Ichsanuddin Noorsy: Dolar AS Bisa Mencapai Rp16.250
ENERGYWORLD.CO.ID – Belakangan ini rupiah terus melemah terhadap dollar AS akibat kebijakan pengetatan moneter Amerika Serikat yang berlanjut lebih lama. Pada Kamis (28/11/2024). Rupiah sempat menguat terhadap dolar di angka Rp15.850/US$.
Kondisi ekonomi saat Ini sulit Rupiah akan Menguat lagi, disamping kondisi ekomi global, juga kebijakan Amerika Serikat. Apalagi Trump yang menyerukan moto “America First” akan menghasilkan dampak yang cukup signifikan bagi Indonesia karena kebijakan perdagangannya yang proteksionisme.
Ada tiga negara yang terdampak kebijakan tarif impor tinggi ala Donald Trump, yakni China, Meksiko dan Kanada. Ia bakal mengenakan tarif sebesar 25 persen kepada Meksiko dan Kanada, dan mematok pajak 10 persen untuk barang impor dari China.
“Perlu diantisipasi, yaitu pengalihan produk China ke Asia Tenggara, termasuk ke Indonesia. Ekspor Indonesia ke Amerika yang mencapai 10-11% akan menurun,” kata Ichsanuddin Noorsy Ekonom Indonesia di Jakarta Kamis (28/11).
Kebijakan proteksionisme yang akan dilakukan oleh Trump, termasuk di dalamnya dengan menaikan tarif impor tinggi terhadap China, bisa menekan perdagangan global dan memicu perlambatan ekonomi dunia.
“Proteksionisme cenderung menurunkan volume perdagangan global. Ketika ekonomi global melambat, semua indikator akan terdampak, termasuk nilai tukar,” kata.Ichsan.
Berdasarkan data UN Comtrade Database, komoditas ekspor unggulan Indonesia ke Amerika meliputi produk-produk seperti mesin dan peralatan listrik, garmen, lemak dan minyak hewan atau nabati, alas kaki, dan produk hewan air. Pada 2022, total nilai ekspor Indonesia ke Amerika sebesar US$ 28,2 miliar kemudian di tahun berikutnya nilainya menurun menjadi US$ 23,3 miliar.
Hasil Survei Bloomberg, Ekonomi Indonesia pada kuartal terakhir tahun ini diperkirakan hanya tumbuh 4,93% year-on-year menurut hasil survei Bloomberg yang terbaru terhadap 32 ekonom, yang dilansir hari ini. Proyeksi ini lebih kecil dibanding perkiraan dalam survei sebelumnya pada level 5%.
Selain itu, bila ramalan para ekonom itu terpenuhi, berarti pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia makin melambat di pengujung tahun karena pada kuartal III-2024 lalu perekonomian hanya tumbuh 4,95%.
Para ekonom yang disurvei pada periode 21-27 November itu, di tengah lanskap global yang telah berubah cepat dengan keterpilihan Donald Trump dalam Pilpres awal bulan, memprediksi pertumbuhan ekonomi RI secara keseluruhan tahun ini akan stuck di angka 5%, melambat dibanding capaian 2023 sebesar 5,05%. RE/EWI