Arab Saudi Kembangkan Proyek Energi Terbarukan 4.500 MW
ENERGYWORLD.CO.ID – Arab Saudi akan menambahkan 4.500 megawatt energi terbarukan ke jaringannya setelah lembaga pengadaannya mengeluarkan permintaan kualifikasi untuk putaran keenam proyek tenaga surya dan angin.
Perusahaan Pengadaan Listrik Saudi menguraikan proyek-proyek utama, termasuk proyek tenaga angin Dawadmi berkapasitas 1.500 MW di wilayah Riyadh, proyek tenaga surya Najran berkapasitas 1.400 MW, dan dua inisiatif tenaga surya di Jazan — Samtah dan Al-Darb — yang masing-masing berkapasitas 600 MW. Selain itu, proyek tenaga surya Sufun di Hail akan menyumbang 400 MW ke jaringan listrik.
Dikutip dari Arabnews (26/9), Inisiatif ini merupakan bagian dari Program Energi Terbarukan Nasional, yang diawasi oleh Kementerian Energi dan sejalan dengan Visi 2030 Arab Saudi dan Inisiatif Energi Terbarukan Raja Salman.
NREP berfungsi sebagai kerangka strategis untuk mendiversifikasi sumber energi Kerajaan, merangsang pembangunan ekonomi, dan mendorong stabilitas berkelanjutan. Pada tahun 2030, program ini bertujuan agar energi terbarukan mencakup hampir 50 persen dari campuran energi yang digunakan untuk pembangkitan listrik.
Tujuannya adalah untuk membangun industri energi terbarukan yang kuat dan memajukan sektor penting ini sambil menegakkan komitmen Kerajaan untuk mengurangi emisi karbon dioksida.
SPPC bertugas melakukan studi pendahuluan, tender, dan pengadaan listrik yang dihasilkan dari proyek-proyek energi di Kerajaan. Sejauh ini, proyek-proyek dengan total lebih dari 19 gigawatt telah diberikan berdasarkan NREP.
Dalam langkah lain awal tahun ini, SPPC menyelesaikan perjanjian pembelian listrik senilai SR12,3 miliar ($3,3 miliar) untuk tiga proyek fotovoltaik surya dengan ACWA Power Co., Water & Electricity Holding Co., yang dikenal sebagai Badeel, dan Aramco Power.
Proyek-proyek tenaga surya ini meliputi Haden Solar PV dan Al-Muwaih Solar PV di wilayah Makkah, masing-masing dengan kapasitas 2.000 MW, bersama dengan proyek Al-Khushaybi PV di Provinsi Qassim, yang akan menambah 1.500 MW ke jaringan listrik.
Pada bulan Februari, SPPC juga mengumumkan penawar yang memenuhi syarat untuk putaran kelima proyek energi terbarukan, yang ditetapkan untuk menambah 3.700 MW ke jaringan.
Sebanyak 23 perusahaan, termasuk Abu Dhabi Future Energy Co. atau Masdar, GEK Terna, dan EDF Renewables, dipilih untuk peran kunci dalam inisiatif ini, yang selanjutnya menggarisbawahi komitmen Kerajaan untuk memperluas lanskap energi terbarukannya. RE/Ewindo