitik di pasar untuk saat ini,” kata analis IG Tony Sycamore yang berkantor pusat di Sydney.
HnPelabuhan Corpus Christi, Houston, Galveston, Freeport dan Texas City ditutup pada hari Minggu untuk bersiap menghadapi Badai Beryl, yang diperkirakan akan menerjang daratan Texas antara Galveston dan Corpus Christi pada hari Senin nanti.
“Harga penyelesaian mingguan menunjukkan bahwa investor menyukai apa yang mereka lihat meskipun ada aksi ambil untung menjelang akhir pekan dalam minyak, yang berlanjut pagi ini terkait prospek dimulainya kembali perundingan gencatan senjata antara Israel dan Hamas serta penutupan pelabuhan Texas”, kata analis PVM Tamas Varga.
Penutupan pelabuhan dapat menyebabkan penghentian sementara ekspor minyak mentah dan gas alam cair, pengiriman minyak ke kilang, dan pengiriman bahan bakar motor dari pabrik tersebut.
“Meskipun hal ini membahayakan produksi minyak dan gas lepas pantai, kekhawatiran saat badai menerjang daratan adalah potensi dampak yang dapat ditimbulkannya pada infrastruktur kilang,” kata analis ING yang dipimpin oleh Warren Patterson dalam sebuah catatan.
WTI naik 2,1% minggu lalu setelah data dari Badan Informasi Energi menunjukkan persediaan minyak mentah dan produk olahan turun dalam minggu yang berakhir pada 28 Juni.
Sycamore dari IG mengatakan ada pula peluang bagus data AS menunjukkan penarikan mingguan besar lainnya dalam persediaan minyak AS di tengah musim puncak berkendara.
Para investor juga mencermati dampak dari pemilu di Inggris, Prancis , dan Iran minggu lalu terhadap geopolitik dan kebijakan energi. EDY/Ewindo