Home Dunia Produksi Minyak Mentah Arab Saudi Naik 1,26% Menjadi 8,94 Juta Barel Minyak...

Produksi Minyak Mentah Arab Saudi Naik 1,26% Menjadi 8,94 Juta Barel Minyak Per Hari

54
0
Pada bulan Juli, produksi produk minyak kilang Arab Saudi mencapai 2,46 juta barel per hari, turun 2 persen dari bulan sebelumnya.

Produksi Minyak Mentah Arab Saudi Naik 1,26% Menjadi 8,94 Juta Barel Minyak Per Hari

ENERGYWORLD.CO.ID – Produksi minyak mentah Arab Saudi meningkat menjadi 8,94 juta barel per hari pada bulan Juli, mencerminkan peningkatan 1,26 persen dari bulan Juni.

Namun, ekspor minyak mentah turun menjadi 5,74 juta barel per hari, turun sebesar 5,06 persen, menurut data yang dirilis oleh Joint Organizations Data Initiative, dikutip Arabnews (19/9).

Permintaan minyak dalam negeri mengalami peningkatan, naik sebesar 79.000 barel per hari menjadi 2,83 juta barel per hari. Selama pertemuan virtual OPEC+ pada tanggal 5 September, anggota negara-negara menegaskan kembali komitmen mereka terhadap pengurangan produksi sukarela yang diumumkan sebelumnya yang dilakukan pada bulan April dan November 2023, dengan penekanan kepatuhan terhadap penyesuaian yang disepakati.

Delapan negara OPEC+—Arab Saudi, Rusia, Irak, UEA, Kuwait, Kazakhstan, Aljazair, dan Oman—menegaskan kembali komitmen mereka terhadap pengurangan produksi, dengan Irak dan Kazakhstan berjanji untuk mengikuti jadwal pembaruan yang mereka serahkan kepada Sekretariat OPEC setelah pertemuan April.

Data menunjukkan bahwa ekspor minyak mentah kilang turun 17 persen menjadi 1,13 juta barel per hari. Produk utamanya meliputi minyak mentah olahan yang digunakan untuk solar, bensin motor dan avtur, serta bahan bakar minyak. Khususnya, tenaga surya menyumbang 43 persen dari ekspor produk makanan, sementara bensin motor dan avtur menyumbang 30 persen, dan bahan bakar minyak menyumbang 8 persen. Meski porsinya lebih kecil, pengiriman bahan bakar minyak melonjak 20 persen, mencapai 343.000 barel per hari.

Pada bulan Juli, produksi produk minyak kilang Arab Saudi mencapai 2,46 juta barel per hari, turun 2 persen dari bulan sebelumnya. Solar memberikan porsi terbesar sebesar 44 persen, diikuti oleh bensin untuk motor dan avtur sebesar 28 persen, dan bahan bakar minyak sebesar 17 persen.

Menurut TechSci Research, pasar penyulingan minyak Kerajaan itu bernilai $27 miliar pada tahun 2023 dan diproyeksikan tumbuh pada tingkat pertumbuhan tahunan gabungan sebesar 4,7 persen hingga tahun 2029. Sektor penyulingan sangat penting bagi lanskap energi Arab Saudi, didukung oleh investasi signifikan yang ditujukan untuk perluasan kapasitas penyulingan dan mengintegrasikan teknologi canggih.

Karena permintaan global untuk produk olahan—seperti bensin, solar, bahan bakar jet, dan bahan baku petrokimia—terus meningkat, Arab Saudi secara aktif memodernisasi infrastrukturnya dan membangun kilang baru. Strategi kemajuan ini penting untuk mempertahankan posisi Kerajaan sebagai produsen produk minyak bumi makanan terkemuka global, yang memenuhi kebutuhan sektor transportasi dan industri yang terus meningkat di seluruh dunia.

Penggunaan minyak mentah secara langsung

Pembakaran langsung minyak mentah Arab Saudi meningkat signifikan, meningkat sebesar 211.000 barel per hari menjadi total 769.000 barel per hari. Ini menandai peningkatan substansial sebesar 37,8 persen dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Dari tahun ke tahun, penggunaan minyak mentah langsung naik sebesar 177.000 barel per hari, mencerminkan peningkatan sebesar 30 persen.

Lonjakan dalam pemanfaatan minyak mentah secara langsung kemungkinan besar didorong oleh meningkatnya permintaan energi yang terkait dengan pertumbuhan populasi dan masuknya pendatang baru ke negara tersebut. Hal ini menyoroti peningkatan konsumsi domestik dan pembangunan berkelanjutan di sektor perumahan dan bisnis, yang berkontribusi terhadap peningkatan kebutuhan energi di Arab Saudi.

Untuk mengatasi permintaan listrik tertinggi pada musim panas, Arab Saudi mengimpor bahan bakar minyak dari Kuwait pada bulan Juli untuk pertama kalinya dalam lebih dari dua tahun, sebagaimana dilaporkan oleh Oil & Gas News. Keputusan ini didorong oleh rendahnya pasokan bahan bakar yang didiskon dari Rusia, yang menyebabkan Kerajaan tersebut mencari sumber energi alternatif untuk memastikan pasokan listrik yang stabil selama bulan-bulan terpanas. EDI

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.