Home Energy Pembukaan IEE Series 2024 dan Energy Week Resmi Dibuka

Pembukaan IEE Series 2024 dan Energy Week Resmi Dibuka

50
0

Pembukaan IEE Series 2024 dan Energy Week Resmi Dibuka

ENERGYWORLD.CO.ID  – Seri IEE (Indonesia Energi & Teknik) 2024,  dengan gelaran Energy Week bertajuk “Advancing Industrial Sustainability: Smart Urban Development & Sustainable City” di Jakarta International Expo (JIExpo), Rabu (28/8).

Secara keseluruhan ada lebih dari 3.800 peserta dalam sembilan pameran menghadirkan inovasi terbaru di sektor energi. Acara tersebut diharapkan dapat mendukung misi pemerintah dalam mendorong penggunaan energi terbarukan dan berkelanjutan.

Cakupan yang lebih luas diharapkan dapat melibatkan banyak pihak termasuk generasi muda, pengusaha dan perusahaan UKM agar dapat bekerja sama dengan pemerintah, lembaga pendidikan tinggi, asosiasi serta komunitas.

Melalui kolaborasi di sini, seri pameran akan menjadi motor penggerak bagi kemajuan industri dan pembangunan berkelanjutan di Indonesia,” ucap Lia Indriasari, Country Manager PT Pamerindo Indonesia di JIExpo Kemayoran, Rabu.

Sedangkan Engineering Week akan berlangsung pada 11-14 September mendatang di lokasi yang sama, memanfaatkan tambahan area outdoor dengan total 100.000 m2.

Perlu diketahui Energy Week hadirkan dua pameran bertajuk Smart Urban Development & Sustainable City, menitikberatkan diskusi di sektor kelistrikan, energi, hingga pengolahan air dan limbah.

Indonesia mempunyai peran strategis sebagai negara dengan potensi energi terbarukan. IEE Series jadi wadah saling bertukar pikiran dan memainkan teknologi terkini,” tegas Eddie Widiono, Founder Indonesia Smart Grid Initiatives dalam kesempatan yang sama.

Seluruh program yang dibuka selama IEE Series 2024 mencakup Business Matching, Podcast dan seminar hybrid membahas isu terkini di setiap industri seperti Indonesia Water Forum serta tren pemeliharaan mobil listrik yang didukung oleh MKI (Masyarakat Ketenagalistrikan Indonesia).

IEE Series 2024 juga didukung oleh Direktorat Jenderal Permuhana, Kementerian PUPR (Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat) hingga Ditjen Minyak dan Gas Bumi, Kementerian ESDM (Energi dan Sumber Daya Mineral).

Pada kesempatan yang sama, Kepala Balai Besar Pengawasan dan Pengujian, Ditjen EBTKE Kementerian ESDM Harris menyatakan, Indonesia memiliki tantangan besar dalam hal besarnya penggunaan energi fosil mencapai 87% dan juga gas LPG.

“Saat ini pemerintah telah menetapkan strategi penerapan energi terbarukan dan keberlanjutan dengan tetap meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat, dan secara potensi Indonesia memiliki energi terbarukan yang sangat besar seperti Geotermal dan berbagai pembangkit tenaga listrik dari sumber daya alam,” ucap Harris.

Harris menyebut untuk mengimplementasikan wacana ini diperlukan sinergi lintas sektor termasuk dengan para pelaku usaha di bidang EBT.

“Realitanya, transisi dari bahan bakar fosil ke energi terbarukan membutuhkan keterlibatan berbagai pihak dari pemerintah, akademisi, BUMN, swasta, media, lembaga pembiayaan, industri dan lain-lain, sehingga pemerintah mampu berperan sebagai penyempurna kebijakan. Karena itu pameran seperti ini menjadi penting untuk bisa mendorong kebijakan target energi terbarukan di tahun 2040,” kata Haris.

Menurut Harris, kitab erusaha untuk mengurangi penggunaan minyak.(BBM) di semua sektor termasuk di sektor transportasi. Termasuk di sektor industri rumah tangga yang masih bergantung pada LPG. “Karena kita juga mengimpor LPG 70% sehingga mendorong ke depan kita ingin menggeser penggunaan energi itu lebih banyak ke listrik,” tegasnya..EDY

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.