Home Dunia Harga Minyak Turun karena Kekhawatiran Ekonomi China yang Lesu 

Harga Minyak Turun karena Kekhawatiran Ekonomi China yang Lesu 

36
0
Harga Minyak Turun karena Kekhawatiran Ekonomi China yang Lesu 

ENERGYWORLD.CO.ID – Harga minyak turun pada hari Senin setelah data menunjukkan tingkat inflasi China menurun dan kurangnya kejelasan mengenai rencana stimulus ekonomi negara tersebut memicu kekhawatiran tentang permintaan bahan bakar di importir minyak mentah terbesar di dunia.

Dikutip dari Reuters (14/10), Harga minyak mentah Brent turun 86 sen, atau 1,1%, menjadi $78,18 per barel pada pukul 05.23 GMT, sementara harga minyak mentah West Texas Intermediate AS turun 83 sen, juga 1,2%, menjadi $74,73 per barel.

Ppatokan minyak tersebut kehilangan keuntungannya dari minggu lalu, turun lebih dari $1 per barel pada hari Senin, sebelum pulih kembali. Brent naik 99 sen minggu lalu, sementara WTI naik $1,18.

Berita negatif dari Tiongkok mengalahkan kekhawatiran pasar atas kemungkinan yang masih ada bahwa respons Israel terhadap serangan rudal Iran pada 1 Oktober dapat mengganggu produksi minyak, meskipun AS telah memperingatkan Israel agar tidak menargetkan infrastruktur energi Iran.

Tekanan deflasi Tiongkok memburuk pada bulan September, menurut data resmi yang dirilis pada hari Sabtu, dan konferensi pers pada hari yang sama membuat para investor bertanya-tanya tentang ukuran keseluruhan paket stimulus untuk menghidupkan kembali keberuntungan di ekonomi terbesar kedua di dunia tersebut.

“Indeks harga konsumen dari Tiongkok menunjukkan tren deflasi yang berkelanjutan dan konsumsi domestik yang melemah meskipun ada pengumuman stimulus moneter paling agresif oleh otoritas pada bulan September,” kata Priyanka Sachdeva, seorang analis di Phillip Nova, dalam sebuah catatan pada hari Senin.

Indeks harga konsumen gagal memenuhi harapa , dan indeks harga produsen turun pada laju tercepat dalam enam bulan, turun 2,8% tahun-ke-tahun, menurut Biro Statistik Nasional China.

Analis pasar IG, Tony Sycamore, menyebut pengarahan yang disampaikan Kementerian Keuangan Tiongkok pada hari Sabtu sebagai “kegagalan.”

“Langkah-langkah fiskal yang dibutuhkan untuk menghilangkan risiko penurunan pertumbuhan dan membangkitkan semangat konsumen Tiongkok (terlihat) tidak ada,” kata Sycamore. RE/Ewindo

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.