Home Energy Indonesia Miliki Cadangan Nikel dan Bauksit Terbesar di Dunia

Indonesia Miliki Cadangan Nikel dan Bauksit Terbesar di Dunia

68
0

ENERGYWORLD.CO.ID – Indonesia tercatat memiliki tiga sumber daya alam terbesar di dunia, yaitu timah, nikel dan bauksit. USGS (United States Geological Survey) dan Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat nikel Indonesia merupakan yang terbesar ke dua di dunia, sementara bauksit menjadi yang terbesar keempat di dunia.

Menurut Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM Muhammad Wafid besarnya kandungan dua komoditi tersebut menjadikan Indonesia sebagai pemain penting di dunia.

“Sebagai yang memiliki cadangan sumber daya alam yang besar, seharusnya Indonesia menjadi pemain penting. Artinya, Indonesia punya peran penting dalam penyediaan bahan baku, pasokan bahan, dan juga popularitas nikel dan bauksit dunia,” kata Wafid pada webinar Prospeksi Dan Bisnis Industri Mineral Masa Depan yang dilaksanakan oleh Institut Teknologi Surabaya secara berani, Sabtu (2/11).

Wafid menjelaskan, status 2023, sumber daya nikel Indonesia berupa penjualan sebesar 18.550.358.128 ton dengan total cadangan 5.325.790.841 ton menjual. Sementara untuk bauksit sendiri total sumber daya yang dimiliki berupa perakitan sebanyak 7.475.842.602 ton dengan total cadangannya dalam bentuk perakitan sebesar 2.777.981.035 ton.

Untuk memaksimalkan pendapatan negara dari produk mineral tersebut, Indonesia secara bertahap memberlakukan larangan ekspor bahan mentah sejak beberapa tahun terakhir. Kebijakan ini bertujuan untuk mendorong hilirisasi industri dalam negeri, meningkatkan nilai tambah produk, dan mengurangi ketergantungan pada ekspor bahan mentah.

Berdasarkan data Kementerian Koordinator Marves, saat ini ada 147 smelter. Kalau dibagi menjadi dua metode pengolahan atau proses pengolahannya, pirometalurgi ada 49 smelter yang beroperasi, 35 konstruksi smelter, dan 36 smelter dalam perencanaa. Sedangkan yang kedua, metode hidrometalurgi, ada 5 rencana operasi, kemudian 3 rencana konstruksi, dan 19 rencana perencanaan,” terang Wafid.

Program hilirisasi sendiri telah menjadi prioritas pemerintahan Prabowo Subianto untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi melalui pengolahan sumber daya alam di dalam negeri.

“Hilirisasi akan dilakukan untuk semua komoditas yang kita miliki. Nilai tambah dari semua komoditas itu harus menambah kekuatan ekonomi kita sehingga rakyat kita bisa mencapai tingkat hidup yang sejahtera. Seluruh komoditas kita harus bisa dinikmati oleh seluruh rakyat Indonesia,” ujar Prabowo.

Eksploitasi yang terus menerus terhadap produk nikel dan bauksit tentu akan menurunkan jumlah cadangan yang ada. Untuk itu, Badan Geologi terus melakukan identifikasi, inventarisasi untuk greenfield, serta daerah yang bisa dieksplore untuk sumber daya maupun cadangan.

“Selama 5 tahun, yaitu tahun 2019-2023, kondisi sumber daya tereka sama dengan sumber daya yang diukur cukup meningkat secara signifikan,” tutup Wafid. ESDM/Ewindo

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.