Home Energy BBM Untuk Mengurangi Konsumsi Pertalite, Solar dan LPG 3 kg; Kepada Siapa Pemerintah...

Untuk Mengurangi Konsumsi Pertalite, Solar dan LPG 3 kg; Kepada Siapa Pemerintah Harus Bicara?

58
0

Untuk Mengurangi Konsumsi Pertalite, Solar dan LPG 3 kg; Kepada Siapa Pemerintah Harus Bicara?

Oleh : Salamuddin Daeng

Pemerintah mungkin sudah sangat bingung menghadapi jebolnya subsidi/kompensasi kuota bahan bakar minyak (bbm) yakni Pertalite, solar dan subsidi lpg 3 kg. Berbagai usaha telah dilakukan namun sampai saat ini tidak menghasilkan hasil yang sama sekali.

Pemerintah harus belajar dari sejarah bahwa usaha mengatasi pembengkakan subsidi dan pemenuhan yang ditanggung APBN, tidak dapat diserahkan kepada PT Pertamina. Mengingat Perusahaan Pertamina memiliki orientasi yang berbeda dengan pemerintah.

Bagi Pertamina semakin banyak pertalite, solar, LPG 3 kg yang tersalurkan atau terjual, maka semakin besar pendapatan dan selanjutnya keuntungan yang diterima pertamina. Sementara bagi pemerintah jika pertalite, solar dan LPG 3 kg banyak yang tersalurkan maka makin jebol subsidi dan perdamaian yang harus diungkapkan APBN kepada Pertamina.

Pertamina dan pemerintah itu berbeda kepentingan dalam pengendalian subsidi BBM dan LPG 3 kg. Pertamina hidup tumbuh dari meningkatnya usaha dibidang distribusi solar, pertalite dan LPG 3 kg. Dengan demikian maka pertamina berkepentingan menjaga penjualannya tetap stabil dan bahkan kalau bisa meningkat. Banyak perusahaan jaringan pertamina yang menumpang kehidupan dalam bisnis yang dibiayai oleh APBN tersebut.

Jadi kalau pemerintah berharap bahwa pertamina akan mengendalikan atau membatasi penjualan Pertalite, solar dan LPG 3 kg, maka itu bisa dikatakan pemerintah bermipi di siang bolong atau mimpi kosong. Itu sama artinya mengharapkan pertamina menghentikan atau menutup pangkalan LPG 3 kg yang ijinnya merupakan sumber pemasukan pertalite, mengurangi distribusi pertalite dan solar subsidi ke SPBU yang juga merupakan sumber pemasukan pertamina.

Jadi kalaupun ada program digitalisasi SPBU atau kebijakan sejenisnya, itu hanya proyek yang menghabiskan anggaran yang tidak akan ada gunanya. Makin banyak masalah maka makin banyak proyek. Apalagi kita ketahui bahwa proyek digitalisasi SPBU yang dibiayai triliunan rupiah ini sudah gagal. Sehingga yang perlu ditanyakan oleh pemerintah adalah apakah kegagalan ini disengaja atau tidak? Siapa yang diuntungkan dari kegagalan ini?

Mungkin pemerintah perlu biacara dengan SPBU swasta agar meningkatkan promosi mereka. Karena SPBU swasta tidak menerima subsidi dan kompensasi apapun. Sehingga meningkatnya penjualan BBM SPBU swasta tentu akan secara signifikan mengurangi subsidi dan pemenuhan yang ditanggung oleh APBN. Nah sekarang tinggal bagaimana caranya agar SPBU swasta makin diminati masyarakat. Ini adalah cara mengurangi subsidi tanpa adanya kenaikan harga BBM atau penghentian BBM. Cara yang tidak akan menimbulkan kontroversi.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.