Home Dunia Harga Minyak Anjlok

Harga Minyak Anjlok

39
0

Harga Minyak Anjlok

Harga minyak mentah Brent turun 25 sen, atau 0,3 persen, menjadi $78,08 per barel pada pukul 09:50 waktu Saudi, sementara minyak mentah West Texas Intermediate AS turun 13 sen, atau 0,3 persen, menjadi $75,10. Shutterstock

ENERGYWORLD.CO.ID – Harga minyak turun dalam perdagangan yang bergejolak pada hari Kamis, dan tampaknya akan mengakhiri kenaikan dua sesi berturut-turut di mana harga minyak naik sekitar 3 persen karena meningkatnya risiko pasokan di tengah meningkatnya ketegangan di Timur Tengah, menurut Reuters.

Harga minyak mentah Brent turun 25 sen, atau 0,3 persen, menjadi $78,08 per barel pada pukul 09:50 waktu Saudi, sementara minyak mentah West Texas Intermediate AS turun 13 sen, atau 0,3 persen, menjadi $75,10. Kedua patokan tersebut telah pulih dari posisi terendah mendekati 2024 pada perdagangan awal Kamis, sebelum berbalik negatif.

Potensi gangguan pasokan Timur Tengah telah menyebabkan volatilitas, dengan terbunuhnya anggota senior kelompok militan Hamas dan Hizbullah minggu lalu meningkatkan kemungkinan serangan balasan oleh Iran terhadap Israel.

Namun, pasokan belum terpengaruh sejauh ini, meskipun serangan terhadap kapal di Laut Merah telah memaksa kapal tanker untuk mengambil rute yang lebih panjang.

“Pasar menjadi gelisah karena menunggu tanggapan dari Iran,” kata ANZ Research dalam sebuah catatan dikutip Arabnews (8/8)

Perusahaan Minyak Nasional Libya telah mengumumkan keadaan kahar di ladang minyaknya Sharara mulai Selasa, kata sebuah pernyataan, seraya menambahkan bahwa perusahaan telah secara bertahap mengurangi produksi ladang tersebut karena adanya protes.

Persediaan minyak mentah di AS, konsumen minyak terbesar dunia, turun 3,7 juta barel, data menunjukkan, jauh melebihi ekspektasi analis sebesar 700.000 barel dan menandai penurunan mingguan keenam berturut-turut ke posisi terendah enam bulan.

“Hal ini menunjukkan permintaan terhadap barel fisik tetap kuat, meskipun ada kekhawatiran tentang aktivitas ekonomi yang lemah,” kata analis ANZ dalam catatan tersebut.

Analis di Citi mengatakan ada kemungkinan harga melonjak ke kisaran rendah hingga menengah $80-an lagi untuk Brent.

“Risiko positif di pasar masih ada, dari saldo yang masih ketat hingga Agustus, meningkatnya risiko geopolitik di Afrika Utara dan Timur Tengah, kemungkinan gangguan terkait cuaca selama musim badai, dan posisi uang yang dikelola ringan,” kata Citi dalam sebuah catatan. EDY

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.